10 - Another Women

22.7K 1.2K 30
                                    

WELCOME TO MY STORY AGAIN!!!

Gimana kabar kalian? Semoga semua sehat dan selalu bersemangat menjalani hari ya !!!

'Ethan!' bathin Aluna, melihat siapa orang yang menariknya dan menatapnya dengan tatapan yang tajam.

.

.

.

Rasa takut sudah melingkupi Aluna, ia siap menerima konsekuensi yang harus ia dapatkan karena pergi begitu saja. Namun yang membuat Aluna lebih terkejut lagi adalah—saat tubuhnya tertarik kedepan dan dipaksa membentur dada bidang milik Ethan yang terbungkus masih kemeja. Penampilan pria itu berantakan, namun sedikitpun tidak memudarkan ketampanan yang dimilikinya.

Aluna hanya diam, mendengarkan riuhnya suara detak jantung Ethan dan nafas yang tidak teratur dari pria itu.

"Ethan." Aluna bersuara lirih.

"Ayo pulang, Aluna." Ethan melepas pelukannya dan beralih merangkul pinggang Aluna erat, sampai gadis itu merasa sedikit sesak, namun Aluna hanya diam membiarkannya. Ethan membawa Aluna untuk duduk disamping kemudi ,membukakan Aluna pintu mobil.

Selama perjalanan hanya keheningan yang mencuat, terlihat sekali Ethan sedang berusaha menahan amarahnya. Cengkraman kuat tangannya di kemudi mobil dan rahangnya yang mengeras membutikan hal itu. Hingga tibalah mereka di Mansion. Aluna turun dan matanya membulat dan pikirannya bertanya-tanya. Sedangkan Ethan sudah memasuki Mansion terlebih dahulu tanpa mengatakan apapun.

'Kenapa Stacy membawa tas sebesar itu?' gadis itu bertanya bingung dalam hatinya.

Aluna berlari kearah Stacy, terlihat raut sedih diwajah wanita itu.

"Bibi, bibi mau kemana?" Aluna bertaya pada Stacy.

"Maaf Nona, bibi harus pergi." Stacy menjawab dengan sedihnya.

"Bi, tapi kenapa bi? Lalu siapa yang menemaniku disini?" Aluna tak bisa menahan air matanya lagi.

"Tenanglah Nona, ada Tuan Ethan dan para pekerja lainnya yang akan bersama Nona disini."

"Bibi hanya sebentar dan akan kembali lagi kan?"

Stacy menggeleng "Tidak Nona, Tuan sudah meberhentikan saya," Stacy berujar dengan sedih.

Aluna membulatkan matanya, kenapa Ethan memecat Bibi Stacy, kenapa. Tidak, ini tidak akan ia biarkan.

"Bibi, berjanjilah padaku. Jangan pernah melangkahkan kakimu keluar sebelum aku kembali."

"Tapi, ada apa Nona?'' Stacy terlihat bingung.

"Kumohon, Bi" Aluna memohon dan Stacy menganggukinya.

Aluna berlari dan segera meniki tangga menuju kamar Ethan. Menerobos pintu kamar Ethan yang untungnya tidak terkunci. Melihat Ethan yang telah selesai mandi dan hanya memakai handuk yang melilit dipinggangya. 'Shirtless'

Ethan bersikap tenang namun sangat penasaran ketika melihat Aluna dikamarnya. Berbeda dengan Aluna, dia merasa lancang telah masuk tanpa izin dan melihat keadaan Ethan yang seperti itu.

"Ada apa?" Ethan bertanya datar.

"Bibi Stacy." ujar Aluna langsung to the point.

"Aku memcatnya," kata Ethan santai berlalu kemudian berjalan kearah walk in closet-nya, Aluna tetap mengikutinya.

"Ke...kenapa?" Tanya Aluna. Terselip nada kesedihan dalam suaranya.

"Karena dia bodoh, membiarkanmu pergi seorang diri!" suara Ethan meninggi saat mengingat Stacy yang lalai menjaga Aluna. Membuat diriya didera rasa khawatir tak berujung.

A L U N A (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang