Sembilan Belas

1.1K 131 90
                                    

Kabar tentang hubungan Kevin dan Assyifa sudah diketahui hampir seluruh siswa SMA Adiyaksa. Dalam satu hari, kabar itu menyebar dengan cepat dari mulut ke mulut. Bahkan, ketika Kevin datang bersama Assyifa tadi pagi pun tak luput diperbincangkan. Banyak orang yang masih tidak percaya dengan berita ini. Mereka tidak menyangka anak paling urakan di sekolah bisa bersatu dengan anak kebanggaan guru.

Hal ini sampai ke telinga Natasha. Ternyata saat ini datang juga. Meskipun Natasha sudah tahu bahwa Kevin akan menembak Assyifa, ia tetap merasa hatinya luluh lantak saat mendengar ini pertama kali. Dulu, ia masih berpikir jika Assyifa tidak akan menerima Kevin sehingga masih ada celah untuk dirinya. Namun sekarang, bahkan untuk menangis saja Natasha tidak bisa.

Sepanjang perjalanan menuju kelasnya, ia selalu mendengar bisikan orang-orang yang dilaluinya. Banyak dari mereka yang menertawainya, mempertanyakan nasibnya, dan mengasihani dirinya karena semua perjuangannya sia-sia. Telinganya panas. Natasha tidak butuh belas kasihan mereka!

Andaikan ia punya pelampiasan, ia ingin meledak sekarang juga. Natasha sangat membenci cewek yang merebut Kevin darinya itu.

Natasha duduk di samping Queen tanpa memedulikan para sahabatnya yang menatap khawatir dirinya. Oh, bahkan sahabatnya saja mengasihaninya. Natasha tersenyum miring, ia akan buktikan kepada mereka jika ia tidak selemah itu!

Berkali-kali Queen, Bella, dan Daina mencoba mengajaknya berbicara. Namun, Natasha tetap diam di tempatnya. Baru ketika bel pulang sekolah berbunyi, Natasha melangkahkan kakinya keluar kelas dengan segera.

Saat ini Natasha sudah memantapkan tekadnya untuk membuktikan bahwa dirinya kuat. Ia tidak terima Assyifa berhasil merebut Kevin darinya. Mungkin, ia akan menunjukkan kepada cewek itu siapa dia sebenarnya. Tidak ada yang bisa menandinginya termasuk cewek culun itu!

Setelah menanyakan keberadaan Assyifa kepada salah satu teman sekelas cewek itu dengan sedikit mengancam, Natasha melangkahkan kakinya menuju kamar mandi perempuan. Dengan seringaiannya, Natasha menunggu Assyifa keluar dari kamar mandi, tidak sabar untuk memberinya pelajaran.

"Ta-tasya?" tanya Assyifa setelah keluar dari kamar mandi dan mendapati Natasha ada di depannya.

"Lo, Ikut gue!" Natasha menarik tangan Assyifa menuju halaman belakang sekolah. Ketika kakinya sudah menginjak rumput halaman belakang sekolah, Natasha menghempaskan tubuh Assyifa sehingga membuat Assyifa terjatuh.

"L-lo mau apa?"

Natasha mendengus. "Mau apa lo bilang? MAU APA? GUE YANG HARUSNYA NANYA GITU SAMA LO!"

Assyifa hanya terdiam menanggapinya. Ia tidak mau semuanya menjadi semakin rumit.

"LO PIKIR LO SIAPA HAH?" Natasha menunjuk wajah Assyifa yang masih terduduk. "LO ITU CUMA CEWEK CULUN YANG NGGAK PANTES BUAT KEVIN!"

"Gu-gue," cicit Assyifa. Jadi karena ini Natasha marah padanya? Assyifa jadi merasa bersalah pada Natasha. Ia tahu ia telah menyakiti hati Natasha. Ia secara tidak langsung telah merebut Kevin dari Natasha dan membuat cewek itu terasingkan.

"LO PUNYA KACA NGGAK SIH DI RUMAH?" Natasha menarik Assyifa bangun dengan kasar. "HEH, DENGER! LO ITU NGGAK ADA APA-APANYA DIBANDING GUE!"

Natasha melihat itu, raut wajah kesakitan Assyifa karena ia menariknya terlalu kencang. Tapi ia tidak akan berhenti. Rasa sakit yang dirasakan cewek itu tidak ada apa-apanya dibandingkan rasa sakit yang ia rasakan.

"LO APAIN KEVIN SAMPE DIA BISA SUKA SAMA LO?"

Kesal karena Assyifa tidak membalas ucapannya dan malah memasang wajah sok polos, Natasha menarik rambut Assyifa. "JANGAN LO PIKIR GUE BISA JUGA TERPENGARUH SAMA MUKA SOK POLOS LO INI."

SidenessWhere stories live. Discover now