05 - Milik Ethan

35K 1.6K 16
                                    

DON'T COPAS MY OWN STORY!!!😚😚😚

Silahkan baca dengan ❤️😅perasaan senang yaa, karena part lumayan panjang hehe...

Silahkan baca dengan ❤️😅perasaan senang yaa, karena part lumayan panjang hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku harus memilikinya, dan tidak akan aku lepaskan untuk siapapun." Gumamnya.

"Dia hanya akan menjadi milikku, milikku seorang." ujar Ethan dengan tekad keras tak terbantahkan. Akan mengklaim gadis itu sebagai miliknya.

.

.

.

Ethan bangkit dari ranjangnya,  lalu berjalan kearah kamar Aluna. Dibukanya perlahan pintu kamar gadis itu yang berada dalam 1 lantai dengan kamar miliknya.

Saat memasuki ruangan tersebut, harum gadis itulah yang pertama menyeruak di setiap tarikan nafasnya. Aroma vanilla. Ethan melangkah mendekati ranjang dan melihat gadis itu tertidur disisi kanan ranjang menjadikan kedua telapak tangannya sebagai bantal, sedikit rambut cokelatnya menutupi wajahnya membuat Ethan duduk dan menyingkirkan helaian rambut gadis itu.

Tubuhnya melengkuk seperti bayi dalam kandungan. Pakaian yang ia siapkan dalam walk in closet juga sangat pas ditubuh gadis itu. Jangan tanya kapan Ethan bisa menyiapkan hal itu, semuanya ia lakukan dalam waktu singkat. Semuanya bisa dengan mudah ia lakukan asalkan uang sudah bermain didalamnya.

Yang Ethan lakukan hanyalah memandang wajah polos gadis itu ketika tidur. Tanganya terulur untuk menyentuh wajah gadis itu, namun saat tangannya sudah dekat, tiba-tiba gadis itu menggeliat, mengubah posisi tidurnya menjadi terlentang. Dari jarak seperti ini, Ethan dapat melihat bagaimana leher putih gadis itu. Ia menunduk sedikit kearah gadis itu, yang jika semakin didekati  maka harum vanilla gadis itu semakin tajam memasuki rongga hidungnya.

Tanpa aba-aba dan tanpa perintah dari otaknya, Ethan bergerak lebih dekat kearah Aluna. Sasarannya jatuh pada leher putih milik Aluna, menyusuri rahang gadis itu dengan hidungnya hingga mencapai lehernya, matanya terpejam menikmati aroma memabukan gadis itu. Ethan berhenti sejenak, melihat keadaan gadis itu terbangun atau tidak.

Entah keberuntungan atau apa, gadis itu sama sekali tidak merasakan sentuhan Ethan. Ia tetap melanjutkan tidurnya, berkelana di alam mimpinya. Kembali lagi pada Ethan, pria itu bermain lagi di leher Aluna. Menghirup sebanyak-banyaknya harum gadis itu, menyimpannya dalam memorinya, mengecupi leher gadis itu dengan kecupan seringan bulu.

'Satu tanda mungkin tidak apa.' suara batin Ethan membuatnya lebih berani berbuat lebih.

Ethan memulai aksinya lagi, jilatan basahlah yang ia lakukan. Menyesap dengan pelan dan hati-hati agar gadis itu tidak bangun, kemudian digigitnya sangat pelan, memberikan tanda lalu mengecup hasil karya yang dibuat pada leher gadis itu.

A L U N A (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang