Part 23

2K 233 5
                                    


"wanita yang berdiri disampingku. Dia sekretaris resmiku. Siapapun yang menghinanya sama dengan menghinaku. Jika aku mendengar seseorang yang menghinanya, aku akan memecatnya tanpa toleransi" ungkap sehun. Suzy menatap sehun terkejut. Semua orang terbelalak mendengar ungkapan sehun.

Suzy terbius ditempatnya, ia menatap sehun dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia tak sadar ada banyak mata yang terus memerhatikan mereka. sehun melirik suzy sebentar lalu pergi mendahului suzy. suzy mengikuti sehun dan masuk kedalam lift yang sama dengan sehun.

"ghamsamnida sajjhangnim" ucap sehun.

"jangan terlalu lemah. Apa kau akan menundukan kepalamu selamanya? Kepada orang-orang seperti itu?" Tanya sehun dengan nada dingin.

"jjeseonghamnida.. aku.."

"kemana ketegasan yang dimiliki manajer Bae? Apa mereka sirna hanya karna hal sepele?" Tanya sehun tapa melirik suzy. suzy menelan salivanya.

"nae?"

"jika kau ingin bertahan di duniaku maka kau harus bisa berdiri diatas kakimu sendiri. Aku tidak akan selalu bisa melindungimu setiap saat. Aku bukan malakaikat pelindungmu bae suzy" ungkap sehun tanpa menatap suzy. suzy terpaku, apa selama ini ia menjadi beban yang menyulitkan pria didepannya ini.

"aku benar-benar minta maaf. Aku sungguh menyesal telah menjadi bebanmu sehun-ssie" ucap suzy dengan mata focus menatap sehun dan ekspresi kecewa dimatanya.

"maaf. Aku harus membuatmu lebih kuat suzy-ya. Jika kau tidak mampu melawan mereka, aku tak akan bisa membuatmu terus berada di sisiku" batin sehun tanpa melirik suzy sedikitpun.

"jangan pernah mengira, kau akan selalu dibawah pengawasanku. Kau yang seharusnya melindungiku karena itulah aku membayarmu sebagai sekretarisku" ungkap sehun. Tepat waktu, lift terbuka. Sehun mendahului suzy dan masuk ke ruangannya. Suzy terpaku, ia tersadar ketika pintu lift hampir saja tertutup.

Suzy tiba di mejanya. Ia berpas-pasan dengan naeun yang duduk di meja seberangnya. Naeun tersenyum melihat suzy dan memberi hormat.

"apa kau ingin segelas teh atau kopi? Aku baru saja ingin ke dapur dank au tiba" tawar naeun ramah.

"kopi. Less sugar" tanggap suzy canggung. Naeun melangkah, suzy melirik naeun dan kembali bergumam.

"gumawo" ucap suzy tersenyum canggung. Mendengar itu naeun menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap suzy. seulas senyum kembali tergambar jelas diwajah cantik naeun.

"no problem" jawabnya santai. Suzy membalas senyuman itu.

Sehun memperhatikan interaksi keduanya dengan seksama. Sehun kembali berusaha focus dengan semua laporan yang baru saja ia buka diatas mejanya.

Naeun meletakan the diatas meja suzy dan tak sengaja memergoki catatan kecil yang suzy buat. Suzy mendongak dan naeun terkejut seperti ketahuan tengah mencuri.

"maaf. Aku tak sengaja" ujar naeun tak enak.

"tidak apa. Aku mengerti" jawab suzy tersenyum.

"apa yang kau tulis disana?"

"ah.. ini job list yang harus ku kerjakan. Aku baru mempelajari nya di internet tadi malam. Jika kau tak keberatan, apa kau bisa mengoreksi apa saja yang seharusnya ku kerjakan? Aku sudah mencatat poin besarnya tapi aku tidak yakin, yang di internet sama dengan yang harus ku kerjakan di perusahaan ini atau tidak. Bisa kau bantu aku?" pinta suzy tersenyum tak enak.

Lovely LadyWhere stories live. Discover now