Ch 3: Penemuan baru

248 96 143
                                    

Tatapan yang begitu serius dan perasaan takut meliputi suasana.

"Mimpi?" batin Kenzo bertanya-tanya.

Keheningan melanda mereka sejenak dan akhirnya seseorang membuka mulut.

"Kalian yakin arti dari gambar ini sudah benar?" tanya Virgo ragu-ragu, dan pertanyaan itu ditujukan pada Lion dan Kenzo.

"Aku yakin, tidak ada yang salah" balas Kenzo dengan raut wajah yang serius, hingga membuat Virgo terperangah.

"Tidak peduli, apa arti gambar itu sudah benar atau salah. Yang jelas aku ingin segera keluar dari kelas ini" ucap Vitra mulai panik, kemudian melangkah mendekati pintu dan mencoba untuk membukanya.

"Hei! Ayolah, bantu aku untuk membuka pintu ini" lanjutnya seraya memutar-mutar gagang pintu.

"Ayolah!" ajaknya lagi, dan kali ini dia kembali ke posisi semula, namun mereka sama sekali tidak merespon.

"Aku mo-" Vitra belum menyelasaikan kalimatnya dan langsung dipotong oleh Lala.

"Apa kau sudah gila hah?!" sergah Lala saking kesalnya mendengarkan Vitra yang sedari tadi berbicara.

"Aku masih waras tahu! Kau saja yang gila!" ketus Vitra tidak menerima.

"Sudah hentikan, aku juga ingin segera keluar dari sini... Tapi pintu itu tidak bisa terbuka" ucap Kenzo meringis.

"Apakah kelas ini semacam kelas magic?" kali ini Virgo yang bicara.

"Aku sama sekali tidak peduli dengan ocehanmu, entah kelas magic atau semacamnya atau apalah. Yang jelas aku ingin keluar dari sini."

"Kau mau keluar dari mana, hah?! Memangnya kau ini bisa mengubah dirimu menjadi lalat atau semacamnya dan terbang ke luar melalui sela-sela kecil?!" sentil Virgo dengan nada meninggi.

"Hei!! Memangnya kau pikir aku ini apa hah?! Mau ngajak berantem ya?!" ucapnya seraya melangkah mendekati Virgo, hingga membuat Virgo mundur beberapa langkah.

"Beradu mulut tidak akan menyelasaikan masalah, bukan?!" ketus Lion cuek.

"Bukunya masih belum bisa terbuka!" sahut Kenzo seraya mencoba membuka buku itu, dan mereka kembali berkumpul dan memperhatikan buku itu.

"Sejak awal, perasaanku sudah tidak enak."

"Apa maksudmu Kenzo?!" tanya Virgo menyelidik.

"Kalian ingat? Sebelum memasuki kelas ini, jelas-jelas tertulis di atas pintu 'kelas terlarang'. Tapi, apakah kelas ini memang terlarang? Dan juga...buku ini memunculkan gambar secara tiba-tiba."

"Apa semacam sulap? Tapi, kita sama sekali tidak mengucapkan mantra saat menyentuh buku itu, dan juga saat memasuki kelas ini, pintu tertutup dengan sendirinya dan lagi cahaya muncul dan lagi jubah hitam itu." gerutu Virgo terus mengingat segala sesuatu yang ia temui.

"Jubah hi-"

"HANTU!!!" sergah Vitra memotong kalimat Lion.

"Mana, hantunya dimana?" sahut Lala mulai ketakutan.

"Jangan mengucapkan hal-hal yang tidak masuk akal. Hantu, hantu! Memangnya kau bisa melihat hantu?!" ketus Virgo namun suaranya lebih terdengar ketakutan.

"Kau benar. Kita sama sekali tidak mengucapkan mantra tapi, saat bergiliran mencoba untuk membuka bukunya, saat itu Lion yang paling terakhir dan cahaya langsung muncul." Ucap Kenzo menyelidik tanpa peduli dengan ocehan mereka.

"Apa kau memiliki kekuatan?" tanya Virgo menatap Lion seraya menyipitkan matanya.

"Aku ini manusia normal tahu! Lihat saja tanganku, apa terlihat aneh atau semacamnya? Jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal!" gerutu Lion tidak terima.

Kenzo langsung meraih tangan Lion, sontak ia memperlihatkannya. Ia menatap telapak tangan Lion dan dilihatnya darah yang sudah mengering.

"Apa-apaan sih, lu?!" sahut Lion ketus seraya melepaskan tangannya.

"Darah itu!" ucapnya, hingga membuat tiga orang lainnya berbaris sejajar dengan Kenzo dan menatap Lion serius.

"Kalian apa-apaan, sih?! Darah ini ada saat aku merabah tembok saat itu!" sahutnya dengan raut wajah yang masam.

"Aku mulai mengerti, ini hanya firasatku tapi..." sahut Kenzo entah apa yang ada dalam pikirannya, dan suasana hening sejenak.

"Apa mungkin, darah yang ada di tanganmu yang membuat gambar tangan itu terlihat? Dan... mungkinkah masih ada gambar tersembunyi?" Kenzo membuka keheningan, kemudian memalingkan wajahnya pada buku itu.

***

Penyelidikan berlangsung, sesuai firasat Kenzo. Ia menyuruh Lion untuk menyentuh buku itu, namun tidak terjadi apa-apa.

Perasaan heran muncul dalam pikiran para penghuni ruangan. Apakah dugaan Kenzo salah?

"Saat itu, darah yang kau rabah pada tembok masih cair...dan aku yakin, mungkin darah yang sudah mengering tidak berfungsi lagi" ucap Kenzo tidak menyerah meyakinkan firasatnya.

"Lalu, sekarang apa?" tanya Lala makin penasaran.

"Tentu saja kita butuh darah."

"Kau ini menjijikkan Kenzo, memangnya darah siapa yang akan kau ambil hah?!" ketus Vitra seolah-olah ucapan Kenzo tertuju padanya.

Kenzo sama sekali tidak meladeninya dan terus fokus pada buku itu.

"Apa kalian punya cutter atau peniti dan semacamnya?"

"Tidak ada!" balas mereka bertiga kompak. Ia menoleh ke sebelah kanannya dan memperhatikan mereka seolah-olah ia sedang menyelidiki sesuatu pada tubuh mereka. Kemudian, ia berbalik arah dan memperhatikan Lion seperti mereka.

"Bisakah aku meminjam jepit rambutmu?" ujar Kenzo memperhatikan jepit kecil runcing warna hitam yang terbuat dari besi menempel pada rambut Lion.

Tanpa ragu, ia langsung menyerahkan benda itu.

"Kau mau apa?" tanya Vitra memperhatikannya yang sedari tadi mengupas-ngupas benda itu yang dibalut dengan cat hitam.

Tanpa berpikir panjang, Kenzo langsung menusuk ujung jari telunjuknya dengan jepit itu dan sontak darah langsung keluar dan kemudian ia meletakkannya di atas buku itu.

Dan...

Jleb...

Sebuah bunyi dan cahaya langsung muncul.

"Jangan melihat cahaya itu!" ucap Kenzo yang mungkin menyadari satu hal dan teman-temannya menuruti perkataannya.

Sekitar lima belas menit, akhirnya mereka membuka mata mereka perlahan, hingga terlihat jelas gambar potongan tangan yang lebih banyak lagi.

++TBC++

(A/N)

Shitsurei shimasu!🎎

M'f ya klau part ini berbelit-belit😁, tpi aku hrap bsa menghibur.
Sorry ya aku blum bisa mnculin gmbar tangn terpotong lagi but..but don't worry readers, so author bkalan ksih gmbar lgi deh. Kyaknya gmbar di part brikutnya mang lbih bxk sih.👌
Yng jlas mkasih udah mmpir. Voment ya biar author mkin smangat🙌 lnjutnya.

020717(N)
030717(P)

Doumo arigatou gazaimasu!

Theva Hachi...


Hidup Dalam Mimpi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang