"Tapi aku tidak pernah setuju saat pembicaraan itu hanya selalu mengambil satu keputusan akhir yang appa buat sendiri"
Yoona tetap pada tatapan tidak mau kalahnya.

Sedangkan ayahnya juga tetap pada pendirianya, perlahan ayah yoona berjalan mendekati yoona.
"Apa kau benar benar yakin dengan keputusanmu itu?"

Kalimat itu sukses sedikit merubah ekspresi dingin yoona sedikit meluntur.
"Sangat"

Tn. Im nampak menghela nafas sambil tersenyum tipis
"Kalau begitu jangan kecewakan aku dengan keyakinanmu itu suatu saat nanti"

"Tidak akan"
Jawaban itu keluar dari mulut yoona begitu mudah dan lancar tetapi akankah semuanya akan semudah dan selancar yoona dalam berucap?? Semoga saja demikian.

Yoona berdiri mensejajarkan tingginya dengan sang ayah yang berdiri dihadapanya.
"Eomma sudah menungguku untuk pergi keluar sejak tadi, jadi aku pulang sekarang"

Senyum terpatri diwajah Tn. Im, tangannya digunakan ntuk mengelus surai lembut yoona.
"Hati hati"

Hanya anggukan dengan senyum tipis yang yoona tinggalkan sebelum melenggang keluar dari ruangan itu.

Dan tidak ada kata TERIMA KASIH, yang umumnya pasti akan diucapkan jika orang tadi selain yoona. Tapi tidak dengan yoona, dia selalu merasa tidak perlu berterimakasih pada siapapun walau itu orang tua atau mungkin Tuhan sekalipun. Karna dia selalu merasa semua yang ia dapatkan juga atas usahanya sendiri bukan karna orang lain.

Konyol,
Yoona benar benar konyol, jika berfikir semua yang ia dapatkan atas usahanya sendiri. Apa dia merasa jika hidupnya selama ini hanya atas usahanya sendiri? Tentu jika demikian, akan menjadi salah besar. Peran orang tuanya selama 26 tahun ini bukanlah hal yang yoona rasa perlu diberi Terima kasih.

Tapi memang begitulah kepibradian, keras milik gadis berwajah lembut itu.

⚫▶

Senyum cerah tersungging saat yoona sedang melakukan video call dengan chanyeol.

"Bagaimana kabarmu sayang?"
Terlihat chanyeol juga menyunggingkan senyum yang sama dengan yoona.

Yoona memandangi wajah tampan chanyeol dari layar ponselnya.
"aku baik, lalu bagaimana denganmu chan?"

"Aku juga baik, sepertinya ada hal baik yang membuat seorang Im yoona tersenyum cerah. Itu hal yang sangat jarang terjadi"

"Apa sangat terlihat chan?"

"Tentu, karna tidak biasanya kau akan tersenyum selebar ini meski itu padaku"

Yoona semakin memperlebar senyumannya
"Kau pun akan tersenyum sama sepertiku jika sudah mendengar kabar yang akan aku sampaiakan"

Chanyeol mengernyit,
"Apa itu?"

Ekspresi yoona sangat antusias saat akan mengatakanya.
"Ayahku menyetujui permintaan kita"

Chanyeol berdiam sebentar untuk mencerna ucapan yoona
"Maksudnya, tentang pernikahan kita?"

Anggukan yoona gunakan sebagai jawabanya.

"Syukurlah, akhirnya itu terjadi, setelah lama ayahmu selalu menolak"

"Bagaimana apa kau bahagia?"
Yoona bertanya pada chanyeol.

MISTAKEWhere stories live. Discover now