BAB 16 - Sekilas Tentang Rafkha!

219 52 14
                                    

Vote dulu ya guys sebelum baca!!

Happy Reading. :D


****


Vitto Pov

Aku melangkahkan kakiku memasuki Caffe papa yang baru saja buka beberapa minggu yang lalu. Caffe ini sih kurang lebih hampir sama dengan restauran karena disini juga menyajikan makan-makan yang berbahan dasar seperti seafood. Aku kesini bersama keponakan tersayangku, Yoga. Hanya untuk sekedar main-main saja ke Caffe ini, tadi sih Aku mau mengajak Nicky untuk menemaniku kesini. Tapi ketika aku datang menjemputnya dirumah tante Maya, Ibunya Nicky bilang kalau Nicky lagi belajar bersama dengan temannya. Sedikit kecewa sih ketika aku tidak bisa melihat gadis itu. Gadi yang sudah mampu menjungkar balikan perasaan ini.

Setelah berada di dalam Caffe aku dan Yoga langsung berjalan menuju ke arah ruang kerja Papa-ku, ya papa sendirilah yang mengurus Caffe ini. Suasana Caffenya cukup menyenangkan, pengunjungnya juga ramai.

"Assalamulaikum pa." Ucapku sopan sambil membuka pintu ruang kerja. Dan aku pun bisa melihat Papa yang tengah serius didepan komputernya.

"Walaikumsalam Vit," Balas Papa seraya mendongakkan kepalanya menatapku dengan senyumannya. Senyum yang hanya dapat ku lihat disaat-saat tertentu saja, ya papa memang jarang dirumah. Papa terlalu sibuk dengan bisnis-bisnisnya, itulah yang menyebabkanku jarang melihat senyum Papa.

"Ehh ada cucu Opa juga, sini sayang." Ucap Papa pada Yoga yang masih dalam gendonganku ini. Yoga tersenyum melihat Opanya, lalu aku menurunkan Yoga dari gendonganku, Yoga langsung berlari menghampiri papa dan papa pun langsung menyambut Yoga dengan memuluknya. Aku hanya tersenyum melihat itu, lalu aku melangkah maju ke meja papa dan duduk didepan meja papa.

"Cucu Opa apa kabar nih?" Tanya Papa pada Yoga sambil mencium wajah cucunya itu. Aku terkekeh pelan melihat papa yang terlalu memanjakan cucu tersayangnya itu. Bahkan lebih sayang Yoga dari pada aku sendiri, iri sih tidak

"Kabal Yoga baik Opa. Opa apa kabal?" Tanya Yoga balik sambil tersenyum riang ke papa.

"Opa juga baik kok, Yoga udah makan belum? Kalau belum Opa pesankan makanan ya sayang." Tuhkan, papa terlalu manjain Yoga. Sampai-sampai aku saja hanya terkacangi disini, papa lupa kalau ada aku disini juga.

Yoga menganggukkan kepala, "Udah Opa, Yoga udah makan kok."

"Kak Nisa tadi berangkat ke Jepang Pa." Ujarku memberitahu papa tentang keberangkatan kak Nisa tadi. Yang sukses membuat papa mengalihkan perhatiannya kepada ku.

Papa menatap ku lalu tersenyum tipis, "Iya papa tau Vit, mama tadi telefon papa mengabarkan tentang keberangkatan kakak kamu," Jawab papa ringan.

"Oh ya Vit, kamu masih ingat dengan Rafkha?" Tanya papa serius padaku.

Rafkha? Ya Rafkha aku masih mengingat nama itu. Orang yang mempunyai nama itu masihh teringat jelas dibenakku sampai sekarang. Rafkha? Dia adalah teman baikku bahkan dia sudah seperti saudara kandungku sendiri, dan dia adalah orang yang paling berjasa didalam hidupku. Karenanya aku dapat melihat lagi indahnya dunia ini, dunia yang dulunya ku lihat hanyalah kegelapan.

Kecelakaan yang terjadi dua tahun yang lalu menyebabkannya koma. Dan bertepat seminggu sebelum Rafkha kecelakaan, aku terlebih dahulu mengalami kecelakaan motor karena kecerobohanku sendiri waktu itu, hingga membuatku kehilangan penglihatanku secara permanen, disitu. Disitulah kehidupanku berubah total. Dunia yang dahulunya bisa ku nikmati hilang seketika karena kecerobohan itu.

Rafkha mengetahui bahwa aku kecelakaan dan mengalami kebutaan, saat itu aku dapat merasakan kecemasannya, dia sangat perihatin dengan kondisiku saat itu. Kondisi yang sangat mengenaskan,

Rafkha juga menganggapku sebagai saudaranya sendiri sehingga suatu ketika Rafkha terbangun dari komanya. Rafkha meminta kedua orang tua untuk menukar mataku dengan matanya. Awalanya kedua orang tua Rafkha menolak akan hal itu tetapi Rafkha tetap keukeuh dengan pendiriannya, ingin mengganti mataku dengan matanya. Saat itu aku ingin menangis mendengar pernyataan itu keluar dari mulut papa.

Ya Rafkha sangat peduli denganku hingga dia rela mengorbankan matanya hanya untukku. Dia memang orang yang sangat baik, bahkan lebih dari baik. Padahal kami tidak mempunya hubungan darah atau apapun itu, kami hanyalah sekedar sahabatan dari kecil. Dan akhirnya kedua orang tua Rafkha menyetujui keputusan Rafkha itu.

Setelah menjalani oprasi penggantian mata itu. Kondisi Rafkha semakin memburuk hingga dia dilarikan kerumah sakit di luar negeri, sejak saat itulah aku tidak tahu lagi kabar tentang temanku itu. Dan akhirnya juga aku bisa mendapatkan penglihatanku lagi dengan bantuan mata Rafkha ini. Aku sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti Rafkha.

Aku menatap Papa intens karena dia menyanyakan itu, "Tentu pa, Vitto masih ingat dengan Rafkha. Dia orang yang paling berjasa dalam hidup Vitto."

"Papa punya kabar baik tentang Rafkha!" Seru papa sambil tersenyum padaku. Aku semakin penasaran apa yang akan dikatakan papa selanjutnya. Aku penasaran kalau itu menyangkut teman baikku itu.

"Kabar apa pa?" Tanyaku.

"Om Wijaya, papanya Rafkha nelfon papa tadi. Dia bilang kalau Rafkha sudah sadar." Jawab Papa. Aku merasa sangat senang mendengar kabar ini, itu artinya kondisi Rafkha sudah mulai membaik. Aku menghela nafas lega, setelah hampir dua tahun koma akhirnya dia sadar.

"Alhamdulillah, jadi kondisi Rafkha sudah mulai membaikkan pa?"

"Iya kondisinya sudah membaik Vit. Rafkha juga sudah dipindahkan ke kamar inap biasa," Jelas Papa. "Tapi dia belum pulih total, kata dokternya dia harus menjalani perawatan dulu selema beberapa bulan untuk memulihkan kodisinya," Tambah Papa.

"Terus kapan mereka pulang ke indonesia pa?" Tanya ku lagi, seingatku mereka masih diluar negeri.

"Mereka sudah sebulan yang lalu balik ke Indonesia."



****

TBC....


Hai-hai guys..... heheheh sengaja Up cepet, biar ceritanya nggak ngegantung... awalnya sih pengen up setelah UKK...eh nggak taunya nemu ide. yaudah Update deh.. :D


Cus yang penasaran siapa Rafkha? pantengin terus ya cerita ini...


Jangan lupa Vomment guys... no silent readers,, :D


Oke Guys, See You To Next Chapter ya... :D



Salam




Ferdi Andreas

I Think! I Love You [SUDAH TERBIT✔]Where stories live. Discover now