1|Coffee

9.3K 973 72
                                    

|hyunnrc|

Warning: yaoi, boyslove, drama, angst, mature, typo(s)
.

.

.

Happy Reading!

Taehyung sedang bermain bersama keponakannya, Park Hyunwoo, di ruang tengah. Bocah enam belas bulan itu terkikik senang saat Taehyung membuat wajah konyol.

"Aigoo, uri Hyunwoo manis sekali,"

"Kita bisa buat yang lebih manis dari Hyunwoo, hyung."

Suara berat itu mengagetkannya. Jungkook sudah berdiri di belakangnya dengan wajah yang lebih segar. Kemudian ia nyengir dan menghampiri istri sahnya satu bulan lalu.

"Heh. Dasar, pikiranmu kesana terus."

"Jimin hyung kemana?"

Jungkook bertanya saat tak mendapati Jimin, kakak Taehyung, disekitarnya.

"Keluar sebentar. Popoknya Hyunwoo habis."

Taehyung kembali asik bermain dengan Hyunwoo. Jungkook jadi ikut mencubiti pipi gembil Hyunwoo. Cubitannya terlalu keras hingga bocah itu menangis.

"Ish Jeon! Jangan dicubit! Yah nangis deh." Taehyung memukul pundak Jungkook.

"Ups!"

Jungkook menampakkan gigi bunny sambil menggaruk rambutnya. Merasa agak bersalah.

"Aku pulang." Pintu rumah terbuka, menampilkan sosok mungil dengan berbagai belanjaan ditangannya. Jungkook segera menghampiri, membantu membawa belanjaan itu ke dalam.

"Woops, jangan salahkan aku hyungie. Jungkook yang mencubitnya."

Taehyung lebih dulu mengelak menyadari ekspresi horror dari kakak kesayangannya. Jimin mempercepat langkahnya melihat anaknya menangis digendongan Taehyung.

"Ugh, aku memang tak seharusnya mempercayakan Hyunwoo pada kalian." Jimin melepar deathglare-nya pada pasangan didepannya.

"Hehe."
.

.
"Besok hari peringatan dua tahun Jinyoung hyung, kan?"

Makan malam mereka terasa seperti biasa dengan empat orang yang mengeliling meja makan.

"..mma, eomma,"

"Ya. Pagi-pagi aku berangkat, kalian jaga rumah ya. Jangan sampai di maling."

"Iya hyungie," jawab Taehyung patuh.

"Hyunwoo juga diajak hyung?"

Jimin menyuapkan bubur pada Hyunwoo lalu menoleh ke Jungkook.

"Aku tak akan mempercayai kalian lagi!"

"Hyung aku tadi tak sengaja. Aku hanya terlalu gemas."

Taehyung menahan tawa, menatap suaminya dengan tatapan rasakan.

"Sini piringnya. Cepat habiskan makananmu." Jimin mengabaikan Jungkook.

Beranjak mencuci piring, meninggalkan Hyunwoo yang asik bergumam tak jelas. Disusul Taehyung yang juga sudah selesai, maka Jungkook dengan cepat menghabiskan suapan terakhirnya.

"Titip hyung."

Jungkook meneguk air putih dimeja. Beralih menggoda Hyunwoo sebentar, mengajaknya bicara. Ia tersenyum saat Hyunwoo menyadari keberadaannya.

"Jungkook."

"..uk."

"Taehyung."

"..yung."

"Eomma!"

"..eomma!" Mereka berdua terkikik keras. Membuat dua uke itu ikut tersenyum.

"Jangan mengajari yang aneh-aneh, Jeon Jungkook." ucap Jimin tanpa menoleh. Jungkook mendengus, berhenti menggoda Hyunwoo.

Ia membenahi duduknya, menyilangkan tangan. Tatapannya terkunci pada dua punggung yang asik mencuci alat dapur.

Jeon Taehyung. Adik dari Park Jimin dan istri yang begitu dicintainya. Sedikit lugu, konyol, dan selalu optimis terhadap masalah yang dihadapinya. Rahang tajamnya kadang membuat iri Jungkook. Surai blonde nya selalu memanggil untuk dielus lembut.

Sebelah kanannya, Park Jimin. Kakak iparnya sekaligus kakak dari Park(Jeon) Taehyung. Tubuhnya mungil, wajahnya manis, sedikit galak, dan pekerja keras. Suaminya meninggal dua tahun yang lalu akibat penyakit kronis yang dideritanya. Sudah memiliki buah hati berumur enam belas bulan.

Yang Jungkook tau, Jimin itu benar-benar pekerja keras. Ibunya, mertua Jungkook, tinggal sendirian di Busan. Disini ia tinggal bersama Taehyung dan membiayai dirinya bersama Hyunwoo.

Rumah ini milik keluarga kecil Jimin. Jungkook dan Taehyung diminta menemaninya dan tak usah repot-repot membeli rumah setelah menikah. Taehyung sebagai adik yang baik hanyak patuh. Dengan senang hati ikut merawat Hyunwoo saat Jimin sibuk.

Jungkook sangat respect terhadap kakak iparnya ini. Ia juga sangat suka melihat Jimin yang bekerja begitu serius dibalik kacamata berbingkai hitamnya. Sesekali menyisir surai hitamnya kebelakang.

Terlihat sangat menggoda, Jungkook menyukainya.

Eh?

Jungkook menaikan sebelah alisnya, sadar akan pemikiran anehnya tadi.

Ia mengeleng keras, kembali ke akal sehatnya.
.

.

TBC

note: aloo'-' pendek dulu/cakar

fyi qaqaq qaqaq ku tersayang, disini TAE UKE, ya? Bayangin aja deh, meski agak aneh/plakk:v relakan:3 jangan jadikan kookie uke, oke?

Ceritanya mungkin bakal fokus sama jikooknya/iyalah:v aku minjem nama Lee Hyunwoo, aktor kesayangan, buat jadi anak:D

Pokoknya semoga semua terhibur^^ jangan bingung lagi.

Yang tertarik? Monggo vommentnya.

02 Mei 2017(Selamat Hardiknas:'))

When love have to choose | kookminWhere stories live. Discover now