O5

3.3K 628 80
                                    


Lagi-lagi Jiho mengerjakan tugas piket sendirian di kelas setelah ditinggal kabur yang lain.

Bedanya, kali ini bukan hujan yang mencegahnya pulang, tapi Jaehyun. Cowok itu mungkin sibuk men-dribble bola bersama anggota ekskul basket di GOR sekolah sekarang. Jiho sudah bilang ia bisa pulang sendiri, tapi Jaehyun memaksa. Katanya enggak akan lama.

Jiho bosan. Nggak ada gunanya bersih-bersih kelas, besok pasti kotor lagi. Niat mau mengerjakan tugas, eh, Jiho malah tertidur dengan kepala ditopang lengan di meja guru.

Entah sudah berapa menit matanya terpejam. Tiba-tiba Jiho mendengar suara Jaehyun sayup-sayup.

"Jiho?"

Tapi rasanya terlalu malas untuk bangun.

Nggak lama, Jiho merasa sesuatu yang dingin menyentuh pipinya. Refleks Jiho terlonjak bangun sambil menjauhkan wajahnya.

"Apaan tuh?"

"Hehe, sorry," Jaehyun mengusap tengkuknya, "kata Eunha, Jiho kalau tidur kayak orang mati."

Jiho mengerjap, menyadari sesuatu. Kelas mendadak seperti berputar. Bukan karena bangun tiba-tiba, bukan karena senyum Jaehyun, bukan karena kalimat yang baru saja ia dengar, tapi karena aroma parfum Jaehyun sangat kuat menyapa indranya.

Dasar cowok, habis olahraga mesti pakai parfum banyak-banyak.

Jiho nggak benci baunya, malah kebalikan. Parfum Jaehyun baunya enak, maskulin, tapi nggak menyengat. Addicting. Cocok sama orangnya.

Astaga, mikir apa sih, Kim Jiho.

"Ayo balik," kata Jaehyun sambil menyodorkan Jiho sekaleng kopi dingin yang biasa ia beli di kantin.

Jiho hanya mengangguk menuruti. Ia mengambil tas lalu membuntuti Jaehyun keluar kelas. Langkahnya pelan dan hati-hati. Nyawanya seolah belum terkumpul, padahal ia hanya tidur selama beberapa menit.

"Ji, sabtu ada acara nggak?"

Ini lagi, Jaehyun memaksanya berpikir segala.

Untungnya bis mereka sampai. Jiho naik ke bis lebih dulu, mencari tempat duduk kosong sambil memanfaatkan waktu berusaha mengingat jadwalnya di hari Sabtu.

Nggak ada acara apa-apa. PR nggak ada, tugas kelompok nggak ada, pelatihan Olim mulai minggu depan.

"Nggak ada. Kenapa?"

"Nonton yuk."

Jiho mengerjap, "...hah?"

Bukannya mengulang kalimatnya, Jaehyun malah tertawa.

"Lo masih ngantuk ya?"

Sepertinya begitu. Jiho merasa seperti masih bermimpi.

Dengan senyum geli, Jaehyun mengambil kopi kaleng di tangan Jiho lalu kembali menempelkannya ke pipi si empunya.

"Kumpulin dulu nyawanya."

Sensasi sengatan dari kaleng dingin membuat Jiho segera menguasai diri.

"Apa, tadi ngomong apa?"

"Hari Sabtu kan lo nggak ada acara," ulang Jaehyun lebih pelan. Jiho mengangguk mengiyakan.

"Mau nonton nggak?"

"Oh," Jiho mengulum bibir, "boleh."

"Ketemuan di Shopping Avenue aja ya? Jam 10."


***


"Kamu mau ketemu siapa, sih?"

Hi, HelloWhere stories live. Discover now