XI

490 39 8
                                    

   "Mes... ki ku coba berpapas dari... bayang indahmu... tak bisa aku pungkiri ku masih... Mencintaimu... Walau ku harus meradang getir menahan pilu... Merasakan lara... Di hatiku..." Lantunan sepotong lirik lagu yang tengah di nyanyikan oleh seoranh wanita yang tengah memainkan gitar di kamarnya. Tanpa wanita itu sadari, ternyata sepasang mata tengah memperhatikan gadis itu dengan sebuah senyumannya. Dan gadis itu menghampiri gadis itu dengan melanjutlan potongan lirik lagu tadi.

"Tersandar ku terhanyut di dalam sempit ego ku saat ku berjuang jalani hidup tanpamu... Dan kini haruskah aku membakar... Kenangan bersamamu..." Potongan lirik lagu yang di lanjutkan oleh lelaki yang memperhatikan gadis tadi lalu di akhiri dengan mencium pipi tembem sang wantita.

"Genit lu tium tium gue!" Ujar wanita itu menyipitkan matanya.

"Tapi nuyatanya??? Lo suka kan kak?" Ujar pria itu menirukan salah satu iklan minuman bersoda.

"Tumben lo kak? Nyanyi nyanyi galau gini?" Lanjut pria itu bergelayuy manja di lengan kiri kakaknya.

"Gak papa! Lagi pengen aja!" Ujar Sang kakak. Ya merka adalah Nabill dan Veranda.

"Lagi kangen sama kak Jeje lu ye?" Ujar Nabill menggoda kakaknya.

"Ngasal!" Ujar Ve singkat.

"Halah! Ngelak tapi pipi lo merah gitu kak? Lo sebnernya masih suka kan sama kak Jeje?" Ujar Nabill semakin menggoda Kakaknya.

"Ya...ya... Gue gak bisa nampik, iya gue masih suka bahkan masih cinta sama dia!" Ujar Ve Acuh.

"Trus?" Ujar Nabill.

"Disamping Gue masih punya persaan sama dia. Ada seseorang di hati gue, dan orang itu juga punya tempat yang sama seperti Jeje di hati Gue!" Ujar Ve menatap pada sebuah Foto dirinya dan Jeje saat masih SMA dulu.

"Jadi intinya lo Suka kak Jeje dan Kak Keynal gitu?" Ujar Nabill to the poin.

"Tanpa gue kasih taupun lo pasti tau Bill!" Ujar Ve menaruh gitarnya dan menyandarkan kepalanya pada Bahu Kanan Nabill.

"Bill! Apa gue bisa sedikit egois buat miliki keduanya buat jadi cinta gue!" Lirih Ve dalam sandaran Bahu Nabill.

"Ya... Lo bisa aja! Itu hak lo kak! Tapi jika lo lakuin itu, tandanya lo nyakitin tiga hati secara bersamaan! Dan yang gue tau kakak gue gak seperti itu! Love is a choice Kak! Lo harus bisa milih satu diantarnya!" Ujar Nabil dengan Mengelus rambut panjanh Sang Kakak.

"Lo bener Dek! Gue harus sisihkan stu diantaranya!" Ujar Ve yakin.

"Gak harus lo sisihkan kak! Tapi lo cukup pindahin ke tempat yang semestinya!" Ujar Nabil menangkup kedua pipi kakak nya.

"Gue yakin! Kakak gue tau jalan keluarnya!" Lanjut Nabill lalu mencium singkat Bibir Kakaknya.

"Jadi!" Lagi sergah Nabill mengangkat satu Alisnya.

"Ok! Gue masih sayanh dan cinta sama Jeje!" Ujar Ve Yakin.

*Skip

  Guling Kanan, guling kiri, nungging, duduk roll depan itulah yang tengah Jeje lakukan di Kamarnya. Entah mengapa dan apa yang tengah dia fikirkan.

  Jeje Pov

  Inikah yang Namanya jatuh cinta pada pandangan pertama? Ya... Emang bukan yang pertama kali, tapi... Gue rasa ini beda saat gue jatuh Cinta sama Ve, atau apa gue dulu gak cinta sama Ve hanya sebatas mengagumi mungkin. Nggak nggak gue serius Ini beda...

"Aaaakkkhhhh..." Erangku frustasi. Dan sesata terdengar ketukan Pintu.

"Adenn... Den Jeje tidak apa apa?" Ah.. Itu suara pembantu rumah tangga di rumah gue. Dan gue pun menghampiri, dan membuka pintu tersebut.

Music Academy [REVISI]Where stories live. Discover now