Katakan Sakura kolot atau apa, tapi ciuman adalah hal yang tidak bisa ia toleransi -jika ciuman itu tanpa cinta-. Ia dididik dengan norma-norma yang baik dikeluarganya, dan menjaga tubuhnya adalah hal mutlak.

"Sakura, aku tak mengerti apa sebesar itu kesalahanku?"

Sakura mulai melirik, "Apa kewarasanmu menghilang? Aku bukan jalang yang bisa dengan sukarela memberikan bibir dan tubuhku pada laki-laki brengsek yang tak tahu apa arti kesucian seorang wanita."

"Aku bersumpah tak pernah melakukan hal tak senonoh lebih dari ciuman. Demi kebodohan Naruto, kenapa kau begitu rumit?"

"Aku tidak peduli."

Sakura berjalan menjauhinya. Sasuke hanya bisa mengusap wajah kasar. Sasuke hanya remaja biasa yang nafsunya sedang tinggi - tingginya tapi bukan berarti ia bisa bercinta dengan siapa saja.

*****

Festival Dipha Karya tengah berlangsung. Banyak acara yang sudah terlaksana dengan baik. Beberapa panitia tampak sibuk memantau jalannya acara.

Sakura dan Sasuke bersikap begitu profesional. Mereka berinteraksi, berbagi pemikiran, dan terlihat bersama sepanjang acara. Ketegangan yang berlangsung belakangan ini sudah mereka singkirkan dengan baik.

"Sasuke-senpai, sound system di gedung teater sedikit bermasalah." Sakura berjalan memasuki markas BEM. Ia bertugas sebagai pendamping Sasuke.

"Apa kau sudah menghubungi orang-orang logistik?"

"Aku tidak melihat Kiba disana."

"Hubungi Kiba dan bawa beberapa orang untuk melakukan check sound disana."

Sakura menghubungi Kiba yang kini sedang mendengarkan instruksi dari Sakura melalui sebuah earphone yang terpasang ditelinganya.

"Sekarang sedang ada demo tarian budaya di fakultas Seni & Budaya." Jelas Sakura. Keduanya berjalan berdampingan sambil sesekali bertanya kepada masyarakat dan pelajar tentang festival yang sedang berlangsung.

Sakura membolak-balikkan kertas berisi rundown acara tanpa memperhatikan langkahnya. Dari arah berlawanan, sekelompok laki-laki tengah bercanda sambil berlari tanpa melihat sekitar.

Grep!

Sasuke menarik Sakura masuk dalam pelukannya. Sekelompok laki-laki tadi menabrak punggung Sakura hingga ia terdorong maju kearah Sasuke.

"Hei, hati-hati." Teriak Sasuke kesal menatap sang pelaku. Ia mengusap punggung Sakura.

Deg

Deg

Deg

Keduanya masih berpelukan. Sakura mematung didalam pelukan Sasuke. Ia bahkan tak sadar telah menjadi sorotan banyak orang.

"Apa senyaman itu berada dipelukanku, hm?" Bisik Sasuke. Sakura menegang sesaat lalu melepas pelukannya.

"Maaf dan terima kasih." Sakura berjalan lebih dulu diikuti Sasuke yang menyeringai dibelakangnya.

Keduanya berhenti di stand minuman. Hari pertama festival banyak sekali yang datang.

"Jus strawberry satu dan jus tomat satu." Ucap Sasuke. Ia mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikannya kepada sang pemilik stand.

"Setelah festival langsung rapat evaluasi?" Tanya Sakura. Ia bergumam terima kasih dan mengambil jusnya.

"Hn, jam tujuh malam di markas BEM."

Lollipop's LoveDonde viven las historias. Descúbrelo ahora