8.

15K 1.2K 25
                                    

Dengan teliti matanya mencari pengait kalung itu yang semestinya setiap kalung memiliki pengait di belakan leher. Tapi, untuk kalung Anna kali ini dia meragu, bahkan sepertinya—“Kalungmu tidak bisa dilepas. Tidak ada pengaitnya,”

“APA?!”

Anna buru-buru berbalik, menampakan Kelly dengan wajah kagetnya atas respon dirinya. “Kau serius?”

Kelly mengangguk kaku. “Memang kenapa?”

Raut wajah Anna yang tadinya kaget berubah menjadi takut. Sekujur tubuhnya merinding seketika bersamaan dengan detak jantungnya yang berpacu cepat.

Bagaimana mungkin kalung yang berada di lehernya itu tidak memiliki pengait? Jelas-jelas ketika pertama dirinya mengenakan kalung tersebut—dia melepas sendiri pengait yang ada. Bagaimana mungkin sekarang hilang begitu saja? Ini bukanlah hal yang masuk akal jika dikaitkan dengan kenyataan. Tapi, ini juga bisa menjadi sesuatu yang masuk akal jika dikatikan dengan.. sesuatu yang juga tidak masuk akal—hantu misalnya. Apa lagi mengingat setiap kejadian yang Anna alami, dan kejadian terakhir yang dialaminya. Dan kejadian terakhirnya itu berhubungan dengan kalungnya sendiri.

Jadi hantu itu ingin mempermainkannya? Membuatnya jadi gila sampai tak tahan hidup dan bunuh diri?

Anna mencoba berulang kali melepaskan kalungnya, dimulai dari mencari pengait kalung itu yang ternyata memang benar-benar tidak berada di sana. Sampai, melepas kalung itu dari kepalanya tanpa pengait dan sayangnya hal itu tidaklah berhasil karena panjang dari kalung itu sendiri tidak mencukupi lebar kepalanya.

Ini suatu hal yang aneh.

Benar-benar aneh dan Anna benci terlibat di dalamnya.

“Percuma Ann, panjang kalung itu sendiri juga tidak cukup untuk kepalamu.” Kata Kelly kesal sendiri melihat Anna yang masih bersikeras melepas kalungnya. Gadis ini benar-benar tidak tahu permasalahannya. Permasalahan kalau kalung itu bukan milik Anna, dan kalung itu—yang mungkin saja—penyebabnya dihantui terus menerus.

Anna membalikan tubuhnya menghadap Kelly yang tengah menatapnya jengkel, jengkel atas keras kepalanya. “Kelly,aku ingin memberitahumu sesuatu yang tak kau ketahui..” Anna menghela napasnya pelan sebelum dirinya diam untuk waktu yang lama, dan membuat Kelly lebih jengkel lagi. Tangannya memegang kalung itu, lalu bersuara kecil, “Ini bukan milikku..”

Mata Kelly menyipit dan keningnya mengernyit bingung. “Apa? Bukan milikmu? Lalu milik siapa? Laura? Itu sangatlah tidak mungkin mengi—”

“Aku tidak tahu kalung ini milik siapa. Tapi, entah mengapa aku yakin kalau.. kalung ini milik Laura, Laura Charters, temanmu..” potong Anna cepat dengan suara yang kian mengecil pada akhir kalimatnya.

Kelly terbelalak. Laura? Kalung itu memang benar mirip—ralat, sangat-sangatlah mirip dengan kalung Laura. Tapi, ini aneh dan juga.. bisa dipercaya. Hal ini bisa dipercaya meskipun sangat tidak masuk akal. Namun, entah dari mana, Kelly juga merasa yakin meskipun otaknya menolak untuk meyakini hal yang tidak masuk akal ini.

Terlebih mengingat Laura yang sudah tidak berada di Charters dari setahun yang lalu, dan Anna yang baru datang beberapa bulan. Dan, hal itu semakin tidak masuk akal setelah dirinya mengetahui bedanya keberadaan kedua gadis itu. Anna di sini, sementara Laura entah dimana dia pun tak tahu.

Lalu bagaimana bisa kalung itu berada di leher Anna sekarang? Mengingat apa yang pernah Laura katakan kalau gadis itu tidak akan pernah mau melepas kalungnya karena itu adalah peninggalan dari Ibunya yang telah tiada selain Charters School yang dibangun dan dipertahankan sampai saat ini—tepatnya, Charters School dibangun atas permintaan Ibu kandung dari Laura itu.

“Kau ingat, hari pertamaku ikut belajar di sini. Kau ingat perintah dari Mrs. Cross untuk mengambil kursi di gudang? Aku menemukannya di gudang Kelly! Aku menembukan benda ini di gudang!” seakan tahu Kelly yang bingung atas pernyataannya, Anna mengatakan kalimat tersebut dengan memekik histeris seakan depresi. “Aku menemukan kalung ini di gudang, bersamaan dengan pintu putih itu! Kau tahu apa? Pintu putih yang kabarnya selalu terkunci dan tidak ada satu pun orang yang boleh memasukinya itu ku-buka! Aku membukanya dan pintu itu terbuka, tidak ada yang terkunci, Kelly! Tidak ada. Di dalamnya, ruangan yang sangat-sangat kotor dan setiap barang yang ada disampirkan kain putih yang sama kotornya.

Dan saat itu juga kau memanggilku dan menyuruhku untuk kembali. Aku kembali menatap pintu itu dan pintu itu sudah tertutup. Bagaimana mungkin Kelly, bagaimana mungkin pintu itu tertutup dengan sendirinya? Dan lagi, aku mencoba membuka pintu itu lagi tapi tidak bisa. Aneh, bukan? Aku tahu itu aneh, tapi itulah kenyataannya. Akhirnya aku berniat kembali, dan saat itu juga aku terpeleset. Terpeleset oleh kalung ini!” Anna kembali memekik sambil menunjukkan kalung di lehernya.

“Kau tahu dari mana kukira ini adalah kalung Laura? Dari foto keluarganya di ruangan Mrs. Charters saat kau pingsan waktu itu. kalung ini sama. Benar-benar sama, kelly. Kau tahu apa hipotesaku selanjutnya? Setelah sekian banyak kejadian-kejadian aneh yang menimpaku di sini. Semua berawal dari seorang gadis, gadis aneh yang beberapa kali ini kutemui. Yang ternyata adalah hantu yang menggangguku. Dan hipotesaku.. hantu itu.. Laura..”

Kelly semakin membelalakan matanya. Laura? Hantu? Bagaimana bisa? Bahkan selama ini tidak ada kabar tentang keberadaan Laura apa lagi kematiannya. Dan teman sekamarnya yang cukup aneh itu—Anna— mengatakan Laura adalah hantu, yang artinya Laura telah mati.

Laura belum mati. Gadis itu hanya belum ditemukan. Dia yakin itu.

Kelly menatap Anna dihadapannya yang masih menggenggam kalung yang benar-benar mirip dengan kalung laura itu. Gadis itu menangis setelah mengatakan semua hal yang tidak dia percaya. Yang dikatakan kalau Laura terus menerus menghantui Anna. benar-benar tidak bisa ia percaya.

Dia tidak peduli dengan isakan Anna yang benar-benar terdengar depresi itu. bahkan ia juga tidak peduli dengan sebaris kaliamat yang ia katakana sebelum meninggalkan Anna yang kini meluruh ke lantai dengan tangis yang semakin menjadi.

“Aku tidak akan pernah percaya.”

Omg sori pedek bgt.-. nanti kapan-kapan panjang kok. bay..

I'm Laura [Charters School]Where stories live. Discover now