9

2.4K 249 0
                                    


 

Andriel meremas lembaran foto yang berisikan sosok Alfa yang tampak terlihat bahagia dengan Axel. Mereka tampak serasi dengan perpaduan warna merah dikedua baju yang mereka kenakan. Senyum Alfa mengembang sempurna, senyum yang hampir beberapa bulan lalu tidak pernah dia lihat. Alfa selalu tampak murung ketika bersamanya, gadis itu selalau menunduk dan memainkan kesepuluh jarinya ketika mereka bersama.

Dia sadar kalau akhir-akhir ini dia dan Alfa seperti menjauh, hubungan mereka seperti dibentengin oleh tembok kasat mata. Alfa selalu menghabiskan waktunya dengan Axel, dan begitu juga dengannya yang lebih banyak mengabiskan waktu bersama dengan kekasihnya Alina.

Mengingat tentang Alina, membuat matanya terpejam. Debaran yang dia rasakan beberapa bulan lalu tidak semembara seperti dulu. Debaran itu seperti mulai menghilang seiring dengan hubungannya dengan Alfa yang juga semakin merenggang.

‘ada apa sebenarnya sama gue? Dan siapa yang ngirim ini semua..?’

Andriel membuang kertas foto dan kotak bingkisan itu ketempat sampah yang  berada dipojok rumahnya.

‘gue kangen lo Fa, gue kangen sama masa-masa kita. Maaf kalau slama ini gue udah nggak ada waktu lagi sama lo…

 

*

Alfa menyentuh dadanya, matanya terpejam membayangkan wajah Axel tapi debaran membara itu tidak dia rasakan. Hatinya terasa hambar ketika mengingat Axel, tapi tidak ketika ia mengingat Andriel.

Saat dia mengingat apapun tentang Andriel, rasa debaran itu semakin membara. Rasanya dadanya dan nafasnya sangat sesak ketika hanya mengingat Andriel.

Alfa berjalan kearah meja belajarnya, dia meraih pena dan selembar kertas.

23-0-2015

Riel lo ingat tanggal itu? Tanggal itu adalah tanggal yang paling gue benci seumur hidup gue. Itu tanggal dimana pertama kali Alina masuk kedalam sela-sela hubungan persahabatan kita. Tanggal itu juga yang membuat gue menyadari perasaan gue sama lo, perasaan dimana gue takut kehilangan lo, perasaan dimana gue sadar kalau gue sangat menyayangi lo, dan yang terpenting dimana gue sadar kalau gue sangat mencintai lo Riel.

Cinta? Apa gue masih pantas bilang cinta sama lo Riel? Disaat gue nggak bisa rela lihat lo bahagia sama Alina, gue sedih Riel saat lo bisa ketawa bahagia semantara disini gue nangisin lo.

Tapi lo nggak perlu khawatir lagi kalau gue bakal ngerusuhin hubungan lo sama Alina. Karna saat ini gue sedang berusaha buat ngelupain dan ngerelain lo bareng Alina. Gue sangat berharap kalau Axel bisa buat gue ngelupain lo Riel…

Alfa sayang Riel, Alfa cinta Riel, tapi Alfa juga benci Riel..

*

Alfa melipat kertas itu menjadi beberapa bagian, lalu memasukkannya kedalam celengan cinta pemberian Andriel

#tbc

#thx

Alfandri Where stories live. Discover now