XXVIII

425 35 4
                                    

"Woy, itu dia tuh copetnya!" Teriak seorang warga menunjuk pada seseorang bertopeng. Sontak orang yang di tunjuk itu pun terkejut melihat kearah sumber suara. Dengan cepat, seseirang yang diteriaki copet itu pun lari, namun sial baginya ternyata di depan matanya sudah di halangi dua orang pemuda, sedangkan dia kini berada di jalan gang sempit hingga tak ada celah baginya untuk menghindar.

"Shit!" Pekik pencopet itu merutuki kesialannya.

"Hahahah, mau kemana lo? Huh?" Ujar warga tadi mendekati sang pencopet tadi.

"Ok, tangkap!" Pekik pemuda lain berlari menghampiri pencopet itu. Tanpa perlawanan, copet itu sudah tertekan dengan tangan di belakang di pegang oleh seorang warga yang mengejarnya. Empat orang warga itu kini sudah berada di dekat pencopet tadi.

Secara kasar, seorang warga membuka topeng sang pencopet. Dan betapat kagetnya mereka saat mengetahui bahwa pencopet itu seorang wanita.

"Anjrit, Cewek bang!" Kaget orang yang mengunci tangan sang pencopet itu.

"Gila, heh! Lo gila ya? Lo apa apaan nyopet, lo kurang uang jajan apa? Huh?" Ujar pemuda yang menjadi korban copet tadi.

"Heh, lo gausah banyak bacot njing, kalo lo berani satu lawan satu ma gue!" Ujar pencopet itu menatap sinis korbannya.

"Bang, lepasin die!" Ujar pemuda itu. Lalu warga yang mengunci tangan pencopet itu melepaskannya.

"Mana dompet istri gue!" Ujar pemuda itu menatap tajam sang pencopet. Lalu pencopet itu melemparkan Dompetnya. Lalu saat Dompet itu sudah berada di tangannya, diapun menchek dalam dompetnya.

"Bang, makasih ya udah bantuin gue!" Ujar pemuda itu, lalu di angguki oleh ketiga warga yang tadi mengejar pencopet itu.

"Ok, jadi ini gimana, Dek? Lo mau apain?" Tanya salah seorang warga tadi.

"Mmmm... Ini mau secara kekeluargaan aja!" Ujar pemuda yang jadi korban pencopet tadi. Lalu warga warga itu pun meninggalkan keduanya. Setelah sepi, pemuda itu pun melai bersuara lalu mengambil dompetnya.

"Berapa uang yang lo butuhin?" Tanya pemuda itu lalu mengambil beberapa uang seratus ribuan dari dompetnya.

"Segini cukup mungkin buat makan lo beberapa hari!" Ujar pemuda itu menyodorkan uang sekitar sepuluh lembar seratus ribuan. Lalu Wanita pencopet itu mengambil dompet yang di pegang Pemuda itu.

"Hemh, uang lo yang di sini pun gak cukup buat lo biayain hibup bini lo, sok sokan nawarin gue lagi lo!" Ujar pencopet itu Sinis lalu mengembalikan dompet pemuda itu.

"Mau lo apa sih?" Ujar pemuda itu geram.

"Nabill!" Teriak seseorang dari belakang mereka. Dan menghampiri pemuda itu bersama dua orang lainnya yang tak lain adalah Ve dan Keynal.

"Lho, Ochi?" Kaget Ve saat menyadari wanita yang tengah berada di depan pemuda korban copet tadi yang ternyata adalah Teman masa SMAnya yaitu Ochi.

"Lah, Kak Ve kenal?" Tanya Nabill dengan raut wajah Heran.

"Oh iya, Gue inget lo yang waktu itu nelpon gue kan, yang nyangkanya gue Ini Deva?" Tanya Keynal mengingat ingat wajah wanita yang ternyata adalah Ochi itu.

"Hay, pa kabar lo Ve!" Ujar Ochi menatap Sinis Ve.

"Brntar - bentar, kalian kenal Pencopet ini?" Tanya Nabill kaget.

"Kakak kenal, Dia sahabatnya Boby sama Deva waktu SMA dulu!" Ujar Ve.

"Lo, koq sekarang Gini Chi, gue tau lo bukan dari keluarga sembarangan. Kenapa lo lakuin ini? Lo kurang uang atau gimana?" Ujar Ve Heran mendekati Ochi.

Music Academy [REVISI]Where stories live. Discover now