Music Academy [REVISI]

Spoiler FF Baru

Spesial FF stories NaGa.

Pagi menejelang di. Di sebuah pasar tradisional di sebuah kecamatan terpencil. Terlihat keramaian yang biasa terjadi di pasar pasar pada umumnya.

Terlihat seorang pemuda tengah melakukan pekerjaannya yang brkerja sebagai Kuli pasar. Pemuda dengan postur tubuh tidak terlalu tinggi namin memiliki otot yang sispex dan gigi gingsulnya yang menambah kesan manis.

"Bill, itu tolong angkut beras sama. Peti peti itu ye!" ujar salah satu pedagang pada Pemuda tadi.

"Iye, Beh! Ini berape karung, berasnye?" Ujar Pemuda tadi dengan bersiap memindahkan sekarung beras pada Bahunya.

"Ini berasnye empat Karung, ame ini Telornye 2 peti! Tuh sekalian lo anterin deh pake mobil babeh, ke rumanye Bu Naden, Tau kan Lo?" Ujar pedagang tadi pada sang Pemuda yang sudah memanggul satu karung betas itu.

"Oh, iye Beh! Tau tau!" Ujar Pemuda tadi dengan menerima kunci mobil dari sang pedagang.

Sementara sang pemuda terus memindahkan barang pesanannya ke mobil bak yang ia pakai unyuk mengantar barang.

"Beh, ini udah semua! Ade lagi kagak barang yang mau dianter?" Ujar pemuda tadi setelah selesai memindahkan barang pesanannya.

"Kagak, nih! Ini Nota total barangnye! Yaudah lo sono langsung jalan, ti ati ye lu!" Ujar sang pedagang memberikan secercik kertas lalu sang pemida pun menganggukinya.

Di tempat lain tepatnya di sebuah taman, terlihat sepasang kekasih tengah berdua dengan mesranya.

"Bob, kamu kapan mau temuon mamih aku, trus lamar Aku?" Lirih sang gadis dengan kepalanya yang di daratkan di bahu kanan kekasihnya.

"Kamu sabar ya sayang, secepatnya aku akan melamar kamu!" Ujar sang pria Yakin.

*skip

"Pokoknya aku gak mau Nikah sama dia mih! Aku gak mau!" Bentak Seorang Gadis dengan menunjuk wajah Pemuda yang sedang berada di hadapannya.

"Terus kamu mau siapa hah? Kamu mau nunggu laki laki pengecut itu? Kamu lihat Abill, tanpa melakulan apa apa, Fia mau bertanggung jawab atas bayi yang ada di rahim kamu." Bentak pria yang betada di samping ibu wanita itu.

"Pah! Dia hanya ingin mengambil kekayaan kita, di hanya ingin uang papah!" Ujar Gadis itu yang srcara terang menyinggung perasaan Pemuda yang sedang melamarnya baik baik.

"Ekmm... Maaf Pak, hey Nona, kalau saya datang melamar anda hanya karena ingin memeras keluarga anda, lalu apa kabar dengan kekasih nona yang sudah mengambil kehormatan anda, lalu mengambil mobil anda, dan sekarang apa nona tahu dimana kekasih anda itu?" Ujar pria itu sedikit meredam emosinya.

"Saya benar benar tulus ingin membantu keluarga ibu, karena ibu sudah banyak membantu saya, dan saya dengar bahwa sedang terjadi hal ini, saya siap menutupi aib nya dengan saya menjadi Ayah dari anak itu! Jika nona tetap Tidak mau, saya tidak memaksa!" Ujar pemuda itu dengan menatap Gadis yang kini memeluk ibunya.

"Gaby, sayang! Abil ini anak yang baik, bertanggung jawab juga, Gab! Apa kamu tetap akan menunggu Boby yang jelas jelas sidah menghianati kamu, Sayang?" Ujar mamah dari gadis itu lembut.

"Tapi mah..."

"Gab! Percaya sama mamah!" Ujar Sang Ibu.

Skip

"Abil, kamu dimana??? Kenapa jam segini kamu belum pulang?" Lirih seorang gadis dengan mimik muka cemas. Tak berselang lama, handphone nya pun berbunyi tanda ada panggilan masuk.

"Halo..." Sapa gadis itu.

".........."

"Iya, saya Sendiri! Maaf ini siapa ya?" Ujar gadis itu.

"....."

""APA????? Tidak tidak, anda tidak sedang bercanda kan pak?" Ujar Gadis itu membulatkan matanya tak percaya.

"....."

"Abill? Tidak pak, anda bohong kan pak, abil suami saya baik baik aja kan pak?" Lirih gadis itu dengan suara seraknya.

Comming soon at Agustus...

Hai hai hai...
Mengawali tulisan dengan sebuah percikan pertikaian di era masa depan😄 *apasih😒

Ok kembali lagi dengan author yang lucu dan imut hehe tau lah aku siapa??? Karena si author aslinya lagi sibuk jadi worknya di ambil alihlah dulu sama aku.

Oh ya. Cerita diatas itu akan dirilis setelah End story Harapan. Yang di perkirakan sekitar awal agustus.

Sipa yang kangen nih sama author cantik ini?😗😗😗

Udah lah segitu aja kali ya, ohya untuk ff ni mungkin besok lusa baru up.

Ok

See you

Indriyani Nursafitri