Memang, aku juga tidak bisa menghakiminya dengan mengatakan bahwa dia bersalah. Berusaha bertahan hidup lebih lama, naluri manusia memang seperti itu.

"Boleh aku lihat tanganmu?" Nael bertanya sambil mengulurkan tangannya. 

Tanganku yang sedaritadi menggenggam senter pemberian Nael dalam sakuku, malah dengan bodohnya mengeluarkan tanganku dan menerima uluran tangannya. Aku merutuk dalam hati, tidak ada pilihan lain selain menunggu hal yang ingin dikatakannya.

Nael memeriksa telapak tanganku dengan teliti. Beberapa detik kemudian, dia menatapku dan tersenyum cerah. 

"Kau mungkin kesulitan dalam mengambil keputusan, tapi kau cukup rasional. Kau akan baik-baik saja."

Aku mengangkat sebelah alisku. "Kau bisa membaca garis tangan?"

"Ya, mendiang Kakekku yang mengajarkan. Dulu, sebelum pemerintah merekrut orang-orang terpilih untuk ke Mars, Kakekku membaca garis tangan Ibuku dan mengatakan bahwa Ibuku tidak punya waktu lama lagi," terang Nael. "Dan ya, dia benar."

Aku tidak tahu bagaimana membalas perkataan orang untuk menunjukkan rasa simpatiku. Maka, aku hanya terdiam. Sepertinya berniat mencairkan suasana, Nael kembali melihat telapak tanganku.

"Hm... di masa depan, kau akan menjadi orang yang sangat berpengaruh."

Kau bercanda? Terjebak di bumi yang sedang tenggelam ini bukanlah jaminan masa depan cerah benderang. Lagi-lagi kutahan perkataanku agar jangan mengatakan hal-hal yang tidak berguna.

"Kehidupan asmaramu..."

Nael tiba-tiba terdiam lebih lama dari sebelumnya.

"Ada apa dengan kehidupan asmaraku?" Aku bertanya dengan cepat. "Apa aku tidak akan menikah?"

Nael menjawab dengan cepat, "bukan, bukan begitu."

"Lalu?"

"Hubungan percintaanmu mungkin tidak--"

"Selamat pagi, Skye dan Nael!" Yyil menepuk bahu kami dari belakang. "Kalian sedang apa?"

Aku yang menyadari bahwa tanganku masih berada di genggaman Nael, buru-buru menarik tanganku. "N-Nael sedang membaca garis tanganku."

"Anak peramal ini memang pandai dalam membacanya. Dia selalu membacanya dengan akurat."

"Aku bukan anak peramal," gerutu Nael sambil menggosok tangannya.

"Oh ya! Kau sudah beritahu Skye apa yang akan kalian lakukan hari ini?" tanya Yyil.

Rasanya, tubuhku langsung menciut begitu mengingat perkataan mereka kemarin. Hal buruk mungkin akan terjadi padaku hari ini.

"Belum." Nael kembali menghadap ke arahku. "Kami akan menyelam ke dasar untuk mencari tas berisi pil kenyang yang terjatuh."

Eh?

"Mungkin kau bingung, mengapa kami juga membawa pelengkapan menyelam sementara kami adalah pendaki, kan?" tanya Yyil dengan senyuman jahil di bibirnya. "Itu karena Grus memaksa Jale untuk mendaki, padahal sebenarnya Jale itu dari club diving."

"Itu karena Grus ingin kau ditemani seorang gadis di sini," balas Nael.

Tunggu.

Bukankah itu berarti...?

Di sana, aku baru sadar bahwa sandi tangan bergelombang ke bawah itu ... berarti menyelam.

Ya, itu tidak salah.

Dan...

"Masalahnya, Jale benar-benar tidak bisa mendaki. Dia lebih parah daripada kau, aku sampai harus menggendongnya, kemarin," keluh Nael sambil merenggangkan tubuhnya. "Padahal berat badannya tidak ringan."

Dan Nael mungkin bukan membicarakan soal aku, mungkin.

Satu masalah lagi.

"Oh ya, aku sarankan kau tidak dekat-dekat Zuo. Semenjak air naik dan ransel pil kenyang kami jatuh, dia sangat sensitif dengan pembahasan pil kenyang," ujar Yyil sambil mengelus tengkuknya. "Lalu aku ingat, Grus juga sangat kesal ketika terpaksa mengapung untuk sampai di sini."

"Maksudmu?" Aku bertanya dengan sedikit ngeri.

"Sebenarnya, kami baru berhasil mendaki 20 meter sebelum kami menyadari bahwa air naik. Adanya keberadaan Jale dan bagaimana air naik dengan cepat, membuat kami akhirnya memilih untuk mengapung sampai air berhenti. Setiap malam, kami bergantian menjaga keadaan untuk memeriksa kemungkinan air naik, malam tadi giliran Nael. Aku tidak tahu persis seberapa tinggi air naik, tapi mengapung selama itu, melelahkan."

Lima ratus meter.

Mereka tidak mungkin bisa menyelam sedalam 500 meter.

"Skye? Kau kenapa?" tegur Yyil sambil berkacak pinggang.

Aku mengerjap. "A-aku hanya sedang berpikir, mengapa air bisa naik setinggi ini...."

Nael dan Yyil mengangkat bahu mereka bersamaan. Wajah bingung mereka sama sekali tidak direkayasa.

Baru saja, aku tahu bahwa ternyata hidupku tidak terancam bahaya.

Tapi aku harus tetap waspada.

Karena mereka merahasiakan soal keberadaan Ezid, kepadaku.

***TBC***

Jumat, 22 September 2017

[A.N]

HALO! HAHA. Kaget ga sih pas liat Aqua update?

Gila, ini pertama kalinya aku update lama banget wkwkw. LIMA BULAN! Pls, jangan gebukin paus, ahaha.

Jangan menunggu Ath, karena dia udah hilang tanpa kabar selama lima bulan //habis itu paus dibakar rame-rame.

BTW, thanks banget buat 113K views dan 14K votes. Without you guys, I really am nothing.

Aku nggak tau kalau dalam 5 bulan itu, views dan votes bisa naik sebanyak ini, meskipun aku jarang update. Pokoknya aku sayang kalian dan Aqua tetap bakal tamat, meskipun agak lama. 

Kalo ada tipo, tolong diingatin, ya. Makasih.

Oh ya, ada yang kangen revive?

LMP masih aku revisi yaaa. Saat ini sudah 88%, mohon doanyaaa.

Salam, Cindyana H

Salam, Cindyana H

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

AQUA WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang