Part 4 : Nyesek

12.5K 1.2K 88
                                    

Bagaikan petir, sapaan Dimas beberapa detik tadi membuat senyum Rara langsung memudar seketika.

Sakit?

Jangan ditanya, rasanya seperti terluka, namun tidak berdarah.

"Lo mau ke kantin, Ra?" Dimas bertanya dengan nada lembut disertai senyuman mautnya, bukan hanya bergigi ginsul, ia juga memiliki lesung pipi di kedua pipinya, dan itu membuat Dimas terlihat sangat manis.

"Iya, kenapa?" jawab Clara dengan ekspresi ramah.

Clara memang orangnya ramah dan pandai bergaul, tidak seperti Rara yang pemalu dan tak pandai bergaul.

Tolong, ada yang bisa ganti nama gue biar gak ada kata 'Ra'-nya nggak? Atau hilangkan gue dari sini?!

"Barengan yuk?" ajak Dimas ke arah Clara. Ya. Hanya ke arah Clara, tidak menoleh sedikit pun ke arah Rara.

Clara menoleh ke arah Rara. "Mau?"

Rara mengangguk.

Dimas ikut melihat ke arah Rara. "Eh, lo yang jatuh di lapangan tadi pagi, 'kan?"

Lah, baru nyadar lo, Dim? Kalau gue dari tadi ada di sini ... di samping Clara?

"Iya, gue yang jatuh di lapangan tenis tadi pagi."

"Eh iya, sorry sebelumnya ... gue lupa, nama lo siapa tadi?"

💄💄💄

Kamu bahkan mengingat nama panjang Clara, tapi mengingat nama panggilanku saja tidak!

:')

An Ugly Girl ✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ