Part 18

12.7K 943 182
                                    

HappyReading^^

Author pov-,

"Dia sangat mencintaimu, lebih dariku." Ucap Taeyong sembari merangkul Yeri.

"Oppa benar, dia bahkan rela mempertaruhkan nyawanya untukku." Timpal Yeri sembari mengarahkan tangannya untuk menyentuh foto Jungkook.

Taeyong mengelus lembut rambut panjang Yeri. "Kita harus temukan Jungkook, secepatnya."

Mereka berdua lalu memutuskan untuk menjemput Jungkook di hotel, tempat terakhir Yeri melihat namja itu dipukuli.

Yeri berjalan cepat menuju kamar Jungkook, ia mengetuknya hingga beberapa kali akan tetapi tak ada hasilnya sama sekali.

Yeri lalu beralih mengetuk pintu kamar yang lain, kamar dimana rekan-rekan Jungkook menginap. "Mengapa tak ada orang?"

Seorang pelayan hotel kemudian menghampiri mereka berdua dan memberitahu kalau orang-orang yang menginap dikamar-kamar itu telah pergi semalam.

"Apa kami bisa meminta identitas mereka semua?" Pinta Yeri pada pelayan itu.

"Maaf sekali nona, tapi itu adalah privasi hotel dan kami tak boleh memberikannya pada sembarang orang." Tolak pelayan itu sanggup membuat Yeri dan Taeyong begitu kecewa.

Akhirnya mereka memutuskan untuk mencari Jungkook dengan cara lain, seperti menyebarkan foto namja itu di berbagai media dan televisi hingga minta bantuan dari polisi.

Sayangnya hampir satu bulan mereka menggunakan cara itu, sama sekali tak ada hasilnya.

"Besok aku akan pergi ke Busan untuk mencarinya, mungkin saja jika mencari langsung bisa segera ditemukan." Ucap Taeyong yang kini tengah bersiap-siap pergi ke Kota Busan.

Sedangkan Yeri tetap berada di Seoul, yeoja itu setiap hari selalu mencari-cari keberadaan Jeon Jungkook bahkan hingga masuk ke bar yang mempertemukannya dengan namja itu.

Pulangnya Yeri hanya membawa kekecewaan karena tidak mampu menemukan Jungkook disana.

Sempat beberapa kali Yeri merasa ingin sekali menyerah tapi setelah melihat Minwoo, dia kembali lagi bersemangat untuk pergi mencari Jungkook.

Entah mengapa malam ini Yeri ingin tidur di ranjang Jungkook, rasanya ia sangat merindukan namja itu berada disampingnya.

Dengan memakai selimut milik Jungkook, ia mulai tertidur. Tapi ada sesuatu yang membuatnya sulit untuk tidur.

Aroma khas milik Jeon Jungkook terhirup oleh indera penciuman Yerim dan tidak lama setelah itu, tangan seseorang kini melingkar diperutnya.

Yeri perlahan membuka mata dan mengarahkan tangannya untuk memastikan tangan siapa yang tengah melingkar diperutnya.

"Jungkook..." Panggil Yeri dengan suara pelan sambil menggenggam tangan orang tersebut.

"Hmmm..." Sahut seseorang yang berada tepat dibelakang Yeri.

Yeoja itu berbalik saat mendengar suara tersebut, suara Jungkook.

"Jungkook..." Lirih Yeri kemudian memeluk Jungkook begitu erat, tak mau lepas.

Jungkook membalas pelukannya dan beberapa kali mendaratkan kecupan hangat dikening Yerim.

"Aku merindukanmu." isak Yeri didalam dekapan Jungkook, dia menangis tersedu-sedu didepan dada bidang namja yang sangat ia rindukan itu.

"Aku lebih merindukanmu Kim Yerim." Timpal Jungkook sembari mengelus punggungnya Yeri guna menenangkannya.

Namja itu melepas pelukannya lalu menatap intens wajah Yeri. "Jangan menangis lagi."

Don't Forget MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang