Chapter 14 [Once Again]

4.1K 403 33
                                    

Jung Kook terjaga. Ditengah malam, merenggangkan pelukan dari tubuh Na Young. Masih tercium aroma bekas percintaan. Tangan kekarnya mengusap kasar wajah tampan, pikiran serta hati berlawanan. Hati mengarah pada Na Young. Jelas sekali terlihat dan Jung Kook sangat yakin setelah bercinta dengan Na Young. Lagi-lagi ia merasakan jatuh cinta, jatuh cinta pada istrinya. Namun pikiran Jung Kook terpecah belah. Antara Na Young dan Naomi, jika saja Naomi tidak hamil. Tentu Jung Kook akan meninggalkan Naomi. Itu sudah pasti-

Kepala Jung Kook menggeleng keras, menepis segala pemikiran bodoh yang melintas, berfikir ia masih mencintai Naomi. Namun untuk kedua kali, Jung Kook tenggelam.

"Jadi kau baru saja dari rumah sakit?" So Ryung menyipitkan mata menatap pria yang masih sangat kacau ditempat ia duduk. Wajah tampan itu tertutup oleh kedua tangan yang senantiasa menutupi dan enggan menyingkir.

"Naomi meminta untuk diantar. Dia hamil." So Ryung membulatkan mata dengan bulat sebulat-bulatnya. Mendengar dua kalimat yang baru saja terucap dari bibir mungil rekannya bicara. Jung Kook menghela, "Aku enggan meninggalkan Na Young. Entah kenapa saat aku bersama Naomi, aku sudah benar-benar tidak bergairah." Merasa frustasi, Jung Kook meletakkan kepala diatas meja. Sedikit membenturkan pada meja berharap pening yang melanda menghilang.

So Ryung menghembuskan napas. "Aku tahu apa yang kau rasakan." Sontak Jung Kook mendongak. Netra sehitam jelaga itu menatap lekat So Ryung penuh tanda tanya. "Kau mulai mencintai Na Young. Secara tidak langsung perasaanmu pada Naomi dihapus perlahan." So Ryung mengambil cangkir teh, menyeruput dengan santai setelah keterkejutannya.

Jung Kook menimang, memiringkan kepala ke kanan dan kiri. Jika dipikirkan matang, apa yang dikatakan So Ryung ada benarnya. Jung Kook pernah sangat marah sekali saat Na Young pulang dengan keadaan kacau dan digendong oleh Kim Tae Hyung. Itu jawaban bukan? Cemburu pertanda cinta. Jung Kook sedikit yakin. Memejamkan mata setelah melirik So Ryung yang masih memasang wajah santai.

Jung Kook menunduk menatap wajah cantik Na Young yang terlelap. Ngiang wajah cantik penuh peluh dengan gairah membuncah di dalam diri saat Jung Kook terus menghujam intim. Lengkungan tipis menjadi tanda kecil, bukti Jung Kook merasakan kebenaran yang So Ryung katakan. Rengkuhan kuat dan kuat ia lakukan. Memeluk sayang tubuh lemah Na Young setelah ia guncang. Mencium harum rambut serta wangi tubuh Na Young yang menjadi candu baru.

***

Cafe sore hari terlihat sangat ramai. Berbeda dengan saat ini, hujan membuat suasana cafe tidak padat seperti hari biasa. Entah mengapa cuaca kali ini tidak bersahabat. Hujan turun, tidak deras namun mampu membuat tubuh basah kuyup.

Seorang gadis berambut gelombang indah terlihat anggun dengan gaun berwarna kuning pastel duduk menyeruput kopi americano yang ia pesan sepuluh menit yang lalu. Menunggu bukan hal yang menyenangkan, namun gadis bermarga Jung itu tampak sangat gembira menunggu kedatangan seseorang.

Tak lama seorang pemuda dengan gaya rambut sedikit gondrong memasuki cafe. Mengedarkan pandang ke setiap sudut cafe. Setelah mendapat yang ia inginkan, kaki panjang itu menapak santai. Terlihat gadis dengan bibir merah menyunggingkan senyum menyapa. "Maaf lama."

Justice - Jeon Jung Kook [COMPLETE]Where stories live. Discover now