2

4.9K 486 50
                                    

Saat ini hoseok sedang menatap kosong kearah jendela ruang kerjanya, setelah ia membagikan makanan yang ia bawa tadi pagi ke teman-temannya hoseok kembali ke ruang kerjanya bukan untuk melanjutkan pekerjaan melainkan untuk menatap jendela dengan tatapan kosong.

Saat ini ia sedang memikirkan taehyung dan segala sikapnya dia selama ini. hoseok ingin menyerah, ia lelah dengan semua ini selalu diperlakukan kasar oleh istrinya sendiri namun ia ingin membuat taehyung mencintainya.

Ketika ia sedang memikirkan itu semua tiba-tiba pintu ruangannya terbuka dan terdengarlah suara cempreng sahabatnya "hai hyung, kau sedang melakukan apa disitu. Apa kau sedang galau eoh? Ohh lihatlah CEO kita sedang tidak bersamangat ternyata" cerocos jimin sahabat hoseok.

Jimin dengan seenak jidatnya duduk di sofa sambil mengangkat kedua kakinya dan diletakan diatas meja. Seperti seorang bos saja ia.

"keluarlah jimin,,, aku tidak memanggil kurcaci kesini" ucap hoseok yang masih menatap jendela.

"hei kau mengataiku hyung! Kau tidak sopan sekali" protes jimin sambil menurunkan kakinya yang semula berada diatas meja

"kau duluan yang mengataiku bocah...ngapain kau di sini" kata hoseok sambil membalikan badannya dan mendudukan dirinya di samping jimin. Hoseok menghela napas panjang sambil mengusap lelah wajahnya dengan kedua tangannya.

Jimin menatap hoseok sedih, hanya ia dan ketiga sahabat hoseok yang tau tentang keadaan pernikahan hoseok dan taehyung yang sebenarnya.

"apa kau sedang memikirkan taehyung, hyung?" tanya jimin pada hoseok

"begitulah jim,,, aku sudah tidak tahu lagi dengan cara apa aku menghadapi taehyung" ucap hoseok putus asa. Ya saat ini hoseok sedang putus asa akan kisah cintanya dengan taehyung

"jika kau ingin menyerah, menyerahlah hyung.. aku tidak mau melihatmu seperti ini terus, carilah yang lebih baik dari taehyung kau pantas mendapatkan yang lebih baik darinya" ucap jimin yang mencoba memberi nasehat pada hoseok.

Jujur jimin sudah muak dengan semua ini, ia selalu melihat hoseok murung seperti ini tidak ada lagi hoseok yang ceria seperti 1 tahun yang lalu dimana hoseok belum mengenal taehyung.

"aku tidak akan menyerah jimin. Kau tau itu. Dan menurutku taehyung adalah pria yang baik dan ia yang terbaik untukku" ucap hoseok

"ck tapi dia selalu melukaimu hyung! Sadarkah kau dengan itu?! Jika taehyung pria yang baik, ia tidak mungkin mengajak selingkuhannya ke rumah kalian!! Bahkan jika ia pria baik ia tidak mungkin berciuman ataupun bercinta di depan matamu hyung!! Kau sudah dibutakan oleh cinta hyung" ucap jimin yang emosi akan apa yang hoseok katakan tadi. cih pria yang baik? Bulshit, taehyung sama sekali bukan pria yang baik.

"sudahlah jimin kau tidak perlu emosi seperti itu,, ini kehidupanku. Aku bisa mengatasinya. Dan aku bahagia dengan taehyung, jadi kau tenang saja" ucap hoseok yang tersenyum kepada jimin,, ia tidak ingin sahabatnya ini marah karenanya.

Jimin hanya menghela napas panjang untuk meredakan emosinya "kau namja yang baik hyung, bahkan terlalu baik untuk namja brengsek seperti taehyung. Kau pantas mendapatkan yang lebih baik darinya hyung " ucap jimin dalam hati sambil menatap hoseok.

Hoseok menepuk pelan bahu jimin "setidaknya kehidupan cintamu lebih baik dariku jimin. Kau beruntung memiliki yoongi hyung yang juga mencintaimu. Aku malah iri dengan kalian yang selalu mesra dimana saja" ucap hoseok jujur. Ya ia memang iri dengan sahabat bantetnya ini,, ia selalu melihat jimin dan yoongi yang selalu mesra jika mereka berlima sedang berkumpul.

"jika kau iri denganku maka carilah yang lain dan ceraikan taehyung, hyung" ucap jimin

"tidak aku tidak akan pernah menceraikan taehyung apalagi mencari penggantinya. Aku mencintai taehyung" ucap hoseok. Merasa gagal membujuk hoseok, jimin pun mengalihkan pembicaraan.

Please Love Me ~Jhs.Kth~Where stories live. Discover now