12

2.5K 451 64
                                    


"Bentar lagi UAS kalian masih harus latihan turnamen?" tanya Eunha. Istirahat makan siang kali ini digunakan Mingyu dan Jaehyun untuk ganti seragam dengan jersey latihan dan makan secara kilat, sebelum menghilang dari kelas karena dispensasi latihan turnamen.

"Turnamen final sih, tapi tandingnya sebelum UAS kok," jawab Jaehyun.

Tuh, Jaehyun melakukannya lagi. Mengalihkan pandang setiap matanya tak sengaja bertemu milik Jiho. Sudah berapa kali hari ini, Jiho nggak menghitung. Cowok itu nggak menyapanya sama sekali, bahkan bisa dibilang Jiho dianggap nggak ada.

Risih? Jelas iya. Kesannya kayak Jaehyun marah sama Jiho, tapi Jiho juga nggak punya keberanian untuk bertanya.

"Kalo ketinggalan pinjem rangkuman punya Jiho aja tuh kan tulisannya bagus," tawar Eunha, jelas menyadari ada yang berubah.

"Santai."

Jiho melengos. Nyebelin. Oke, kalau Jaehyun mau mereka berakhir seperti nggak pernah kenal begini, Jiho akan ikut memainkan perannya.


***


Sekolah sedang disibukkan oleh Porseni alias pekan olahraga dan seni, acara akbar setiap akhir semester yang diadakan pengurus OSIS. Sementara anak-anak kelas sibuk bersiap ikut lomba dan jadi supporter, Jiho harus keliling sekolah untuk jadi panitia dokumentasi. Hari ini Jiho bertugas di zona lapangan yang mencakup pertandingan futsal dan bakiak.

Perang dingin dengan Jaehyun masih berjalan. Jiho sampai harus belajar di perpustakaan kota sampai larut supaya bisa konsentrasi dan berhenti menimbang-nimbang untuk chat cowok itu duluan. Jiho nggak tahu nilai raportnya terpengaruh atau enggak, tapi seenggaknya Jiho merasa bisa mengerjakan soal-soal UAS kemarin.

"Woi, bengong," Sujeong menepuk punggung Jiho lalu berdiri di sebelahnya, diikuti anak-anak kelas yang lain. Entah kenapa kelas mereka jadi pembuka pertandingan futsal, padahal cowok kelas yang ikut ekskul futsal cuma satu orang, yang lain lebih suka basket.

"Ji, fotoin Mingyu yang ganteeeng terus kirim ke gue ya ya?" pinta Eunha sambil memeluk lengan Jiho, seperti biasa.

"Ogah, emang gue fansite-nya?" sahut Jiho sambil merapikan topinya lalu mengatur fokus kamera. Eunha merengut lalu mencubit pipi Jiho gemas. Padahal, tanpa diminta Jiho juga bakal ambil foto Mingyu. Nanti diprint di kertas A3 untuk dipajang di kamar Eunha. Kenang-kenangan.

Pertandingan dimulai. Cewek-cewek kelas mulai heboh meneriakkan yel-yel buatan mereka sambil mengangkat properti, sementara Jiho menulikan telinga karena di situ spot yang bagus.

Lawan kelas Jiho adalah anak kelas 12 yang notabene hampir semuanya anggota ekskul futsal. Jiho miris tapi nggak mau juga anak kelas kalah di pertandingan pertama.

Semua supporter mendadak semakin histeris karena permainan semakin sengit untuk memasukkan gol pertama. Jaehyun dengan kakak kelas yang Jiho gak tahu namanya saling berebut bola tanpa ada yang mau mengalah. Kaki mereka terus bergelut, seolah di lapangan nggak ada pemain lain yang bisa ambil alih.

Jaehyun berhasil menggunakan trik lalu segera menggiring bola ke arah gawang. Tapi, belum lima detik, pemain lawan menjegal bolanya dan Jaehyun jatuh tersungkur dengan tangan mendarat lebih dulu.

Jiho meringis, lalu menggigit bibir bawahnya. Harusnya Jaehyun bisa langsung bangun, kan? Tapi enggak. Cowok itu diam di posisi sambil memegangi tangan kanannya, terlihat kesakitan.

Jantung Jiho mencelos. Pertandingan dihentikan dan Jaehyun langsung dibawa ke rumah sakit.


Hi, HelloWhere stories live. Discover now