“mukamu jelek by kalau ngambek seperti itu” ucapnya yang memunguti jas fai

“dosa loh yang ngatain suami seperti itu” ucapnya yang langsung berbaring ditempat tidur

“iya dekh maaf” ngalahnya “..sepertinya kamu sangat kelelahan , dikantor banyak kerjaan ya?” tegurnya yang menatap wajah ganteng dari suaminya

“aku harus kerjakan pekerjaan yang akan nanti aku tinggalkan selama 10 hari sayang" ucapnya yang memindahkan kepalanya kepaha istrinya seraya mencium perutnya istrinya yang sudah membesar

"Bukan hanya kerjaan kantor yang kamu tinggalkan aku dan baby twins juga akan ditinggal by" tambahnya dengan wajah yang sedih

Fai tau begitu berat yang dirasakan istrinya kalau dia harus pergi untuk beberapa hari kedepan karena saat ini istrinya sangat manja dan dia tau kalau istrinya sangat bergantung padanya.

"Jangan sedih dong sayang kalau gitu aku batal aja ya perginya, aku juga takut kamu kenapa-kenapa nanti" kata fai yang langsung membawa istrinya kepelukannya seraya mengelus punggung istrinya

"Jangan by, aku nggak mau egois kamu kan perginya cuma 10 hari aku pasti bisa kok walaupun awalnya aku tidak biasa tapi pasti bisa" yakin clau yang menyakinkan fai dan dia tau kalau saat ini dia tidak harus egois.

"Kamu yakin yang?" Tanyanya

"Iya by tapi kamu janji harus bawakan aku kurma nabi ya, aku pengen sekali makan itu" katanya seraya senyum-senyum dan kesedihan itu sudah hilang

"Atau sekarang aja aku pergi beli buat kamu" ucap fai semangat mendengar keinginan clau

"Aku mau yang kamu bawa dari umroh nanti by" ucap clau

"Baik sayang" kata fai

 

Hari ini rumah fai sangat ramai karena tepat hari ini fai dan seluruh keluarga hanum , mulai ortu fai, om tante sepupu dan kaponakan fai akan ikut umroh bareng tapi kurang clau yang tidak bisa ikut karena lagi hamil dan kesehatannya tidak memungkinkan juga, suara teriakan anak-anak sejak kemarin sudah memenuhi kediamannya dan itu adalah hiburan tersendiri buat fai dan clau yang bentar lagi akan mendengar suara anak-anak dirumahnya

"Fai gimana suhu tubuh clau sudah turun?" Tanya bunda kefai yang tengah berjalan kearahnya

"Sudah bun dan dia masih tidur" jawabnya dengan lemas, bukan karena fai tidak mau menjawab pertanyaan bunda tapi dia sangat khawatir dengan kondisi istrinya yang tiba-tiba demam semalam sehingga membuat satu rumah panik

"Telvon lagi dokter fai untuk mengecek kondisi clau lagi, bunda tidak tenang dengan keadaan clau yang sakit terus kita akan pergi" khawatir bunda

"Bunda tenang saja jangan terlalu berfikir takutnya tekanan darah bunda naik dan otomatis itu sangat mempengaruhi perjalan kita nanti" nasehat fai ke bunda

"Om pai" panggil anak kecil yang berusia 3 tahun dari belakangnya

"Iya sayang kenapa?" Taya fai yang melihat kaponakannya panik

"Ante antikk nangiss" ucap dengan nada anak kecil

Mendengar clau nangis fai dan bunda langsung berlari naik kearah kamarnya dengan sangat panik diikuti dengan anak kecil tersebut bernama amel dan ayah mengikuti fai berlari keatas kamar

Didalam kamar clau menangis sengungukkan karena terbangun tidak menemukan fai disampingnya dan rasa sakit kepalanya pun terus menerjangnya dia hanya melihat amel yang tertidur sambil memeluknya karena memang semalam amel meminta untuk tidur bersama clau

"kenapa sayang" tanya fai khawatir dan memeluk tubuh clau

"Kamu kenapa nak, masih sakit kepalanya" bunda pun tak lebih khawatir dengan fai

With LoveeWhere stories live. Discover now