Prolog

81 20 12
                                    

"Gue ga mau lu tahu, karena... gue ga mau lu jadi takut sama gue."

Bagaimana kalau kamu tahu aku lebih sering menyaksikan yang lebih menakutkan? Sesuatu yang hanya dilihat aku seorang.

Dia selalu berdalih setiap aku siap mendengarkan. Entah aku ini apa baginya? Cuma orang asing yang sudah di sekitarnya sejak kelas 7 hingga sekarang kelas 11? Batin Emi karena masygul.

"Gue malu karena gue sampai ngelakuin cutting. Self injury." Rivaldo memperdalam kepalanya. Dia menari-narik ujung jaketnya, "Gue...gue...gue ga pengen lu ngeliat. Gue malu karena gue pengen bunuh diri."

Aku berjuang hidup, dia malah pengen mati. Celoteh Emi dalam hati.

Tangannya terkepal kuat-kuat dan dihentakkan di atas meja, "Bukan hanya lu yang mengalami hal berat. Gue juga! Bahkan gue hampir mati dibunuh setan. Gu--"

Rivaldo menyanggah, "Setan? Lu bisa ngeliat? Dari kapan? Kok gue ga tahu? Gimana ceritanya sampai lu mau dibunuh setan?" tanyanya bertubi-tubi seakan jawaban gadis ini paling dinanti. Rivaldo selalu perhatiaan meskipun keadaannya mengkhawatirkan.  "Mi... Jawab dong."

Unbelievable! Ini maksud Emi apa sih? Ga mungkin dia indigo. Batin Rivaldo.

"Sebenarnya lu kenapa, Mi?"

"Hemm..." gadis berkaca mata ini menggantung ucapannya. Menghela nafas dengan berat, "Gue ga mau bahas. Untuk saat ini."

•••

Celoteh Penulis:

Aku jadi judul dari 'Indigo Girl & Invisible Man' menjadi Jejas. Alasannya supaya lebih ngena dan ga kepanjangan :D Kalau belum tahu arti Jejas nisa searching di google hehehe

Terimakasih prillaprl dan frecklessions yang sudah sudah memberi masukkan untuk prolog dan premis, serta susunan bab dan pretelannya.

Cover keren Jejas ini dari Chimaerax_ loh. Keren banget. Dia lagi open cover, silahkan cek.

Terkhir, maaf untuk ketidaknyamanan bahasa kasar, tindakan kasar, gore, dsb. Mohon kebijaksanaan dan kritikan^^


[16/7/17]

JejasDove le storie prendono vita. Scoprilo ora