Kesalahan

1.2K 115 10
                                    

WARNING! MAJOR CHARA DEATH!

ALUR GAJE! AUTHOR GATAU NULIS APAAN!

MASO GAKETULUNGAN

.

.

.

.

.

.

Manik biru laut menatap nanar sosok pria dihadapannya.

Pria ini jadi pendiam—lebih pendiam dari biasanya. Mata yang selalu memancarkan cahaya itu menatap kosong kedepan. Ketika namanya dipanggil, ia geming. Saat pundaknya ditepuk, tak ada reaksi.

Tiap kali kacamata itu merosot dari hidungnya, sang pria bersurai perak inilah yang kembali membetulkan posisinya. Sang empu kacamata nampaknya sudah tidak peduli meski lensanya pecah karena jatuh.

Tak sengaja waktu itu televisi menyiarkan siaran langsung NHK Thropy, ia melolong ditengah malam membangunkan seisi rumah. Tangisnya menyayat hati. Raungannya menohok dada. Yuuri Katsuki menggila. Ia menarik-narik surai gelapnya sampai rontokkan mengumpul dilantai. Mencakari wajahnya sendiri, meneriakkan sesuatu yang tak dimengerti.

Cepat-cepat Victor mematikan televisi dan menenangkan Yuuri.

Sayang, Yuuri tak kunjung mereda.

Kali ini tubuh rapuh itu Victor dekap. Begitu erat, sampai pukulan Yuuri dipunggungnya berhenti. Tangisnya masih berjalan. Tersedu-sedu, badan bergetar hebat. Victor merasakan sakitnya. Victor bahkan menangis bersamanya. Victor merasa berdosa.

Sejak itu, stasiun TV yang menyiarkan acara figure skating di block oleh Victor.

.

.

.

.

.

Keadaan Yuuri Katsuki tak ada perubahan. Bahkan katanya memburuk.

Yuuri mulai menolak makan. Menolak orang-orang berada didekatnya. Menolak Victor yang datang membawa Makkachin.

Pintu kamar terkunci rapat, tak ada yang bisa masuk.

Hari pertama, semua mahfum.

Hari kedua, Hiroko mulai khawatir. Pintu digedorpun tak digubris.

Hari ketiga, Victor loncat ke balkon berniat membuka paksa kaca, namun kaca sudah diblokade kayu.

Hari keempat, mereka semua setuju untuk mendrobrak pintu. Victor yang kuat menjadi tokoh utama berjalannya rencana. Pintu terbuka menganga, menampilkan pemandangan tak terduga.

Kamar acak-acakan dan siluet manusia tertidur diatas Kasur. Suasana amat tenang. Suara baritone Victor memanggil nama "Yuuri" amat lembut.

Dua kali, tiga kali, empat kali dipanggil dan tak ada jawaban, Victor membalikkan badan Yuuri. Alangkah terkejutnya mereka ketika sadar tak ada hembusan nafas dari hidung Yuuri Katsuki. Saat ditarik tangannya dari balik selimut, amis melanda ruangan.

Saat itulah mereka semua sadar, Yuuri telah tiada.

Victor tidak terima. Ini semua salahnya.

Setelah menangis pilu sehari semalam sebelum pemakaman, Victor berniat menyusul Yuuri—sang kekasih hati yang telah ia hancurkan masa depannya.

Hari itu juga, Victor menggantung dirinya. Dikamar Yuuri Katsuki.

END.

.

.

.

.

.

INI APAAN COBA ABSURD SEKALEEEEE

jadi niatnya Yuuri itu kayak kena gangguan jiwa. trauma sama figure skating entah kenapa. dan itu salah victor. ehh jadi nya gini lololol. aneh banget :"

major chara death lagi :" alur anu :"

ah sudah lah. efek udh lama ganulis gini ni.

maafkan author qleand y.

otw nulis riren /slap


xoxo,

Kyuu

Ps: ini di post tanpa direvisi.

心の痛み (Heartache) [Yuri!!! on Ice Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang