5

47.6K 6.6K 2K
                                    

Dedicated to someone. I updated this for you.
I can't give you anything since you're far away from here.
I also can't give you support for your woe(s).
I never expect you'll be fine, but I wanted you to know, you'll be fine.
So, Happy Born day to You.

Don't read this, if you still haven't feeling better.

***AQUA World***

Namaku Skye.

Hari ini adalah hari tersial dalam hidupku.

Mengapa?

Karena aku tidak pernah menyangka bahwa bumi kini berubah menjadi sangat asing. Bumi bersama air mungkin sudah sangat tidak asing di mataku, tapi bumi bersama air tanpa satupun gedung pencakar langit dan dasar yang semakin jauh adalah hal yang tak pernah kubayangkan selama ini.

Hei, manusia di masa lalu...

Kapan kalian akan berhenti?

*

Aku membuka mataku perlahan, sebelum akhirnya terbatuk-batuk akibat rasa gatal yang teramat sangat pada tenggorokanku. Aku tak melihat apapun selain kegelapan, ah, bukankah aku...

Aku langsung bangkit dalam posisi duduk, memperhatikan lautan gelap di sekitarku dengan waswas. Suara ombak yang terdengar normal, gerakan sampan karet terasa normal, dan kenyataan bahwa aku baik-baik saja membuatku menghela nafas lega.

Aneh memang, menghadapi kondisi seperti ini. Kurasa aku tidak seharusnya merasa lega, tapi aku sadar pula bahwa aku perlu bersyukur.

Tapi dari dasar hatiku yang paling dalam, aku benar-benar merasa lega. Setidaknya, suara maskulin yang kudengar tadi hanyalah mimpi.

Aku masih berada di atas sampan karetku, dalam keadaan terombang-ambing tak tahu menahu tujuan, pasrah kemana sampan karet ini akan membawaku.

Dan semua perkiraan itu terhenti sampai di sana, saat aku memegangi rambutku yang lepek karena basah.

Baru sedetik aku merasa lega, suara gemercik air terdengar di belakangku.

"Kau sudah bangun?"

Suara itu membuatku memekik histeris. Kenyataannya, suara itu membuatku nyaris lupa bernafas saking paniknya. Aku meringsut mundur hingga punggungku mengenai bagian empuk dari sampan, membuat gerakan janggal di sampan. 

Apakah monster laut yang berbicara barusan?!

Tidak ada apapun yang terlihat di depan sana, selain kegelapan dan ombak yang sedikit tampak karena pantulan cahaya rembulan dari kejauhan.

"K-kau siapa?" tanyaku begitu telah mengumpulkan segenap keberanianku. Pertanyaanku ditujukan kepada ombak, awan gelap atau benda apapun yang dapat menyahut perkataanku.

"...Sampanmu."

Kepalaku langsung menunduk dan mataku tertuju pada alas sampan yang kini kududuki. Aku menerjap dan terkagum tak percaya.

"Sejak kapan rubber boat dilengkapi dengan android penyahut?" gumamku.

"Tentu saja tidak, dasar bodoh."

Aku merangkak dengan secepat kilat menuju ujung sampan yang lain saat mendengar asal suara yang berasal dari belakangku. Tak tahu harus melakukan apa, aku melafalkan doa yang kuingat dengan cepat tanpa berani membuka mata dan berbalik ke belakang.

Aku melafalkan doa dengan sangat cepat, sampai aku tak menyadari bahwa aku baru saja melafalkan doa yang biasa kubacakan sebelum makan pil kenyang!

AQUA WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang