My Devil Prince [Segera Terbit]

12. baper.

Di play dulu song nya biar enak,

---

Aku berlari keluar restaurant tanpa menghiraukan segala panggilan namaku dari arah belakang. Air mataku yang sedari tadi di tahan, akhirnya tumpah juga. Lumayan deras, tapi ga sampai bikin banjir kok.

"Viona, kenapa lo langsung pergi?" Kak rio menahan tanganku, "apa ada yang salah dengan mantan gue? Dia cuma mantan, masa lalu gue viona."

Aku melepaskan cengkraman tangan kak rio dengan lumayan keras, "tapi apa kak rio tahu, kalau sebenarnya mantan kamu itu mama tiri aku!"

Kak rio melebarkan matanya, "gue ga tau.. "

"Kenapa kak rio gak bilang dari awal?"

"Karena masa lalu gue ga harus di ungkit lagi."

"Bukannya pacaran itu harus terbuka ya? Bukan saling menutupi. Sekalipun itu masa lalu,"

"gue ga pernah nyangka kalau vika mama tiri lo. Dan gue fikir itu udah ga pantas di ceritakan lagi." Ujar kak rio dengan serius.

"Udahlah kak.. " aku berbalik mencoba meninggalkan kak rio.

Tapi, kak rio mencengkal tanganku, dan memelukku dari arah belakang. Tangan sebelahnya melingkar di leher, tubuhnya mendekap tubuhku. Sedangkan tangan sebelahnya lagi mencengkal kuat tanganku.

Kenapa jadi deg-degan gini sih?!!!

Haduh, haduh. Gawat ini. Kalau lama-lama posisinya gini, aku bisa mati.

"Jangan pergi."

Kak rio ngomong apa tadi? Ga kedengeran.

"Hah?"

"Gue mohon. Jangan pergi." Ulang kak rio membisikkan kalimat itu ke telingaku. Kak rio masih memelukku dari arah belakang, dan jantung aku rasanya mau loncat keluar.

"Gue ga mau di tinggal lagi. Cukup vika yang udah ninggalin gue, lo jangan."

Kok jadi baper gini?

Drama bangetttt.

Aku harus ngapain ya? Jawab apa ni?? Para pembaca bantuinnn donggg.

Niatnya sih mau ngambek, tapi kok jadi luluh gini sih.

"Emm.. iya kak," balasku dengan gugup.

"Janji?" Tanya nya.

"Janji."

Setelah itu kak rio melepaskan pelukannya. Selesai juga penderitaan jantung ini.

"Yaudah, sono pulang."

ngomong apa tadi? Abis ngerayu terus bikin baper, sekarang di usir? Mau nya apa? Minta di colok pake garpu cilok.

"Udah malem," kataku, sebenarnya itu kode supaya kak rio mau nganter aku pulang.

"Terus?" Pake nanya lagi, ga peka amat sih tong.