Four

42 3 0
                                    

Ervan Franklin

Pemilihan ketua OSIS masih berlanjut dan gue di sini masih nunggu kabar dari dua makhluk astral itu yang dari tadi belum juga dateng.

"Woi woi Van." Akhirnya dateng juga itu dua orang.

"Gimana?" Tanya gue langsung to the point. Iyalah, ngapain gue basa-basi dulu?

"Dari kabar yang beredar sih rata-rata murid pada milih lo. Apa lagi yang cewek, pasti mereka milih lo semua." Jelas Alvin.

"Ck, gak yakin gue semua."

Luna Linton

Gue dan Steffi balik ke kelas dan ternyata pemilihan ketua OSIS udah mau di umumin.

"Jadi murid-murid, berdasarkan jumlah voting yang telah kita dapatkan, ketua OSIS tahun ini sampai tahun depan jatuh kepada," seketika gue merasa deg-degan sendiri karena gak mungkin kalo Ervan yang menang.

"Ervan Franklin. Selamat Ervan, dan kamu Davy adalah wakil ketua OSIS tahun ini sampai tahun depan. Ervan silahkan di pilih untuk sekretaris OSIS."

WHAT?! GAK. GA MUNGKIN. GUE PASTI SALAH DENGER.

Apaan tadi? Ervan? Anjir bisa-bisa malah jadi ancur ke belah dua ini sekolah! Gila aja kali ya pada milih si Ervan.

"Woi Stef, gimana sih nih? Kok malah jadi Ervan? Kan tadi kita udah milih Davy!" Ucap frustasi.

"Iya anjir. Kan tadi kita udah milih si Davy, kok yang menang malah jadi Ervan?"

Jawabannya cuma ada satu. Pasti cewek-cewek lain yang tergoda sama Ervan. Idih najis tergoda! Gue aja geli ngeliat mukanya.

"Untuk sekretaris, saya akan memilih," najis ngapain gue ngedengerin ini orang ngomong.

"Luna Linton."

"HAH APA?!" Kampret kenapa tadi gue teriak?

Shit! Gue gak salah denger nih? Masa iya gue? Wah sialan ini anak emang bener-bener pengen ngerjain gue! Udah tahu gue paling malas sama yang namanya ikut masuk ke organisasi sekolahan.

"Ya oke, jadi sudah di putuskan bahwa ketua OSIS tahun ini sampai tahun depan adalah Ervan Franklin, wakilnya adalah Davy Wijaya, dan sekretarisnya adalah Luna Linton." Ucap Pak Suhendra yang bikin gue sedikit geram.

Gak. Bukan sedikit. Banget malah.

"Oh atau mau di ganti saja? Ya-"

"Gausah pak. Luna aja." Potong Ervan sambil tersenyum miring ke arah gue. Bener-bener setan emang itu anak sialan. Tunggu aja pembalasan gue.

🐾🐾🐾

Luna Linton

"IIIHHH!!! KESEL. PARAH. GUE. SAMA ITU ANAAAAKKK!!!"

"LUNA UDAH WOI STOP PENGANG KUPING GUE KALO LO BEGINI MULU!" Teriak Steffi sambil menutup kupingnya.

"Lagian ih gimana gue gak kesel coba! Gue itu paling malas kalo udah di paksa ikut organisasi kayak begituan dan sekarang dia malah dengan sengaja menjadikan gue sekretarisnya itu. KAMPRET DASAR SETAN BIADAB!!!"

🐾🐾🐾

Ervan Franklin

"Aduh gila ngakak gue pas liat mukanya. HAHAHAHA!" Ucap gue sambil ketawa terbahak-bahak karena kejadian tadi.

My NeighborOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz