RETAK 9

296 14 2
                                    

"Aku mengerti kenapa kamu tidak memilihku, itu karena kamu sudah memilihnya."
- aku yang mencintaimu -

-&-

Membosankan

Itulah yang dirasakan oleh Reina, semenjak ia mulai menjauhi Lyren ia jadi kesepeian karena tidak ada teman ngobrol. Ia tak mengerti kenapa dirinya menjauhi Lyren, padahal ia tau kalau disini Lyren tidak salah. Reina lah yang egois dalam hal ini, dia tidak memberitahu alasan kenapa ia menjauhi Lyren tapi ia sendiri yang marah dan kesal.

Ia bimbang cara apa yang harus ia lakukan supaya Lyren dan Revan berpisah, tapi ia takut dengan dosa. Kalian tau kita bisa melakukan segala cara supaya apa yang kita inginkan itu dapat kita miliki, tanpa tau adanya dosa. Yap Reina sudah memutuskan pilihannya dia akan menyusun rencana agar Lyren dan Revan berpisah.

Ditempat yang berbeda Mella juga sedang menyusun rencana supaya bisa menjauhkan anaknya dari Revan.

-&-

Huh

Dengusan terdengar dalam ruangan, Bryan masih mengurus dokumen-dokumen dimejanya. Ia lelah sebenarnya ia bisa saja mengoper tugasnga ke dokter lain, tapi ia tidak ingin menyusahkan dokter-dokter.

Drrrtt... drrrttt.... drrrttt...

Lyren M : sorry i can't

Bryan menaruh kembali handphone nya setelah membaca line dari Lyren, kenapa bocah itu sangat keras kepala batinnya.

Bryan melanjutkan tugasnya sebagai dokter, belum 10 menit ia kembali dengan tugasnya ketukan pintu ruangannya terdengar "masuk," ucap Bryan.

"Dok, pasien nomor urut 13 sudah ada ditempat." Ucap suster, Bryan mengangguk dan melangkah menuju keruangan yang dituju oleh suster.

Bryan mulai memeriksa keadaan pasien dengan teliti, ia menyampaikan kondisi kesehatan pasien tersebut dan memberi racikan untuk pasien konsumsi. Setelah Bryan selesai memeriksa kondisi pasien tersebut, pasien berikutnya datang hingga pasien terakhir.

Selesai dari pekerjaannya Bryan langsung mengarah pulang kerumahnya, karena hari ini ia sangat lelah dengan pekerjaannya. Sesampai dirumahnya Bryan langsung menuju ranjangnya dan berbaring.

"Sungguh hari yang melelahkan," ucap Bryan. Bryan memejamkan matanya, agar rasa lelah itu pergi dari tubuhnya. Tetapi hal itu tidak sesuai dengan harapannya.

-&-

"Kenapa mereka berbaikan? Bukannya mereka sedang bermusuhan?" Ucap wanita

"Tidak bu, mereka sekarang sudah berbaikan. Sepertinya ibu salah menilai persahabatan mereka,"

"Lalu bagaimana?"

"Sepertinya ibu masih memiliki harapan untuk menjauhkan anak ibu dengan Revan," ucap pria dengan nada datar nya.

"Apa?"

"Tadi saya sempat menabrak gadis yang sedang menangis, setelah saya perhatikan gadis itu menagis karena melihat anak ibu dan Revan sedang berbincang akrab layaknya sepasang kekasih."

RetakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang