9.

16.3K 1.2K 13
                                    

Siang ini, perpustakaan ramai, ramai dengan kelas sejarah. Semua murid diminta untuk mengerjakan tugas—atau tepatnya merangkum salah satu materi di dalam buku sejarah yang mereka temukan di perpustakaan.

Tak terkecuali dengan Anna yang kini sibuk menyusuri tiap sekat perpustakaan sendiri—tanpa Kelly. Semenjak Kelly pergi dari kamarnya malam itu—meskipun setelah itu kembali—mereka tidak mengobrol bahkan tidak untuk sepatah kata pun. Dan dari sana Anna menganggap Kelly marah padanya karena menyangka Laura telah meninggal.

Tangannya menyusuri tiap buku yang terjejer rapi dihadapannya, sampai ia menemukan satu buku yang tentunya buku sejarah yang memiliki sampul cukup menarik. Sayangnya buku itu cukup tinggi, dan sedikit sulit untuk ia jangkau. Anna menjinjit dan buku itu masih tak sampai di tangannya, benar-benar masih jauh untuk mencapai buku di sekat yang cukup tinggi itu.

Anna menengok kanan kiri untuk memastikan—yang mungkin saja akan ada siapa pun orang atau benda yang bisa menjadi alat bantunya untuk mengambil buku itu. matanya menemukan—tidak ada orang namun ada sebuah tangga lipat yang bersender di salah satu rak perpustakaan. Akhirnya—meskipun Anna cukup takut ketinggian walaupun hanya beberapa meter, ia memberanikan diri untuk menggunakan tangga itu, walau pun resikonya bisa saja ia terjatuh karena terpeleset atau apa pun itu yang berbau kecelakaan antara dirinya dengan tangga lipatnya.

Ia menaiki satu persatu anak tangga itu, meskipun tinggi tangga lipat itu hanya mencapai setengah dari tingginya, itu tetap saja membuatnya takut. Kakinya berhenti melangkah sampai anak tanggak ketiga, benar-benar takut untuk melangkah lebih tinggi lagi. Anna menjulurkan satu tangan ke atas, dimana buku incarannya berada, dan tangan lainnya memegang erat tangganya. Dan bahkan setelah memakai tangga lipat meskipun hanya menggunakan tiga anak tangganya, tetap saja kurang mencukupi sehingga Anna harus menjinjit lagi.

Tangannya menggapai-gapai ke arah buku itu, dia mendesah frustasi akan buku yang tak sampai tangannya itu. “Oh ayolah, sedikit lagi..” desisnya sambil mendesah kesal.

Hap! Dapat! Anna mendapatkan buku itu dan buru-buru mengambilnya, bersamaan dengan itu buku-buku lainnya ikut terjatuh karena ketidak hati-hatian Anna.

“Oh tidak!”

“Aw!” seseorang meringis. Anna menoleh ke sumber suara dan mendapati seorang laki-laki tengah berjongkok sambil menutupi kepala bagian belakangnya dengan kedua tangannya. Dan, Anna sangat-sangatlah yakin kalau laki-laki itu terkena runtuhan buku.

Ia buru-buru turun dan membantu laki-laki itu berdiri. “Kau tak apa? Maaf aku tidak sengaja, aku benar-benar tidak sengaja. Aku hanya berniat mengambil satu buku dan buku lainnya ikut terjatuh. Maaf,”

Laki-laki itu menggeleng sambil memijit tenguknya, barulah menatap Anna. “No, I’m fine.” Dia buru-buru menyambar tangan Anna dan menyalaminya, “I’m Nick, Nick Zimmer and.. what’s your name?”

Anna agak sedikit kaget dengan perubahan sikap Nick ini, tapi ia membalas menyalaminya. “Anna, Anna Morgan.” Dia buru-buru melepas tangannya yang tak juga dilepas Nick.

“Um, sorry. Awalnya aku ingin membantumu tadi, tapi—Hey! Kalungmu..” Nick menggantungkan kalimatnya ketika melihat kalung yang dikenakan Anna.

“Let me guess, it’s not yours, right?” Anna terbelalak seketika dan buru-buru menggenggam kalungnya.

"Dari mana kau tahu?” Nick mengangguk-anggukan kepalanya.

“Coba berikan tanganmu?” katanya, dan itu bukanlah jawaban. Dengan ragu Anna memberikan tangannya. Nick melapangkan telapak tangan Anna dan menutupnya dengan telapak tangannya sendiri. dan disaat itu juga dia memejamkan matanya. Anna dibuat bingung dengan raut wajah Nick yang berubah-ubah setiap detiknya. Seakan sedang memakan permen dengan banyak rasa, mengernyit untuk asam, tersenyum untuk manis. Seperti sekarang ini, dia menunjukan ekspresi yang benar-benar tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Jika diibaratkan, mungkin ekspresinya menyerupai pasien rumah sakit yang sedang memakan obat yang sangat-sangat pahit.

I'm Laura [Charters School]Where stories live. Discover now