1. Awal Pertemuan

1.4K 77 5
                                    

  Malam itu adalah malam terburuk dalam hidup Caldora Sherianne dimana orang yang sangat dicintainya dengan tulus malah sedang asik bercumbu dengan sahabatnya sendiri,, Anne yang hanya bisa berjalan tak tentu arah dibalut kesediah teramat dalam melangkah ditemani rintik hujan.

  Saat ini telah hilang semua impian yang telah dirangkai dengan harapan bisa hidup bersama  dan telah usai semua kisah yang kurajut dengan penuh kasih sayang yang tersisa hanyalah raga tanpa jiwa.

  Sesaat terlintas sebuah pemikiran untuk mengakhiri semua dengan kematian karena semua telah buntu tapi saat Anne hendak melompat dari sebuah jembatan seperti ada suara malaikat penolong yang seketika memberhentikan keputusannya yang bisa dibilang cukup bodoh.

  " Oekk oekk oekk " Suara bayi terdengar sangat nyaring di telinga Anne

Anne yang hendak melompat pun mengurungkan niatnya dan tersadar atas perbuatan yang pastinya akan melanggar kehendak dan takdir Tuhan,, Anne mempertajam pendengaran mencari asal sumber suara karena mana mungkin ada tangisan bayi di saat hujan rintik dijalan sepi seperti ini.

  Langkah nya terhenti jantungnya pun berpacu dengan cepat ketika melihat kardus tergeletak di pojok pohon dengan suara tangisan bayi didalamnya,, langkahnya pun sedikit ragu dengan rasa yang masih tak percaya akan hal yang didengarnya yang sangat diyakini berasal dari dalam kardus itu.

  Matanya sekita terbelalak tak percaya akan apa yang dilihatnya itu seorang bayi mungil yang hanya berselimut kan kain tengah menangis kencang tanpa ada orang lain yang menenangkan,, orang macam apa yang membuang bayi yang bahkan kulitnya masih berwana merah dengan tali pusar yang masih menempel sendirian di gelapnya malam.

  Dengan tangan gemetar Anne mengangkat badan mungil bayi itu dengan air mata yang menetes tak kuasa berfikir jika masih ada orang lain yang lebih menderita ketika dia berfikir bahwa dialah orang yang paling menderita didunia malam ini.

  Apa lagi yang menderita hanya seorang bayi yang bahkan tidak bisa berkata bahwa dia tidak ingin dilahirkan kalau hanya untuk dibuang selain hanya bisa menangis dan menangis,, diusapanya wajah bayi itu dengan perlahan serta memberikan rasa nyaman agar bayi itu tidak menangis lagi.

  " Menangis lah sayang menangis lah yang kencang agar dunia dan orang yang membuang dirimu tau bahwa kamu ada dan punya hak untuk melihat indahnya dunia " Ucap getir Anne yang masih mengelus wajah bayi mungil itu

 
Dengan perasaan campur aduk dan penampilan yang sangat berantakan Anne mulai melangkah menuju jalan raya yang ramai mencari taksi yang akan membawanya ke apartemennya,, jarinya kini tengah di pegang erat oleh tangan mungil bayi yang mulai memperlihatkan senyumnya manis setelah kelelahan menghadapi takdir Tuhan yang kejam pada dirinya.

  " Nama kamu sekarang Tais Zefanya Kalliope yang berarti wanita yang sangat cantik dimahkotai suara terindah karena suaramu yang telah mempertemukan kita "  Ucap tulus Anne pada bayi didekapannya

Kini mereka telah sampai di apartemen di lantai 5 milik Anne dia hanya tinggal sendirian karena kedua orang tuanya yang telah meninggal meski mereka meninggalkan harta yang cukup untuk Anne tapi apalah arti harta tanpa ada orang yang bisa diajak berbagi keluh dan kesah.

Ditatapnya bayi yang tengah terdiam dikasur king size dalam kamar Anne ,, Anne masih menerawang hal berat yang terjadi begitu cepat sampai dia hendak mengakhiri hidupnya.

FLASH BACK ON

  Malam masih menunjukan pukul 07.30 WIB meski udara yang cukup dingin menerpa tubuh Anne diluar balkon apartemennya tak menyurutkan niat Anne bertemu Drew dia adalah Drew Carsten,, kekasih Anne semenjak SMA kini umur Drew 24 Tahun terpaut 5 tahun lebih tua dari Anne yang baru berusia 19 tahun.

  Dengan senyuman mengembang diwajah Anne dia berniat untuk memberitahu kekasihnya bahwa dia akan melanjutkan study nya,, yang sempat terhenti ketika dia lulus SMA 2 tahun lalu karena alasan Anne harus belajar menjalankan perusahan peninggalan kedua orang tuanya yang kini dikelola tantenya.

  Anne memilih tinggal di apartemen karena menurutnya lebih praktis dan tak terlalu merepotkan membersihkannya apalagi dia hanya tinggal sendirian,, Anne sudah bersiap menunggu taksi di pinggir jalan ketika sebuah mobil temannya lewat dan berenti tepat didepannya.

  " Hai Anne sudah lama kita tidak berjumpa " Ucap gadis didalam mobil

" Eh hai Lisa kau tampak berbeda sampai aku tidak mengenalmu " Ucap Anne menatap penampilan teman lamanya yang sangat berubah

" Iya kan aku bukan seorang gadis SMA lagi " Jawab Lisa yang membuat Anne terkekeh geli

" Oh iya kamu mau kemana sendirian dipinggir jalan " Tanya Lisa

  " Aku mau kerumah kekasih ku " Jawab Anne disertai senyuman

" Ya ampun Ann kamu tak berubah apa dia Drew " Tanya Lisa tak percaya dengan perkataan Anne

" Iya dia siapa lagi " Jawab Anne meruncingkan bibirnya

  "  Yah sudah jangan kesal lebih baik sekarang kau masuk biar aku antar " Perintah Lisa dengan semangat

  Tak berapa lama mereka berdua telah sampai di salah satu gedung yang menjulang dan Anne menunjuk salah satu kamar di lantai 3,, iya itu adalah apartemen milik Drew dan ketika Anne keluar dari dalam mobil Lisa mohon pamit karena ada urusan mendadak.

Kini tinggalah Anne melangkah kedalam lift dan menekan angka 3 dimana dilantai itu Drew tinggal,, langkah ringan Anne menyusuri satu persatu lorong dan pintu kamar yang berada di gedung itu.

Langkahnya berhenti pada salah satu kamar Anne berhenti sejenak mengumpulkan nafas dan menetralkan degup jantungnya,, Anne membuka pintu Apart yang kebetulan tidak dikunci dan sudah jadi hal biasa Anne langsung masuk.

  Ruang tamu terlihat sepi tanpa ada orang yang dia cari langkah Anne pun berlanjut kesalah satu pintu di pojok ruang,, ketika hendak membuka pintu Anne membeku karena mendengar suara pekikan dari dalam kamar.

  Anne semakin mendekatkan telinga ke pintu dan dia mendengar suara Drew dengan jelas tapi siapa wanita yang sedang bersamanya didalam,, dengan kegugupan Anne membukan pintu dengan satu hentakan hingga pintu terbuka lebar.

  Memperlihat kan dengan jelas sepasang tubuh pria dan wanita tanpa busana dan banjir keringat,, Anne menatap intens pada Drew dan mengarah pada wanita dipinggirnya.

  Anne terkejut melihat Amanda sahabatnya sendiri yang sekarang berada dalam satu ranjang dengan kekasihnya,, dengan seketika air mata pecah dari mata indah Anne.

  " Kal kalian berdua kenapa tega berbuat ini dibelakangku,, dan kau sahabat macam apa yang asik bermain ranjang dengan kekasih sahabatmu !! " Bentak Anne tak percaya dengan pemandangan yang sedang dilihatnya

  " Maaf kan aku Ann aku bisa jelaskan semua " Jawab Drew menatap kekasih yang sudah bersamanya selama 3 tahun yang kini tengah terisak

Tapi Anne tidak ingin mendengar apapun dari mulut Drew yang dia lihat sudah cukup jelas bahkan sangat jelas,, Anne pun melangkah keluar dari apart Drew dengan tangan yang menyeka butiran bening dimatanya berlari sekencang mungkin agar tak melihat kekasih dan sahabatnya atau lebih tepat sebagai mantan kekasih dan mantan sahabat.

FLASH BACK OFF

Lamunan Anne sirna ketika ada suara ketukan dipintu kamarnya apartnya,, dia pun melangkah dengan mata yang sedikit melirik kearah dimana bayi mungilnya terbaring.

  " Maaf mbak ini pesanan anda " Ujar jasa pengiriman pada Anne

Anne hanya menerima dan berterimakasih dengan memberi upah tambahan,, Anne tersenyum melihat setumpuk peralatan bayi didepannya.

  Memang Anne sudah memesan beragam keperluan pokok untuk Anya karena dia ditemukan tanpa satupun barang selain selimut tipis yang melekat,, dan mulai pada saat itulah Anne sudah membulatkan tekat menjadi ibu untuk bayi yang ditemukanya.

⭐⭐⭐⭐

UDAH LAMA ADA DI DRAFT JADI ISENG DI PUBLISH KALI KAN PADA SUKA GITU HIHI

PADA VOTE SAMA KOMENT YAH KALO SUKA NANTI DILANJUT
 

MY CUTE BABYOù les histoires vivent. Découvrez maintenant