Toxic | Park Jisung (✓)

02. Dasar Gila

Sekarang posisinya gue ada di luar kelas, gue masih bingung mikirin apa yang Jisung katakan ke temen-temennya tadi. Gue menatap ke arah koridor yang mulai banyak siswa siswi lewat, kemudian menatap anak cowok yang lebih tinggi dari gue tepat dihadapan gue saat ini.

Gue garukin kepala saking bingungnya, "Bentar deh, maksud lo tadi apa sih pake bilang gue milik elo?" Gue nunjuk muka dia kesel. "Lo waras gak sih??"

Jisung cuma menggedikkan bahunya acuh, "Ya, lo sama gue pacaran mulai sekarang. Jangan ngebantah karena gue nggak suka."

Jawabnya enteng kemudian berlalu meninggalkan gue yang masih syok dengan jawaban yang cowok gak waras itu berikan.

Gue hanya bisa menatapnya dengan pandangan tidak percaya. Serius, baru kali gue ketemu cowok modelan Jisung yang menurut gue sangat pemaksa. Bukannya gue gak mau, tapi coba lo bayangin di sini posisinya gue sama dia baru ketemu dan dia langsung

GILA ANJIRRRR.....SEHARI MASUK SEKOLAH BARU MALAH DIPAKSA PACARAN SAMA COGAN??? INI GUE BINGUNG MAU SENENG APA MARAH.

Pada akhirnya gue lebih milih balik ke kelas dengan perasaan pengen marah, bingung sama akhhhh kesel dah pokoknya. Setelah masuk ke dalam kelas gue lebih milih diem di bangku gue sambil mikirin nasib gue kedepannya kayak gimana.

Gue juga gak tau kan cowok modelan Jisung itu bisa aja punya fans atau cewek-cewek yang tergila-gila sama dia? Nah yang gue takutkan itu, gue yang notabenenya siswi baru terus si tiang itu tiba-tiba bilang gue sama dia pacaran. Wah gila....

Semoga aja hidup gue di sekolah baru ini aman, damai dan tentram. Jauh dari gangguan para cewek-cewek gila yang mengaku sebagai fansnya si Jisung itu.

Beberapa menit gue menikmati waktu istirahat gue, tiba-tiba Jisung muncul duduk disamping gue terus dia sedikit menarik kursinya mendekat ke kursi gue. "Baca apa sih?"

Gue yang kaget karena Jisung tiba-tiba berada disamping gue pun reflek menutup novel yang gue baca. Kemudian melirik anak laki-laki itu sinis kemudian mendengus setelahnya, "bukan urusan lo."

"Kayaknya lebih pentingan novel dibandingkan sama aku" lanjutnya menyenderkan kepalanya dibahu gue.

Ini ngapain pake acara nyender-nyender segala sih????? Mana pake aku-kamu lagi??!!

Dan yang gue syukuri adalah kelas kita sepi gak ada anak-anak, jadi gue gak perlu takut kalau tiba-tiba ada fans dia melihat Jisung yang nempelin gue.

"Heh ngapaih sih lo kok nyender-nyender ke gue." gue yang rada risih menjauhkan diri gue dari Jisung.

Tapi, kayaknya bukan Jisung namanya kalo gak gangguin gue. Dia malah nempelin gue yang malah bikin gue tambah pusing, akhirnya gue cuma diemin dia capek kalo diladenin terus.