4.

22.6K 1.3K 37
                                    

“Itu tidak benar..” ucap Anna. Dari beberapa menit yang lalu setelah dia memberitahu Kelly tentang kejadian-kejadian ganjil yang dialami, dia terus berjalan mondar-mandir di depan ranjang. Kenapa harus dia yang mendapat terror aneh itu? Kenapa orang lain tidak? Bahkan  Kelly yang sekamar denganya pun tidak..

                “Ya itu memang tidak benar dan itu aneh,” seru Kelly sambil mengangkat kedua tangannya sekaligus menggedikkan bahunya. Dia benar-benar tidak percaya dengan apapun itu yang berbau hantu. “Kurasa itu hanya khayalanmu saja.”

                Anna berhenti dari mondar-mandirnya dan menoleh pada Kelly yang sedang menatapnya sambil duduk bersila di tepi ranjang. “Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri dan aku merasakannya! Aku merinding, pintu itu tertutup sendiri sementara tidak ada orang lain selain aku!” teriaknya memekik. “Oh ayolah siapapun percaya padaku..” ucapnya pelan sembari memeluk lengannya sendiri dan menghembuskan napasnya frustasi.

                “Mungkin kau terlalu banyak menonton film horror,” kata Kelly kebingungan. Benar-benar terlihat tidak peduli dengan apa yang dialami Anna.

                Anna menyilangkan kedua tangannya di depan dada , lalu menghadap tema sekamarnya itu. “Apa di sini ada televisi?” tanyanya sembari menaikkan sebelah alisnya jengah. Sementara Kelly hanya menggeleng. “Jangankan televisi membawa ponsel saja dilarang!”

                “Sebelum kau masuk ke sini, aku rasa itu penyebab kau tidak mau sekolah di asrama karena menurutmu itu banyak hantunya,” ucap Kelly sambil merebahkan tubuhnya ke ranjang dan menutupi tubuhnya dengan selimut. “Aku mau tidur dan jangan ganggu tidurku.”

                Anna menghempaskan bokongnya di pinggir ranjang, lalu mengusap wajah dan menghembuskan napasnya kasar. Tidak peduli seberapa berantakkannya dia sekarang, Anna merebahkan tubuhnya di ranjang dan mecoba untuk tidur walauun kejadian-kejadian ganjil yang baru-baru ini dialaminya masih mengahantui pikirannya.

                -o0o-

                Lagi-lagi kali ini adalah jam pelajaran Mrs. Cross si guru matematika yang super tegas. Anna yang tidak mau mendapat hukuman lagi memperhatikan Mrs. Cross yang sedang menerangkan rumus-rumus gila matematika yang walaupun tidak dimengertinya. Bahkan pakaian, rambut, sampai aksesoris yang dikenakan Mrs. Cross pun juga diperhatikan.  Oke, Anna lebih memilih memerhatikan pakaian zaman dulu yang masih dikenakan Mrs. Cross, tatanan rambut yang super duper rumit dan aneh karena banyak sekali ikatan di setiap sentinya, dan tidak ketinggalan aksesoris seperti gelang dan kalung emas yang mungkin saja jika ditimbang akan berkilo-kilo beratnya.

                Kelly menyikut Anna yang sedang terbengong memperhatikan  Mrs. Cross intens. Anna menoleh, lalu Kelly tertawa tanpa suara begitu pula dengan Anna. memperhatikan Mrs. Cross itu adalah ajakan Kelly selagi si guru tegas itu tidak memperhatikan mereka. Benar-benar mengejek.

                Anna melirik Max yang sedang mengobrol sesekali tertawa dengan teman sebelahnya. Sementara yang dilirik tidak menyadari siapa yang meliriknya. Pandangan Anna jatuh pada sesosok gadis yang sedang duduk di bangku pojok belakang setelah bangku yang dipakai Max.  Gadis itu tidak sedang memperhatikan Mrs. Cross melainkan terus-terusan menunduk sementara tangannya bergerilya diatas meja seperti sedang mengukir sesuatu dengan kuku jarinya yang putih yang memang terlihat sangat tajam.

I'm Laura [Charters School]Where stories live. Discover now