EIGHT

3.3K 397 54
                                    


Sorry for typo's

Happy reading

❇❇❇

"Ketahuilah jika air selalu mengalir mengikuti arus, bukan arus yang selalu mengikuti air"

❇❇❇

◀⚫▶

Satu jam setelahnya ayah yoona sudah datang, senyum merekah tersungging diwajahnya, dan hal itu berbanding terbalik dengan yoona yang berekspresi datar seakan begitu tidak suka dengan kedatangan ayahnya.

"Apa kabar sayang?"
Lansung saja Tn. Im mendudukan dirinya pada sofa putih yang ada diruangan yoona.

Meski malas yoona beranjak dari kursi kerjanya menuju sofa.
"Kabarku tidak baik"

Tentu saja tidak baik, dan itu juga karnamu tuan.

Tn. Im tersenyum canggung mendengar jawaban putrinya.
"Apa itu karna semalam kau baru saja bertemu dengan chanyeol?"

Yoona langsung saja mengernyitkan dahinya saat mendengar ucapan ayahnya.

Tn. Im tersenyum dan melanjutkan ucapanya
"Tadi malam saat chanyeol kerumahmu apa yang kau bicarakan dengannya?"

Semakin jelas raut tidak mengerti pada wajah yoona, Tn. Im menyadari raut bingung pada wajah yoona ikut mengerutkan dahinya.

"Kenapa kau justru terlihat bingung?"

"Apa maksud appa dengan chanyeol datang kerumahku?"

"Apa maksudmu, dengan bertanya apa maksudku yoona?"

Gerakan yoona terlihat mulai gelisah dengan berbagai pertanyaan yang ada dibenaknya. Ia sungguh tidak faham dengan keadaan saat ini.
"Karna aku tidak bertemu chanyeol, dan chanyeol juga tidak datang kerumahku tadi malam"

Sontak saja Tn. Im membelalak kaget
"Mana mungkin, tadi malam bahkan paman jung (Sopir keluarga Im) sendiri yang mengantarnya sampai kerumahmu"
Tn. Im cukup serius dalam nada bicaranya.

"Tapi aku sunggung sungguh appa, bahkan aku saja tidak tahu kapan chanyeol kembali dari inggris"
Jari yoona saling meremas gusar

"Kemarin sore dia tiba dan langsung datang kerumah dengan tujuan mencarimu karna setahunya kau masih tinggal dirumah appa dia juga meminta penjelasan tentang pernikahanmu. Aku dan eommamu menjelaskan semuanya padanya dengan hati hati, memang awalnya dia terlihat sangat terpukul dengan itu-"

Mata yoona menatap lekat pada mata ayahnya untuk serius memperhatikan setiap kalimat yang ayahnya ucapkan. Sorot matanya terlihat sendu kali ini, bukan lagi sorot tatapan tajam seperti sebelumnya.

Tn. Im melihat perubahan pada yoona
"Tapi pada dasarnya chanyeol memanglah pria yang baik dan dewasa, dia mengatakan jika ini mungkin memanglah sudah takdir. Dan dia sama sekali tidak menyalahkanmu karna memang dia tahu jika ini memang bukanlah salahmu. Lalu dia menanyakan alamat rumahmu dia ingin menemuimu untuk mengatakan jika kau tidak perlu merasa bersalah lagi."

Tangan kanan yoona terangkat untuk memegangi dadanya yang terasa sesak, bahkan sangat sesak saat rasa ngilu begitu terasa pada ulu hatinya setelah mendengar penuturan ayahnya. Dia memang tidak menangis, tapi matanya sudah memerah dengan nafas yang memburu, bibir bawahnya ia gigit kuat kuat untuk menahan semua rasa sakit yang ia rasakan.

"Tapi apa kau yakin jika chanyeol tidak datang kerumahmu?"

Hanya gelengan kepala yang bisa yoona berikan, untuk sekedar mengucap kata 'tidak' saja mulutnya terlalu kaku.

MISTAKEWhere stories live. Discover now