Part 18

2.1K 251 11
                                    

Suzy tiba di apartment nya. Suzy melirik sana yang terlelap dalam tidurnya. Suzy memutuskan untuk keluar mencari udara untuk menenangkan dirinya. Suzy berjalan menuju lift. suzy memencet tombol menuju lobi namun seseorang menahan pintu dan pintu kembali terbuka.

"noona" sapa jungkook ceria. Suzy menatap jungkook dan memberikan senyum kecil untuk pria itu.

"waegeurae?" Tanya jungkook ketika menyadari ekspresi suzy. jungkook menekan tombol basement dan mematikan tombol lobi.

Suzy dan jungkook tiba di basement. Suzy menatap sekitarnya.

"bukannya aku tadi memencet lobi?" Tanya suzy seperti orang kebingungan.

"apa noona ingin ke suatu tempat?" Tanya jungkook.

"kurasa tidak buruk." Jawab suzy ketika sadar pikirannya sedang kacau saat ini.

Suzy duduk diatas motor jungkook dan memeluk jungkook karena jungkook mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Suzy meneteskan air matanya. ia menahan suara isak tangis agar jungkook tak mendengarnya. Jungkook tak bisa tersenyum meski suzy melingkarkan lengan ke pinggangnya, terlalu banyak pertanyaan yang membuatnya terluka mengingat suzy yang tampak suram hari ini.

Suzy turun dari motor, mereka ke sungai han. Sesuai ekspektasi suzy. jungkook selalu membawanya kemari setiap kali bepergian bersama. Suzy menghembuskan napasnya menatap hamparan sungai didepan matanya.

"ini" jungkook memberikan segelas Americano kesukaan suzy. suzy membalas pemberian jungkook dengan seulas senyuman.

"noona.." panggil jungkook.

"nae? Apa kau akan menceritakan dongeng itu lagi? aku bukan jihan kook-ah" ujar suzy sembari melirik jungkook sesekali.

"kenapa hari ini begitu berat ya?" Tanya jungkook pura-pura kepada sungai didepannya.

"nae. Aku setuju dengan ucapan itu" ujar suzy tersenyum miris.

"noona. Aku sedang berpikir untuk menjadi psikolog. Sekarang aku sedang mencoba mendengarkan seseorang. Apa kau ingin jadi pasienku yang pertama?"

"apa aku harus bayar? Jika harus, aku tak punya uang" ujar suzy.

"aniyeo. Ini promo jadi aku memberimu gratis" ujar jungkook tersenyum pada suzy.

"baiklah. Kita mulai darimana?" sahut suzy tersenyum kecil.

"apa hari ini noona sedang dalam masalah?" Tanya jungkook menatap suzy.

"ehm.. bisa dibilang begitu" jawab suzy.

"lalu apa yang saat ini sedang noona pikirkan?"
"jihan" jawab suzy, perlahan cairan bening kembali tertumpuk di pelupuk matanya.

"lalu, apa kau sedang sedih karena masalah itu?"

"aku bertemu dengan ayah jihan. Aku kehilangan pekerjaanku 2 minggu yang lalu. Aku harus memasukan jihan kesekolah tapi aku tidak bisa melakukannya tanpa mencantumkan nama ayah jihan dan wali jihan. Aku hanya tidak ingin jihan di kucilkan. Lalu hari ini..." suzy menggantungkan kalimatnya. Suzy menarik napas panjang.

"ada seseorang yang mencintaiku. Dia terlihat sangat mencintaiku hingga aku merasa hatiku bergetar setiap ia menatap langsung ke mataku. Tapi kami tidak mungkin bersama." Ungkap suzy.

Jungkook terdiam mendengar hal itu. Baginya ini seperti di tumbruk dengan anak panas yang telah dibakar ujungnya. Jungkook menahan perasaannya.

"lalu?"

Lovely LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang