Taehyung menyesap kopinya. Dia tengah berada disebuah cafe langganannya. Cafe itu milik sahabatnya Park Jimin. Mereka bertemu 5 tahun lalu ketika Taehyung pertama kali pindah ke Paris. Dari situlah Taehyung dibantu oleh Jimin yang ternyata seumuran dengannya. Jimin orang Korea Selatan yang telah menetap di Paris sejak berusia 11 tahun. Terkadang Taehyung membantu melayani tamu dicafe Jimin jika cafe itu sedang ramai.

"Tae, kau tahu kan jika pacarku seorang arkeolog?"tanya Jimin duduk disebelah Taehyung yang sedang membuat sketsa baju.

"Aku tahu. Kenapa?"tanya Taehyung tanpa menolehkan kepalanya.

"Pacarku mengajak kita ke Mesir. Dia ada project disana, Tae. Kau mau ikut? Sekalian kau bisa belajar bagaimana rasanya menjadi seorang arkeolog."ajak Jimin riang.

"Maaf, tapi aku tidak bisa. Kau tahu kan? Orang tuaku melarangku berhubungan dengan segala sesuatu yang berbaur Mesir."jawab Taehyung menenggak habis kopinya karena frustasi oleh tawaran Jimin yang menggiurkan.

"Tapi orangtuamu aneh sekali. Kau tahu apa alasan mereka?"pancing Jimin.

"Aku tidak tahu. Mereka tidak pernah menjawabnya."ujar Taehyung sedih.

"Kalau begitu ikutlah bersama kami ke Mesir. Kau cari tahu sendiri apa alasannya."kata Jimin.

"Kau benar, akan kupertimbangkan."jawab Taehyung.

Jimin menyeringai entah kepada siapa setelah mendengar jawaban Taehyung. Seseorang yang duduk dibelakang mereka terkekeh.

Tunggulah sebentar lagi, Tuanku. Ujar pria itu dalam hati.

.
.
.

Taehyung melihat berita diponselnya. "Sebuah mahkota dimuseum xxx Korea Selatan telah dicuri 2 hari yang lalu. Sampai sekarang polisi masih mencari tahu siapa pelakunya.........."

Taehyung segera menelepon ibunya.

"Ibu, apa benar ada mahkota yang dicuri dimuseum milik ayah?"tanya Taehyung.

"Iya, nak. Kau tahu darimana berita itu?"jawab orang yang ditelpon Taehyung disebrang sana.

"Dari berita. Apa ayah baik - baik saja? Apa itu salah satu koleksi berharganya?"tanya Taehyung hati - hati.

"Kau tenang saja. Ayahmu pasti akan mendapatkan mahkota itu kembali."jawab ibunya.

Kemudian mereka kembali berbincang melepas rindu. Dan sang ibu kembali memperingatkan Taehyung.

"Tae, ibu mohon tetaplah tinggal di Paris. 3 minggu lagi ayah dan ibu akan ke sana. Tetap menjauhlah dari segala sesuatu yang berbau Mesir, oke?"perintah ibunya.

"Iya ibu, aku berjanji."jawab Taehyung tidak yakin. Perkataan ibunya malah membuatnya semakin penasaran. Setelah mengakhiri panggilan dengan ibunya. Taehyung mengetik pesan dan mengirimkan pesan itu kemudia meremas ponselnya sendiri.

To : Park Jimin
From : Kim Taehyung.

Mari kita pergi ke Mesir.

.
.
.

2 hari yang lalu di Korea Selatan. Park Chanyeol dan Park Baekhyung tengah menikmati pagi mereka. Namun tiba - tiba ponsel milik Chanyeol berdering.

"Maaf mengganggu, Sir. Tapi seorang penyusup berhasil menembus pertahanan museum kita dan mengambil barang dimuseum kita."ucap pria itu ditelpon pada Chanyeol.

"Apa yang diambil oleh pria itu?"jawab Chanyeol santai.

"Mahkota tanpa nama yang disimpan didalam brankas laser yang diambil, Sir."ucap pria itu.

"Baiklah aku akan segera ke sana."ucap Chanyeol meremas ponselnya cemas.

Baekhyung sang istri menatapnya bingung. Detik itu juga saat Chanyeol menaruh ponselnya, foto keluarga yang terpanjang didinding langsung jatuh terhempas. Chanyeol dan Baekhyun mendekati foto mereka yang jatuh. Hanya hitungan detik setelah mereka melihatnya, Baekhyun berteriak panik dan Chanyeol segera memeluknya untuk menenangkannya dan mengepalkan kedua tangannya.

Dilantai yang penuh dengan pecahan kata yang berserakan terdapat banyak pasir. Entah darimana pasir itu berasal. Tapi pasir itu membentuk sebuah kalimat yang berisi :

Kalian tidak akan pernah bisa bahagia. Aku akan datang dan merampas kebahagian kalian.

.
.
.

Taehyung menerima pesan dari ibunya. Padahal baru tadi mereka tengah melepas rindu ditelpon. Ibunya bertanya apakah paket yang mereka kirimkan sudah sampai atau belum. Sebelum dia membalas, tiba - tiba bel apartementnya berbunyi. Dia segera membuka pintu apartementnya.

"Kim Taehyung? Ada paket dari Korea Selatan."ucap petugas pengantar paket.

"Oh ya saya sendiri."ucap Taehyung segera menerima kotak yang disodorkan oleh petugas pengantar paket itu.

Aneh. Biasanya petugas paket akan meminta tanda tangannya untuk serah terima barang tapi ini tidak. Taehyung menutup pintu apartemennya sambil menggendikan bahu. Taehyung membuka paket itu, paket itu berisikan kalung. Kalung itu berbandulkan sebuah nama Hathor dengan sebuah lambang yang berada ditengah kalung itu. Seekor elang tengah berhadapan dengan seekor ular cobra. Elang itu tengah mencengkram ular dengan kakinya dan sang ular tengah membuka mulutnya dan memamerkan taringnya. Kalung yang aneh. Pikir Taehyung.

Taehyung membaca sebuah surat yang diselipkan didalam kotak itu.

Ayah harap kau selalu memakai kalung itu tanpa melepaskannya, Son.

Taehyung segera memakai kalung itu. Tanpa dia tahu saat dia memakai kalung itu. Mesir kembali dilanda oleh badai pasir. Dan sang petugas pengantar barang yang tengah keluar dari gedung apartement Taehyung berubah menjadi seekor elang dan melesat terbang sebelum seorang pria menembaknya.

.
.
.
To be continue
.
.
.

Ini masih awal - awal ya. Jadi Jungkook belum muncul xD Nanti dia bakalan muncul didua chapter mendatang sepertinya atau dichapter depan tapi diakhir cuma seupil itu juga hehehe :D Apakah ada yang bisa menebak siapa seseorang yang duduk dibelakang Jimin dan Taehyung? Semoga kalian suka sama ff ini. Ditunggu vommentnya. Terima kasih. See you!

P.s : Kalo nemu typo maklumin aja ya, Qian gak baca ulang lagi ffnya 😂🔫

The Mummy Where stories live. Discover now