2

2.8K 239 3
                                    


Alfa menyeruput jus Jeruk dihadapannya. Hanya sesekali menghela nafas menatap Andriel yang tengah menikmati nasi goreng pesanannya dengan lahap. Ia mengedarkan pandangannya menatap suasana kantin yang semakin ramai.

"Oh iya fa, gue bisa bawa Alina ke Bascam kita nggak? Gue peng_"

"Gak boleh!! Lo apa-apaan si!! Lo kan udah janji kalau gak ada satu pun orang yang boleh masuk kedalam bascam kita. kecuali kita berdua sama Bunda. Gimana sih! Lo jangan rusak persahabatan kita lah!" Bentak Alfa.

Andriel menautkan alisnya dan segera meraih air mineral disampingnya dan menengguknya beberapa kali. Sebelum kembali menatap Alfa yang kini bersindekap dada."Yaelah gitu doang marah. Santai bisa kali," ucap Andriel. " kalo gitu nanti gue ajak dia kekolam aja ya?" Tanya Andriel lagi menatap Alfa.

" ish! G A K B O L E H!! Lo lupa kalau, lo sendiri yang bilang kalau kolam itu khusus buat kita BERDUA" Bentak Alfa lagi. Ia sangat kesal ketika mendengar Andriel berniat membawa Alina kekolam dan Bascam mereka. Padahal Alina belum genap satu bulan kenal dengan mereka.

"Lo kenapa sih? Sewot banget dari tadi?!" Tanya Andriel.

"Karna gue gak suka semua yang kita punya disentuh sama Alina. Riel!!"

Andriel hanya diam menatap Alfa. Sikap Alfa tampak berubah sejak masuk kelas tadi. Andriel menatap dalam mata Alfa. Mencari sesuatu yang bisa Andriel mengerti dari sikap aneh gadis itu. Namun, yang Andriel lihat hanyalah cairan bening yang siap keluar dari mata Alfa. Gadis itu terlihat menahan sesuatu yang seolah ingin meledak saat ini.

Andriel menghela nafas gusar. "maaf ya, Fa." Andriel menarik tubuh Alfa kedalam pelukannya. Ia mengelus punggung Alfa yang bergetar dalam pelukannya. Ada apa dengan gadisnya itu, mengapa Alfa yang ia kenal tampak berbeda. Alfa tegar,ramai dan cerewet berubah menjadi Alfa yang dingin, cuek dan cengeng. Ada apa sebenarnya denganmu Fa..

***

"Lo kemana aja sih? Tadi janjinya mau ketemuan dikolam buat ngasih makan anak-anak kita. Tapi nyatanya lo sendiri ntah kemana" tanya Alfa menatap Andriel. Dia telah mengabiskan waktgu dua jam hanya untuk menunggu Andriel ditempat favorite mereka. Tapi apa yang terjadi, Andriel malah asik main laptop dikamarnya. Dan Akhirnya malah dia sendiri yang ntah untuk yang keberapa memberi Pimpi dan Pompi makan. Sepasang ikan yang telah mereka anggap sebagai anak mereka. Kolam itu baru mereka buat 3 tahun lebih saat dimana Andriel mendapat kesempatan untuk melakukan petukaran pelajar selama 6 bulan di Inggris.

Alfa yang sudah sangat bertergantungan dengan Andriel hanya bisa menangis selama seminggu full sebelum keberangkatan Andriel.

Dengan dukungan Bundanya dan Bunda Alfa, Andriel memutuskan untuk membuat kolam kecil yang diisi sepasang ikan yang ia beri nama Pimpi dan Pompi. Andriel berharap dengan kedua ikan ini Alfa tidak merasa kehilangan karna fokusnya akan teralihkan untuk mengurus kedua ikan yang telah mereka anggap sebagai anak.

Andriel berdecak kesal dan bersindekap dada. Sejak tadi pagi Alfa selalu bersikap aneh. Terlebih saat Andriel tengah bersama atau bertemu Alina. Ada apa sebenarnya dengan lo Fa..

"Lo kan tahu? Gue ngajak Alina kebascam kita. Dan lo tahu gimana responnya dia? Dia kagum banget sama bascam kita. Katanya bascam kita itu keren banget. Apalagi Alina bilang kreasi tangan kita sanga-sangat unik." Ucap Andriel. Ia mencoba untuk tidak memperpanjang kemarahan Alfa. Meskipun ia tahu kalau Alfa sudah melarangnya untuk membawa gadis lain masuk kedalam bascam mereka.tapi mengapa juga lo bawa, bego!. Triak batinya kesal.

Alfa menghela nafas. Ada yang mencekat tenggorokannya. Andriel melanggar larangannya agar tidak membawa Alina ketempat favorite mereka dan sekarang Andriel tetap membawa Alina kebascam mereka. Tempat yang paling-paling Alfa jaga agar tidak ada yang masuk selain mereka berdua dan khususnya Bundanya.

Alfandri Where stories live. Discover now