Aku setumpuk kertas lapuk
Pernah kau isi di masa lalu
Sayang, belum habis lembarku telah dibuang
Mungkin telah usang
Akankah kau bakar?
Biar makin mati tak tersisaJadi jelaga
Kau jual pada udara
Hirup orang-orang pulung di trotoar
Telah larut aku dalam aliran darahnya
Yang kau racuni jadi racun jua
Dalam dan aku sebenarnya masih sisa
Ada dimana-mana
Bersatu dengan udaraKertas jingga yang dulu pernah kau isi
Catatan suka dan lara
Kau buang dan tebarkan
Akankah kau kenang?
Aku membaur di udara
Masih ada
Kabanjahe, 10 Juli 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain-A Letter
PoetryJika tanah yang kita pijak masih berdekatan, apakah getarku sampai ke kamarmu? Menyampaikan sebanyak buih lautan perasaan yang hanya bisa kutuliskan. Jika hujan yang turun masih sama-sama kita rasa, apakah aroma dan dinginnya pernah membuatmu ingat...