XIX

461 43 9
                                    

Sahabat sejatiku...
Hilangkah dari ingatanmu...
Dihari kita saling berbagi....

   Keynal, yang kini tengah duduk di sebuah batu yang cukup besar di puncak bukit kebun teh. Dia tengah memandangi mentari senja yang sebentar lagi akan berganti dengan gelapnya malam.

Dengan kotak sejuta mimpi...
Engkau datang menghampariku...
Tuk' perlihatkan semua hartamu...

"Je. Gue kecewa sama elo?" Batin Keynal menatap jauh ke depan.

"Tapi gue gak tau apa yang udah buat gue kecewa sama elo? Atau apa mungkin gue hanya cemburu, karna cewek yang gue cinta, lebih cinta pada elo di bandingkan gue?" Lagi batin Keynal geram.

"Dulu, lo yang kenalin gue dengan Ve, hingga gue jatuh cinta sama dia, dan sekarang lo yang udah kasih tau gue atas perasaan Ve ke gue di waktu yang nggak gue pinta sama sekali!"

Kita slalu berpendapat...
Kita ini yang terhebat...
Kesombongan di masa muda yang indah...
Aku raja, Kau pun Raja...
Aku hitam, kau pun hitam...
Kita teman lebih dari sekedar materi...

"Gue sadar lo yang selalu ngertiin gue, gue sadar lo yang selalu ada di samping gue, gue sadar elo yang selalu dukung gue, di saat apapun. Tapi lo gak akan pernah bisa gue miliki!" Ujar seorang wanita yang tak lain adalah Ve, Ve yang kini tengah berada di pinggiran sungai. Entah bagai mana dia bisa berada di sana, namun percikan suara air sungai yang mengalir dan udara sore yang begitu hangat dan damai menuntun ve untuk belama lama di sana.

"Karena elo, gue jadi selemah ini, karena elo, gue seperti ini, itu semua karna cinta gue ke elo yang tak akan pernah bisa terbalaskan.  Karena selamanya lo hanya anggep gue sebagai sahabat!" Lirih Ve dalam hati.

Oh penatku jangan pernah lepskan...
Bila ku mulai lelah...
Lelah dan tak bersinar...
Oh sayapku jangan pernah lepaskan...
Bila ku mulai terbang...
Terbang meninggalkanmu...

"Mungkin lo emang benar! Gue harus buka hati gue untuk orang lain, buat bantu gue di saat saat sulit gue!" Batin Ve lagi merenungi perkataan Jeje.

"Mungkin lo bener! Akan ada hati yang lain yang bisa hancurin dinding yang kuat yang pernah lo bangun Di hati gue! Meski gue tahu sekalinya runtuh, dinding itu akan tetap tersisa. Dan gue mohon. Jangan pernah lo buanh semua kenangan tentang kita, karena selamanya gue ingin selalu di dekat elo!" Batin Ve dan mulai berdiri dan hendak beranjak dari tempat itu karena hari semakin menggelap.

"Karena selamanya, lo adalah sahabat gur, karena selamanya lo adalah kakak gue! Tolong selalu sadarin dan ingetin gue di saat saat gue lupa saat saat bahagi sama elo, karena selamanya kita adalah sahabat Je! Tolong sadarin gue dan tuntun gue di saat gue lupa bahwa gue selalu butuh elo! Elo Kakak sekaligus sahabt Gue!" Batin Keynal dan mulai beranjak dari batu besar itu. Karena sang mentari senja sudah hilang di gantikan oleh gelapnya langit petang.

Ho penatku...
Jangan pernah lepaskan...
Bila ku mulai lelah...
Lelah dan tak bersinar...

Oh... Sayapku...
Jangan pernah lepaskan...
Bila ku mulai terbang...
Terbang meninghalkanmu...

(Sheila On 7 - Sahabat Sejati)

"Karena elo, adalah harta yang berharga yang gue punya! Jesson Vanello!" batin Keynal dan Veranda di waktu yang sama namun tempat yang berbeda.

Music Academy [REVISI]Where stories live. Discover now