Prolog

451 47 8
                                    

Halo perkenalkan nama ku Michellelya Alava Vosca. Panggil saja chel,elle,vava atau apapun yang kamu mau. Salam hangat dari aku.

Kalian pasti bertanya kenapa aku menulis cerita ini, kan? Yaps akan aku beri tahu, cerita ini berawal sejak usiaku 7 tahun.

Aku akan memulai cerita ku saat ku berusia 13 tahun, usia dimana para remaja akan pergi ke mall atau pergi bersama temannya namun berbeda dengan ku.

🔺🔻🔺🔻
"Bunda, kenapa ayah belum pulang juga?", tanyaku kepada perempuan yang paling ku cinta.

"Entahlah mungkin ayahmu pulang agak terlambat", jawab bunda, seperti acuh tak acuh.

Memang, tadi saat ku bertanya tentang kepulangan ayah, bunda sedang duduk didepan televisi, namun matanya tertuju pada handphone nya saja.

Dimana bunda yang dulu hangat? Dan penyayang serta pengertian?

Sudah 2 hari ini ayah dan bunda ku selalu bertengkar karna masalah sepele, seperti masalah baju yang akan dipakai ayah, uang bulanan, menu makan malam dan lainnya. Namun aku merasa ada yang tidak beres.

"Michelle, lebih baik kamu tidur sekarang, ini sudah jam 10 malam. Tidak usah menunggu ayahmu lagi," ucap bunda.

Namun, sejurus kemudian kembali asik dengan gawai nya

Lelah dengan keadaan, hm lebih tepatnya lelah dengan perubahaan bunda, aku pun langsung ke kamar tidur ku.
-

Piyama telah terpakai rapih di tubuhku, namun entah apa yang ada dipikiran ku. Intinya, seperti ada yang menganjal pikiranku. Sekelebat hal buruk pun singgah di pikiranku.

"Mungkin hanya perasaanku saja," ucap ku dalam hati.

Kantuk pun akhirnya membawa ku ke bunga tidur.

🍃 🍃


Jam dinding terus berdentang di kantor pengalengan ikan.

Fechrin-Ketua Keselamatan tenaga kerja, di kantor ini-masih tetap terjaga di depan komputer.

Bagaimana tidak? Baru saja siang tadi, ada peristiwa yang benar-benar diluar dugaan.

Salah satu pegawai di sektor pengambilan ikan terseret ombak dan ditemukan tewas, akhirnya Fechrin pun yang tersalahkan di kasus ini, padahal Fechrin sudah menyuruh anak buahnya mengawasi pekerjaan itu.

Segala sumpah serapah terlontar dari mulutnya.

Bukan saja masalah dikantor, tapi masalah dirumah bersama istrinya juga menambah beban pikiran nya.

Beberapa hari ini memang tidurnya tidak nyaman, seperti ada hal buruk yang akan terjadi.

Mungkin, ini waktu baginya untuk memberitahu anaknya tercinta-michelle-mengenai rahasia terbesar di hidup nya yang juga akan menjadi rahasia anak semata wayang nya itu.

🍃

Mobil kijang keluaran tahun 2000 ini menerjang derasnya hujan di jalanan yang sepi ini, maklum ini sudah jam 12 malam. Mobil itu merupakan mobil Fechrin yang ia beli dari tangan ketiga.


Perjalanan pulangnya malam ini, mungkin terasa sangat lama, kantuk yang menyerangnya ditambah kepalanya yang berdenyut sejak tadi.

Entah apapun yang terjadi, ia hanya ingin memberitahu anaknya tentang rahasia itu.

Tin tin



Brak.

-

"Jangan! Jangan pergi!"

Nafasku tak beraturan, bulir keringat membasahi dahi. Posisi ku masih sama, masih tertidur di ranjang normal size bertema kan mickey mouse.

Mimpi buruk, mimpi yang sangat amat buruk.

Kucoba mengatur nafas

Jam weker ku sudah menunjukan pukul 12.15, apakah ayah sudah pulang?

Mataku mengintip lewat jendela kamar ku yang langsung menghadap teras rumah.

Sayangnya, mobil kijang itu tak ku temukan.

Ayah? dimana kau ayah??
------------------Cerita ini lg di re-write y.

Instagram: @kvnfrmn_


Un[ex]pected AdventureWo Geschichten leben. Entdecke jetzt