RETAK 12

258 4 0
                                    

"Kehilangan tidak membuat dirimu lupa bukan? Bahwa siapa kamu yang sebenarnya"
-mencoba-

Revan bergegas cepat menuju kemall yang dimaksud dengan Lyren, hal-hal yang ia pikirkan selama ini terus saja berputar dalam otak. Menetralkan pikirannya dengan memikirkan hal lain tak membuat hatinya tenang.

"Kamu jahat."

Revan hanya bisa diam, ia tau bahwa dirinya salah telah menyembunyikan hal yang terpenting dalam hidup gadis ini.

Revan terus saja memikirkan apa yang akan ia ucapkan kepada Lyren tentang semua yang ia sembunyikan dari Lyren.

Yatuhan bantu aku -Revan

Setiba dimall Revan langsung berjalan dengan cepat ke restaurant yang ditempatin oleh Lyren, ia mencari dimana keadaan Lyren. Apa ia harus berbohong lagi dihadapannya, ia masih diam menatap punggung belakang Lyren yang membelakanginnya.

Lyren sibuk menghabiskan makanan yang ada dihadapannya hingga dia tidak menyadari bahwa Revan sudah datang, Mella yang terkejut melihat kedatangan Revan langsung mengisyaratkan lewat matanya bahwa Iren belum mengetahui hal yang sebenarnya.

Lyren yang merasa ditatap terus menerus oleh Mella, mengangkat kepalanya dan melihat tatapan mata Mella yang menuju ke arah cowok itu.

"Van, kamu udah datang. Sini duduk disamping, aku sudah memesankan menu makanan kamu. Jadi kamu tinggal menyantapnya," ucap Lyren, Revan mengangguk dan menghampiri Lyren dengan perasaan yang begitu lega. Karena Lyren belum mengetahuinya.

"Kamu kenapa seperti orang yang hampir tertangkap maling saja."

"Oh tidak, aku hanya ingin segera makan. Kebetulan aku belum makan."

Mella yang melihat kedekatan Lyren dengan Revan merasa tidak menerimanya, apalagi saat Revan dan Lyren menggunakan bahasa aku-kamu tanpa adanya gue-elu disitu. Mella mengepalkan kedua tanganya dia bahwa meja dan menatap sinis kearah Revan. Revan yang mengetahui hal itu hanya bisa tersenyum sopan.

"Kenapa kalian berbicara dengan menggunakan aku-kamu bukankah kalian biasanya berbicara selayaknya teman saja? Tolong jelaskan," ucap Mella dengan sinis.

Lyren yang mengerti tatapan Mella "oh ini loh mah, Revan yang minta. Katanya biar lebih dekat aja, padahal menurut Iren nggak terlalu penting," Mella mengangguk paham.

Setelah ucapan terakhir Lyren, suasana ditempat Lyren menjadi sepi dan tidak ada yang membuka suara. Lyren yang merasa tidak nyaman langsung menanyakan apa yang ada dipikirannya yang selalu menganggunya.

"Oh iya. Om mike sama mama ngomong-ngomong ada acara apaan bisa dinner gini?"

Deg

Revan yang baru saja menyuapi mulutnya dengan makanan itu tiba-tiba tersedak dan buru-buru mengambil minum "kamu kenapa?" Revan tersenyum sambil menggelengkan krpalanya.

"Mah kok diam?"

"O-oh tadi itu- hm mama tidak sengaja ketemu om Mike dikantor saat jam siang nah, om Mike mengajak mama janjian untuk dinner bareng sama mama dan juga kamu Lyren." Ucap Mella dengan gugup

"Oh gitu,"Mella tersenyum lega atas jawaban anaknya itu.

"Eh tapi mah kok om Mike bisa kenal sama mama?" Tanya Lyren lagi, yang membuat Mella mati kutu atas pertanyaan yang dilontarkan dari putri semata wayangnya itu.

RetakWhere stories live. Discover now