Part 29

5.7K 215 1
                                    

Hai... ketemu lagi di with lovee part 29, maaf ya baru updatee, pasti kalian pada nunggu, sebenarnya saya juga bingung mau dikemanakan arahnya ceritanya, sebenarnya sudah hampir jadi saya buat tapi dicicil ya dan itu pun sudah beberapa kali saya ubah jalur ceritanya tapi untuk jalur ceritanya kali ini semoga kalian baca yaa

Oh iya jangan lupa di votee ★★★ ngarep banget lo.

Next...
.
.
.
.
.
.

Di wija’s hospital suara sirena ambulace menggemah dari luar pagar rumah sakit sampai didalam didepan ugd, suara langkah berlari dan pintu belakang ambulance terdengar dengan jelas ditelinga para dokter dan perawat, kepanikan, kekhawatiran menjadi satu disaat diturunkannya korban kecelakaan dari atas ambulace dan dibarengi dengan datangnya direktur dan pemilik rumah sakit ke ugd, keadaan ugd sekarang ini kacau, korban didorong ketempat tindakan

Suara langkah sepatu dan bunyi roda brangkar menjadi satu seperti irama musik yang menggemah didalam ugd.

“telvon ke ruangan operasi, pasien mengalami pendarahan parah dan akan segera dioperasi, telvon dokter ortopedi karena pasien mengalami patah tulang” perintah dokter ke perawat tersebut sembari memeriksa kondisi pasien dan memasangkan berbagai alat penunjang hidup ke tubuh korban

“kenapa ini bisa terjadi do” tanya direktur ke pemilik rumah sakit sammbil menggoyangkan badannya

“saya juga tidak tau, polisi langsung menghubungi saya kalau fai mengalami tabrakan “ terdengar jelas suara frustasi yang dia keluarkan

“apa clau sudah mengetahui ini atau hanum sudah tau?” tanyanya lagi

“clau tengah melakukan konfers pers dan hanum tengah dihongkong, apa yang akan saya katakan nanti roy, kau tau sendiri saat ini clau tengah hamil dan sangat sensitif saya takut terjadi apa-apa dengan kandungannya” ucapnya yang sudah duduk melantai dengan frustasi di lantai.

Banyak orang yang menyaksikan pemilik rumah sakit dan direkturnya seperti anak kecil menangis terseduh-seduh kaarena yang biasa dia liat selalu menampakkkan kewibawaannya dan sekarang entahlah , mungkin siapa pun yang berada di posisi mereka pasti akan mengalami keadaan seperti ini

“permisi pak pasien akan dibawa keruang operasi silahkan tanda tangan persetujuan tindakan ini pak” ucap dokter kepada laki-laki paruh baya tersebut seraya menyodorkan lembaran kertas itu, selembar kertas yang sangat ringan kini menjadi begitu berat ditangannya seperti ada beban berat diatasnya, membaca kata perkata membuat hatinya seperti iris oleh belati, tetesan airmatanya kini telah membasahi kertas itu

“pakk” tegur perawat tersebut karena laki-laki paru baya tersebut hanya diam memandangi kertas tersebut dan kerena sntuhan dari laki-laki paruh baya disampingnya menegur

“do, frendo” itulah panggilan yang keluar darinya sehingga membuatnya menengok

“cepat tanda tangan” perintahnya dengan nada yang sangat cemas

“ah ya” ucapnya dan langsung menandatangani kertas tersebut.

 “DIMANA KORBAN KECELAKAAN TADII” teriak seseorang dengan kekacauan di mukanya, pakaian yang rapi kini telah kacau dasi yang sebelumnya terpasang dengan rapi kini telah hilang ditempatnya. Teriakannya yang memenuhi ruangan tersebut membuat siapa pun berbalik mencari tau siapa pemilik suara tersebut, sampai datang perawat yang mengarahkannya keruang tindakan dimana korban berada, dengan langkah yang cepat dia berjalan mengikuti langkah perawat ugd.

Walaupun dengan keadaan yang sangat kacau tak mengurangi persen kegantengan yang membuat siapa pun yang melihatnya akan jatuh cinta, guratan kekhawatiran menjadi aksen yang tergambar diwajahnya

With LoveeWhere stories live. Discover now