12|Just One Day

5.5K 641 111
                                    

|hyunnrc|

Warning: yaoi, boyslove, drama, angst, mature, typo(s)
.

.

.

Happy Reading!

"Uwaa, Hobie hyung datang lagi!" seru Taehyung riang saat pemuda tampan itu memasuki rumahnya dengan buah tangan.

"Astaga bahkan dia sudah bisa berteriak keras." gumamnya tak habis pikir pada tambatan hatinya ini/eaa

Jimin mengekor di belakang Hoseok, tadi dia yang membuka pintunya. Segera ia melesat ke dapur, menyiapkan minum untuk seorang yang sudah ia anggap kakak sendiri.

Jungkook keluar dari kamar mendengar teriakan istrinya. Senyum lebar segera terpampang begitu menangkap figur Jung Hoseok. Ia mendekat, mendudukan diri di sebelah Taehyung.

"Apa Jim hyung juga memberitahumu bahwa Taehyung sudah pulang, hyung?" Jungkook bertanya santai.

"Dia selalu mengingatku. Jangan-jangan dia juga tak bisa hidup tanpaku."

"Amit-amit! Lebih baik aku bersama Jinyoung daripada sama jones seperti hyung." dalem Jim, dalem.

.

.

"Makanya jangan sok-sokan!"

"Jungkookie, hyungie mengomeliku lagi!" adu Taehyung manja pada suaminya.

Hoseok tersenyum pahit di depannya. Mereka sudah cukup lama mengobrol di kediaman Park Jimin. Sebenarnya itu hanya tentang bagaimana Taehyung bercerita dan diakhiri dengan omelan galak Jimin.

"Nanti akan kubalaskan dendammu, sayang. Jangan khawatir." Taehyung merona dipanggil begitu. Ia tak tau saja, arti balas dendam sebenarnya.

Jimin menggeleng bosan saat sebuah seringai tercipta di bibir tipis Jungkook. Ia berdiri, hendak ke dapur membereskan semua acara penyambutan Jung Hoseok tadi.

"Kurasa aku harus membantu Jim hyung. Sebentar ya, hyung." Taehyung mengangguk lalu Jungkook melenggang pergi. Hoseok memiringkan kepalanya lagi.

Ada yang aneh.

"Tae, aku mau ke kamar mandi."

.

.

"Jungh,"

Membantu pantatmu!

Membantu Jimin mendesah iya!

Gigi kelinci itu terus menggigit gemas leher jenjang Jimin. Tangannya menarik baju Jimin yang menghalangi kegiatannya.

"Jungkookhh hentikan ngh."

Kecupan kecil dari bibir Jungkook mengakhir cumbuan seksinya sejak enam menit lalu. Ia berhasil mencetak satu tanda merah dileher Jimin.

Napas Jimin memburu. Belum selesai ia mengatur napasnya, badannya sudah dipaksa membalik, berhadapan dengan adiknya.

"Aku rindu hyung." wajahnya ia dekatkan untuk meraih bibir Jimin.

"Aww!" tulang kering Jungkook sudah menjadi sasaran empuk tendangan Jimin.

"Kira-kira sedikit Tuan Jeon. Di sini ada Hoseok hyung." ia memegangi pipinya yang terasa panas.

"Kenapa sebut-sebut?"

Jantung Jimin sudah akan keluar dari tempatnya mendengar suara itu. Mata Jungkook melebar, badannya menegak.

Gawat!

When love have to choose | kookminWhere stories live. Discover now