Part 5

2.7K 241 9
                                        

Author pov

Setelah minri membawa jimin ke salon untuk merubah dandanannya minri langsung melanjutkan perjalanannya. Mereka berhenti di sebuah cafe yang tidak terlalu jauh dari salon yang tadi.

Mereka mulai memasuki cafe tersebut.

"Jimin-ah kau mau apa?" tanya minri

"Samakan saja denganmu" jawab jimin dengan dingin

Minri hanya mengangguk, lalu ia memesankan minuman dan makanan ringan.

Saat menunggu pesanan mereka tiba minri membuka pembicaraan.

"Jimin" panggilnya

"Hm" tanpa melihat kearah minri

"Apa kau marah denganku?" tanya minri

"Ani"

"Lalu kenapa kau hanya diam dari tadi ha? Apa ada yang salah denganku? Jika iya aku minta maaf" ucap minri dengan kesal

"Aku hanya bingung denganmu, kenapa kau mau merubahku? Padahal aku sudah nyaman dengan penampilanku yang dulu" jelas jimin dengan kesal juga

"Kau tidak suka dengan penampilanmu yang sekarang?" tanya minri sinis

"Bukan begitu hanya saja aku ingin tahu apa alasanmu, beritahu aku cepat"

"Aku ingin kau berbeda dari sebelumnya"

"Alasan macam apa itu? Beritahu aku hingga aku dapat mencerna alasanmu dengan baik" tatapan jimin sangat tajam dari biasanya

Orang orang yang berada disana memperhatikan mereka berdua yang berdebat. Pengunjung cafe berfikir bahwa mereka adalah sepasang kekasih yang sedang bertengkar. Mungkin karena salah satu dari mereka cemburu.

Minri diam dia bingung untuk menjelaskannya pada jimin. Tak lama saat minri berkutat dengan pikirannya. Pelayan datang mengantarkan pesanan mereka.

Minri mulai mencicipinya sedikit diam diam dia mencuri pandang terhadap jimin.

"Hm.. Jimin kau tidak makan? Apa kau tidak suka" tanya minri mencoba mencairkan suasana

"Aku akan makan saat kau memberitahuku alasanmu itu" jawab jimin

"Baiklah aku akan memberitahukannya tapi kau makanlah dulu hm" pinta minri

Ini pertama kalinya minri membujuk seseorang.

Author pov end

Jimin pov

Sebenarnya aku suka dengan penampilanku yang sekarang. Hanya saja aku ingin tahu apa alasannya merubahku seperti ini.

'Apa alasanmu jeon minri'

Aku dan dia sudah selesai makan. Aku masih menunggunya untuk memberitahu alasannya.

"Jim.. Sebenarnya aku tidak suka melihatmu dibully. Aku sering mendengar percakapan siswa lain. Mereka suka membully siswa yang berpenampilan nerd sepertimu. Aku sangat kesal melihatmu dibully seperti itu. Jadi aku memutuskan untuk merubahmu. Dan aku sangat kesal lagi jika kau dibully tapi kau tidak melawan mereka sama sekali" jelasnya padaku

Aku sungguh terkejut dengan penjelasannya padaku. Aku tidak menyangka selama ini dia memperhatikanku. Aku sangat senang.

"Jim kenapa kau diam saja" dia menyadarkan dari lamunanku

"Hm.. Jadi itu alasanmu, hanya itu?" tanya ku

"Ne" sambil mengangguk

Kau bodoh jimin kenapa kau mengharapkan hal yang lain.

"Jimin-ah kau mau kan menemaniku membeli baju" tanyanya

"Ara aku akan menemanimu"

Hah ternyata menemani yeoja belanja itu sangat melelahkan. Dia lama sekali saat memilih baju

Ahh aku bosan lebih baik aku mendengarkan lagu.

Baru saja aku memasukkan headphone ke telingaku. Dia langsung memanggilku.

Aisshh menyebalkan.

Jimin pov end

Minri pov

Wah aku melihat baju namja sangat bagus. Apa aku belikan saja untuknya ya.

Aku yakin dia sangat cocok dengan baju yang aku pilihkan ini.

"Yak park jimin!!" teriakku

Tak lama kemudian dia muncul dihadapanku.

"Wae??"

"Ini cobalah aku yakin sangat cocok denganmu" aku langsung menyodorkan baju itu

"Haruskah?" tanya nya

Aku mengangguk.

"Cepatlah masuk dan coba jimin-ah" aku mendorongnya untuk masuk ke kamar pas.

5 menit kemudian..

Wahh benarkan apa yang aku katakan dia sangat tampan

"Bagaimana?" tanya nya

Aku mengacungkan kedua jempolku sambil tersenyum kepada jimin

Dia pun tersenyum.

"Jimin-ah aku membelikan baju itu untukmu. Hari ini ayo kita pulang"

"Gomawo.. Baiklah ayo"

Heol! Kalian tahu jimin menggandeng tanganku.
Jantungku ingin keluar rasanya.

Di pikiranku aku ingin melepaskan genggamannya tapi hatiku tak ingin melakukan hal itu.

Hah baiklah biarkan saja toh aku juga suka dia genggam seperti ini

Saat kami sampai di stasiun. Tak lama keretanya datang

Dia melepaskan genggaman tanganku

"Duduklah"

"Kau tidak duduk?"

"Ada yang lebih membutuhkan" dia melirik ke seorang nenek

Astaga Park jimin. Hatimu sangat baik. Kau tidak membedakan seseorang jika kau ingin menolongnya. Aku sangat suka

Aku langsung memfotonya diam diam

Dia sangat tampan. Aku sangat bersyukur bisa mengenalnya. Meskipun dia tidak setinggi teman ku yang di seoul. Tapi dia sangat baik dan tulus kepada seseorang.

Aku mengakuinya

AKU MENCINTAIMU PARK JIMIN

Aku yakin dengan perasaanku.


Hah..
Nextt??
Or not?
Nah kan minri jatuh Cinta sma jimin
Vomment yaa
Gomawo

Nerd To Cool  - ENDWhere stories live. Discover now