Part 32 : Takut Jatuh Cinta

9.4K 1K 13
                                    

Bel pulang sudah berbunyi hampir 10 menit yang lalu, dan Rara tidak mau bicara dengan Alan sejak kejadian tadi di UKS.

"Ra ... jangan cuekin gue gitu dong," ucap Alan sambil menyejajarkan kakinya dengan Rara.

Rara diam dan terus berjalan, hingga sampai di halte bus yang sudah sepi.

Hatinya bergejolak karena sesuatu yang bingung untuk dipikirkan dan sulit untuk dikatakan.

Perlakuan Alan padanya membuat Rara takut, kalau mungkin banyak yang berpikir yang dilakukan Alan itu romantis atau sejenisnya, tidak bagi Rara.

Gue takut, Lan.

Rara memejamkan mata dam mengembuskan napas berat.

"Ra, lo kenapa sih diemin gue gini sih? Gue punya salah apa sama lo? Perasaan, tadi di UKS lo masih baik-baik aja, kan?"

Rara diam.

"Ra! Jangan kayak gini dong!" Alan merasa sedikit emosi.

"Jauhin gue, Lan," lirih Rara.

Alan mengernyit "Tapi kenapa?"

"Lo buat gue takut, Lan. Lo gak pantes perlakuin gue kayak gini, yang pantes lo perlakuin kayak gini itu cewek-cewek cantik kayak Clara."

Alan semakin tidak mengerti.

"Takut? Takut kenapa?"

"Gue takut jatuh cinta sama lo, gue udah ngerasain sakitnya jatuh cinta sama orang yang levelnya jauh di atas gue, sakit! Gue takut kejadian gue jatuh cinta sama 'dia' terulang, dan jatuhnya jauh lebih sakit karena perlakuan lo yang manis ke gue."

Alan merasa sedikit tersentak.

"Jangan kasih gue harapan dengan deket-deket ke gue, Lan, jangan lakuin apapun yang bisa buat gue blushing ... tolong," lirih Rara.

Rara merasa sesak dalam dadanya.

Alan tahu kalau Rara punya masalah dengan rasa percaya dirinya, namun, ia tidak menyangka akan sejauh ini efeknya.

"Ra, tapi gue nggak bermaksud gitu."

"Pergi, Lan, makasih buat segalanya."

Alan tetap di tempatnya.

Rara menoleh. "Pergi atau gue yang pergi."

"Oke, tapi izinin gue untuk nganter lo pulang sekarang."

Rara menggeleng.

"Please, Ra," ucap Alan.

Rara mengembuskan napas berat dan akhirnya mengangguk.

💄💄💄

Maaf, dulu aku terlalu takut jatuh cinta padamu. Kamu boleh anggap aku lebay atau terlalu drama.

Tapi percayalah.


Inilah yang aku takutkan. Saat benih-benih rasa itu telah datang, kamu pergi begitu saja tanpa pertanggungjawaban.

An Ugly Girl ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora