Senyum

1.6K 159 24
                                    

[Warn: Major chara death :')
Cerita dipublish tanpa direvisi
Alur agak kurang jelas.]

===========================

Adalah sebuah kebahagiaan tersendiri bagi Yuuri saat melihat orang yang paling ia sayangi begitu akrab dengan anak-anak. Matanya seperti disucikan. Pria bersurai abu-perak itu bagaikan seorang bidadara turun dari surga untuk berbagi kehangatan senyumnya.

Yuuri suka itu.

Namun kebahagiaannya hanya dapat berlangsung semenit. Semenit kemudian ia dibangunkan secara paksa oleh "kenyataan". Dimana anak yang tengah terlelap dalam pelukan sang Pria surai abu-perak bukanlah anak mereka. Senyum hangat itu bukanlah untuknya, melain kan untuk wanita disebelahnya yang tengah berbincang ringan dengan sang suami.

Yuuri mafhum. Perasaan ini memang harus dimusnahkan sejak awal.

Dengan hati yang terkoyak, ia berjalan menjauhi taman. Memasuki kawasan gelanggang es, dan menumpahkan segala isi hatinya.

==============================

"Selamat atas pernikahanmu, Victor. Sebegitu bencinya kah kau sampai-sampai tidak mengundangku? Bahkan kau pindah dari Jepang. Aku sampai keliling Rusia untuk mencarimu, lho. Tapi untungnya kita dipertemukan kembaliーmeski, yah, secara teknis kite belum bertemu dengan sungguhan. Dapat melihat batang hidungmu saja aku sudah bahagia. Melihatmu sehat-sehat saja juga membikin hati lega. Maafkan aku, Victor. Berbahagialah"

Itulah surat terakhir dari Yuuri Katsuki yamg dialamatkan kekediaman baru keluarga Nikiforov. Si kepala keluarga mengernyit bingung kemudian tertegun. Dua hari setelah surat ia terima, ada berita menggemparkan muncul di televisi.

"Peseluncur asal Jepang, Yuuri Katsuki ditemukan tewas di ice rink minggu dini hari."

Hati Victor hancur untuk kedua kalinya.

心の痛み (Heartache) [Yuri!!! on Ice Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang