Chapter 13 : Ini saatnya

91 14 11
                                    

Hati perempuan berambut hitam tergerai itu kini sangat gundah, bukan hanya satu masalah kini ia harus mempunyai banyak masalah, menyedihkan memang.

Kini perempuan bernama Michelle itu tengah menunggu alat transportasi untuk pulang kerumahnya, kali ini harus kembali memakai angkot. 'Semoga dapetnya gak di depan pintu lagi' harap Michelle dalam hati berulang kali.

Kini angkot berwarna biru telah berhenti di depan Michelle yang telah di panggil Michelle dengan isyarat tangannya.

Perjalan pulang-pergi dengan angkutan umum memang sangat melelahkan. Dulu, ia selalu di antar dan dijemput kini, semua sudah berubah. Ia harus berlelah menunggu angkutan umum. Belum lagi diangkot harus berdesak-desakan dan tentunya jika angkot ngetem pasti akan membuat lebih lelah.

Kini ia telah bersantai dan membuat bintang di kasurnya, dengan musik klasik yang melantun merdu mengisi kamarnya yang sunyi senyap ini, menambah kesan anak brokenhome.

Hanya satu yang ada di pikiran Michelle kali ini, kapan 'mahkluk aneh' itu muncul?

Ngingg.....

Suara dari gangguan gelombang elektromagnetik itu yang menggangu pendengarannya membuat Michelle sedikit meringis, ini memamg tak aneh karna ada handphone nya yang berada di dekatnya, 'mungkin ini gelombang elektromagnetik dari hp gue kali ya' ucap Michelle berpositive thinking

Namun tiba-tiba saja Michelle ingat akan celetukan Sahda, tempo hari katanya kalo ada suara begitu, kita itu dipanggil di dunia lain. Jangan-jangan-

Brak

Pintu coklat perpelitur kayu itu terbanting dengan keras. Raut kebingungan sangat terpampang di wajah manis Michelle, alasannya hanya satu, dia tak merasakan angin apapun sedari tadi.

Dengan napas terengah-engah, Michelle mencoba memberanikan dirinya membuka pintu itu. Gak ada siapa-siapa disini katanya dalam hati.

"Sudah cukup waktu bermain mu gadis manis, KINI SAATNYA KAU MELAWAN KU!!"

Un[ex]pected AdventureWhere stories live. Discover now