Sadarkan aku terjebak dalam nirwana
Beri jalan keluar
Mungkin bisa lupakan, tapi kapan?
Aku adalah pencari
Jelajahi bumi, lompati samudra, selami palung dunia
Aku lewati ratusan jam mimpi
Terbang tembus atmosfer
Tuk dapatkan yang sepertimu
Lalu suatu hari aku pulang
Mengangkat tangan dengan kulit tua
Aku habis dimakan usia
Bajuku usang dimakan waktu
Tubuhku layu
Persis seperti tentara pulang dengan kekalahan
Aku pun pulang dengan tangan kosong
Lupa aku tujuan pergi
Justru berjalan ku membawa perih
Sendiri sepi
Mencoba membuang rasa
Malah kuingat kenangan kita
Aku mencoba membuka hati
Malah semakin membuang ingin
Pergiku lupa tujuan
Hanya ajang perdalam ekspektasi
Lukaku justru sembuh sendiri
Bisa menerima kamu lagi
Tuk dapatkan sepertimu
Kudengarkan ribuan melodi
Biar bisa ada yang memukau
Tapi hanya denganmu aku terpukau
Indraku serasa mati
Pikiranku kerdil sekali
Di hati, yang sempurna hanyalah kamu
Tak ada yang lain lagi
11 Juli 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain-A Letter
PoetryJika tanah yang kita pijak masih berdekatan, apakah getarku sampai ke kamarmu? Menyampaikan sebanyak buih lautan perasaan yang hanya bisa kutuliskan. Jika hujan yang turun masih sama-sama kita rasa, apakah aroma dan dinginnya pernah membuatmu ingat...
