TEN

4.2K 401 47
                                    


Sorry for typo's

Happy reading..

❇❇❇

"Jangan mengulang kesalahan untuk kedua kali, karna adanya kesalahan sekali seharusnya sudah dapat dijadikan pelajaran agar tidak terulangi"

❇❇❇

◀⚫▶

Semua mata karyawan dan orang orang yang ada dikantor kini hanya tertuju pada satu hal, yaitu kedua orang yang berjalan beriringan dengan aura dingin khas mereka masing masing. Tapi yang menjadi perhatian para karyawan adalah kesempurnaan karya Tuhan yang ada pada dua orang itu.

Si pria begitu tampan, tegap, gagah, berwibawa.
Si wanita yang cantik, manis, tinggi semampai, juga elegan.

Kedua orang itu adalah sehun dan yoona, mereka berdua berjalan beriringan kearah lift pribadi sehun untuk menuju ruangan sehun yang terletak dilantai tujuh. Sehun dan yoona juga menyadari tatapan tatapan memuja dari para karyanwan kantor, tapi yoona terlalu enggan untuk setidaknya menyapa mereka dengan senyuman.

Dan sepertinya sikap yoona sudah kembali menjadi yoona yang seperti biasanya, yoona yang dingin dan sangat membenci sehun.

Saat sudah berada diruangan sehun tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut yoona, yang ada hanya ekspresi mengerikan yoona yang sudah kembali lagi.

Melihat itu sehun menjadi ikut terpancing untuk menjadi seperti biasanya terhadap yoona, tapi saat ini sehun ingat jika keadaan yoona tidaklah lagi sama seperti sebelumnya. Sehun mengingat bahaya yang mengancam yoona sewaktu waktu jika ia salah bertindak.

Setelah berusaha keras sehun menekan emosinya ia memilih mendekat kearah yoona yang duduk angkuh disofa.
"Apa kau membutuhkan sesuatu?"

Yoona tetap pada sikap diamnya tidak memperdulikan sehun yang sudah duduk disampingnya.

Emosi sehun sudah berada diubun ubun saat yoona mengacuhkan ucapanya, ia mendengus guna menahan emosinya agar tidak lolos
"Yoona berhentilah bersikap kekanak kanakan, aku melarangmu tadi karna itu memanglah tidak baik bagi kesehatan"

"Diam!"
Respon yoona dengan tatapan tajamnya kearah sehun.

"Jangan memulainya lagi yoona"
Terlihat sehun yang masih berusaha meredam emosinya.

"Kenapa? Dan untuk apa kau berubah begitu peduli padaku juga kandunganku. Apa sekarang kau sudah mengakui kalau ini adalah anakmu?"

"Yoona"
Masih terdengar rendah nada bicara sehun tapi penuh penekanan.

"Jika kau peduli padaku hanya karna sekarang kau sudah mengakui jika ini adalah anakmu dan kau tidak ingin kehilanganya setelah apa yang dikatakan dokter kemarin. Maka berhentilah bersikap sok perduli padaku, karna aku tidak membutuhkan itu darimu aku bisa menjaga anakku sendiri tanpa sikap sok pedulimu itu"

"YOONA!!"

"Terus saja berteriak, memang apa perkataanku salah? Bukankah benar jika kau sesungguhnya hanya peduli pada janinku saja tapi tidak padaku. Berhenti berpura pura bersikap menjadi baik untukku jika rasa bencimu masih saja sama seperti sebelumnya. Biarkan saja rasa bencimu itu mengahancurkanku perlahan, jangan mencegahnya dengan berubah bersikap baik. Karna aku lebih suka ketika kita masih tetap sama seperti biasanya, tidak saling terlihat peduli dan tidak menyapa satu sama lain. Karna itu akan lebih baik"

MISTAKEWhere stories live. Discover now