XVIII

417 41 25
                                    

Apa kabar kamu...
Kekasih masa laluku...
Baru ku sadari...
Tak ada sehebat kamu...
Apa kabar kamu...
Kau mantan terbaik aku...
Terimalah ini...
Laguku mengnang kamu...
Penyesalan ku~

    Seorang gadis terlihat tengah merenung menyendiri di suatu tempat yang begitu luas dan di penuhi oleh pohon Teh. Veranda, ya gadis itu adalah Veranda dia memisahkan diri xari teman temannya, kini Ve tengah merenung dengan mendengarkan lagu lagu yang ia putar dari smartphonenya. Tanpa ia sadari ternyata sepasang kekasih melewati dirinya dari belakang tubuhnya.

"Sayang!" Pekik sang wanita menghentikan langkahnya. Dan otomatis sang pria ikut menghentikan langkahnya.

"Apa?" Tanya sang Pria dengan Kening berkerut. Dan wanita itu memberi isyarat pada sang pria supaya tak bersuara.

"Itu...!" Bisik sang wanita menunjuk ke arah Ve. Dan sang peria pun melihat kearah ujung jari telunjuk gadisnya.

"Ve???" Gumam sang pria.

Pernah menuai cinta...
Dan terpatri disini...
Mengingatkanku tentang...
Suatu kisah yang t'lah hancur...
Maafkanlah aku...
Telah menghianatimu...
Kini engkaupun pergi...
Bersama dengan kehancuran...

    Perlahan lahan, atas isyarat dari sang wanita, pria itu menghampiri Ve yang tengah ikut menyanyikan lagu yang ia putar dari HP nya.

   Bagai laut pasang...
   Yang tersapu gelombang...
   Menistakan rasa cinta...
   Yang pernah ternodai...
   Hanya sekeping Ha~ti...
   S'makin terpuruk se~pi...
  Namun ra~sa cinta...ku
  Tak... Kan ma~ti... Untukmu...

Aku... Berharap gelak tawamu...
Hadir di dalam sebuah lamunan...
Yang... Enggan berpijak...
Memendam rasa sesal...
Disetiap hela nafas...
Merapuhkan asa dan...
Penat hinggap di dadaku...

Jiwa... Ku rentan terbuai nestapa...
Karna engkau bukan lagi...
Bagian dari hidupku...
Mungkinkah aku bisa...
Melu....pakan.... Ka...mu....

    Tanpa Ve ketahui, ternyata sang pria yang menghampirinya, kini dia sudah berada di belakang Ve, saat pria itu sadari, ternyata Ve yengah menangis dengan menatap foto dirinya dan pria yang saat ini barada di belakangnya. Berkali kali pria itu menatap kekasihnya di belakangnya, dan berkali kali itu pula sang kekasih mengisyaratkannya supaya menenangkan Ve.

Bagai laut pasang...
Yang tersapu gelombang...
Menistakan rasa cinta...
Yang pernah ternodai...
Hanya sekeping hati...
S'makin terpuruk sepi...
Namun rasa cintaku...
Tak...kan... Mati... Untukmu

Aku... Berharap gelak tawamu...
Hadir di dalam sebuah lamunan...
Yang... Enggan berpijak...
Memendam rasa sesak...
Disetiap hela nafas...
Merapuhkan asa dan...
Penat hinggap didadaku...

Jiwa.... Ku rentan terbuai nestapa....
Karna engkau bukan lagi...
Bagian dari hidupku...
Mungkinkah aku bisa...
Melu...pakan... Ka...mu...

"Hkss... Gue masih sayang sama elo Je! Masih dan selamanya!" Gumam Ve dengan memeluk foto yang ada di hpnya. Sontak wanita yang berada tak jauh dari Ve dan kekasihnya itu menegang.

Music Academy [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang