part 10

11.2K 1.6K 136
                                    

Backsound
I.O.I- I love you, I remember you

When i shout out that i love you everyday

When i call out your name everyday

I remember the moments you stood in front of me

Day by day, i can't sleep at thought of you

Day by day, it's only you

Can you hear the sound of my trembling heart?

***

Gue menaiki anak tangga dengan tergesa, gue telat soalnya macetnya gak manusiawi banget gegara ada kecelakaan yang sebenernya gak seberapa parah, cuman yang nontonin pada bejibun kayak ada pembagian sembako gratis, bikin lalu lintas terhambat.

Gue semangat banget ke kampus hari ini, soalnya tadi malam papa bilang kalau beliau ngasih tiket liburan buat gue sama squad gue, kita dapat tiket liburan ke bali sama gili trawangan.

Papa yang biasanya gak membolehkan gue walaupun gue cuman nginap di rumah temen, papa yang gak membolehkan gue untuk pulang ke rumah diatas jam dua belas malam, tapi sekarang papa yang ngasih tiket plus akomodasinya buat squad gue juga.

Waktu papa bilang gitu, gue langsung memeluk papa erat dan menciumi pipi papa, bikin papa geli.

Gue menaiki tangga dengan senyum lebar, gue bahkan membayangkan ekspresi Lisa, Jisoo, Jeannie, sama Rose pas gue ngasih tau tentang ini nantinya.

Tapi tiba-tiba senyum gue luntur saat melihat Kenzo menuruni tangga yang sama, dia ngeliatin gue tanpa berkedip, gue sebenarnya pengen nyapa dia tapi entah kenapa bibir gue seoalah gak bisa buat bergerak, dan di dada gue seperti ada tusukan yang semakin menekan saat gue liat mata dia.

Kenzo gak terlihat bahagia sama sekali di mata gue.

Harusnya dia bahagia kan? Dia udah tunangan, itu artinya nanti dia akan hidup bersama seseorang yang dia cinta dan dia pilih untuk menghabiskan sisa waktu sampai tua.

Gue hapal banget sama ekspresi dia, tiga tahun kita sama-sama bikin gue tau luar dalamnya dia, dia orangnya jarang sedih.

Karena Motto Kenzo adalah...

No matter how hard it is, i always smile like an idiot.

Dan itu menular ke gue, seberapa berat pun masalah gue, gue akan selalu tertawa sama dia, kita memang terkadang selalu menertawakan kesusahan yang kita alami sama-sama.

Seolah masalah itu gak berarti dan gak berpengaruh sama sekali di hidup kita berdua, hingga akhirnya dia ninggalin gue dan gue udah gak bisa tertawa bareng dia lagi.

Gue menaiki tangga dengan langkah pelan mencoba melewati dia tanpa beban sedikitpun, dan saat gue sudah berhasil melewati dia...

"Jenn."

Gue mengehentikan langkah gue, masih ragu untuk berbalik.

"Jennica."

Kenzo manggil nama gue lagi, gue berbalik dan mendapati punggung dia yang membelakangi gue. Kenzo berbalik dan menatap gue dengan tatapan yang gak bisa gue mengerti.

Kok Putusin Gue? [TAMAT] Where stories live. Discover now